Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jakarta Film Week dan Visi Menjadi Kota Sinema

Fathurrozak
25/8/2021 15:45
Jakarta Film Week dan Visi Menjadi Kota Sinema
Jakarta Film Week(Tangkapan layar Youtube Jakarta Film Week)

JAKARTA Film Week (JFW) bakal hadir sebagai festival film bertaraf internasional yang akan berlangsung pada 18-21 November. Bertema Going the Distance, Jakarta Film Week akan menghadirkan beberapa program. Salah satunya kompetisi film pendek dan panjang seksi internasional dan Indonesia.

“Tema yang kami ambil sebenarnya sebagai respons dari yang sudah kita alami selama 1,5 tahun terakhir. Kita semua dituntut untuk beradaptasi, dan dari proses itu muncul hal-hal baru, banyak cara-cara yang dilakukan pembuat film untuk tahan dan berkarya. Going the Distance ini mengungkap bentuk persisten dan resilien para pembuat film untuk menyelesaikan tugas masing-masing untuk berkarya apapun halangannya,” ungkap koordinator program JFW Lisa Siregar dalam konferensi pers virtual, Rabu, (25/8).

Menurut salah satu pimpinan festival JFW Ekky Imanjaya, ada dua faktor penting mengapa kota Jakarta memerlukan festival bertaraf internasional. Pertama karena Jakarta sebagai salah satu pusat seni budaya. Menurutnya, sebagai ibukota Indonesia, Jakarta memang sudah seharusnya punya kembali memiliki festival internasional.

“Dengan semangatnya seperti yang diutarakan Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), menjadikan Jakarta sebagai kota sinema. Ada unsur lokal, global, modern, dan tradisi yang saling bertemu,” terang Ekky dalam kesempatan sama.

Selain itu, Jakarta Film Week juga ditujukan selebrasi dari semua ekosistem perfilman, termasuk penonton dengan wadah apresiasi dan literasi. “Sehingga Jakarta punya identitas kultural yang baru, atau diperbarui. Kalau merujuk pada direktori, ada kota-kota yang tidak terlalu besar di dunia tapi punya festival film yang meriah. Juga kota-kota besar dengan festival film besar mereka, seperti Tokyo atau Berlin. Kalau Indonesia kan ya Yogyakarta dan JAFF-nya.”

Jakarta Film Week yang juga diinisiasi Disparekraf DKI Jakarta ini akan berlangsung secara daring dan luring. Dengan memutar film-film, lokakarya, dan diskusi di beberapa gedung bioskop, dan bisa disimak secara virtual. 

Direktur Festival Jakarta Film Week Rina Damayanti mengungkap festival film ini bisa turut mempromosikan bakat baru dan juga menjadi salah satu pusat jejaring pelaku perfilman di Indonesia dan lintas negara dan generasi untuk berdialog dan bertukar wacana. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya