Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SEBAGIAN besar orang mungkin tahu lukisan terkenal karya Leonardo da Vinci, Mona Lisa. Lukisan dengan pose wanita yang sedang tersenyum itu mengundang misteri dan multitafsir. Selama berabad-abad, para ilmuan meneliti karya pelukis Italia tersebut. Namun, sejumlah misteri tetap saja melingkupi gambar yang tergantung di Museum Louvre, Paris, Prancis ini.
Puluhan tahun para seniman dan peneliti seni mencari tahu siapa sebenarnya sosok yang dilukis Da Vinci itu. Tapi, kemudian sebagian sejarawan yakin yang menjadi model lukisan tersebut adalah Lisa Gherardini, istri dari pengusaha sutra asal Florentina, Francesco del Giocondo.
Kendati demikian, tetap saja senyum yang tersungging dari bibir sosok dalam lukisan itu, mengundang tanda tanya. Banyak yang menyebut senyum Mona Lisa bisa berubah-ubah. Berpuluh tahun pula para peneliti menguak rahasia ini. Sejumlah kesimpulan pun didapat, salah satunya menduga karena Da Vinci menggunakan teknik khusus dalam melukis.
Namun, baru-baru ini, muncul teori baru terkait lukisan ini. Lukisan Mona Lisa ternyata terinspirasi dari sosok pria dan wanita. Hal itu diutarakan Silvano Vinceti seorang detektif seni yang meneliti lukisan tersebut.
Menurut Vinceti, kala dia menggunakan teknologi inframerah untuk mengamati lukisan itu, dia menemukan titik kunci guna menyingkap misteri lukisan tersebut. "Pada lapisan pertama, dia (Mona Lisa) terlihat tidak sedang tersenyum atau gembira, tapi melankolis dan sedih,'' ujarnya, seperti dikutip The Guardian, Selasa (26/4).
Dari penelitiannya itu, Vinceti juga menemukan bahwa selain sosok perempuan yang menjadi model lukisan itu, Da Vinci ternyata menggunakan model pria, yakni Gian Giacomo yang tak lain adalah asisten sang maestro. Dia juga dikenal dengan panggilan Salai.
Dengan menggunakan photoshop, Vinceti membandingkan lukisan Mona Lisa dengan wajah Salai yang juga menjadi inspirasi lukisan Da Vinci lainnya yang berjudul St John the Baptist."Kami menggunakan semua lukisan Da Vinci yang menjadikan Salai sebagai modelnya, dan hasilnya sangat persis. Jadi kesimpulannya, dia sepertinya menggunakan dua orang model, ditambah kreativitas dan imajinasinya,'' papar Vinceti.
“Saya yakin inilah yang jadi pesona karya Da Vinci. Dia menggunakan peran androgini (karakter maskulin dan feminin). Bagi Da Vinci, kesempurnaan itu adalah kombinasi pria dan wanita," imbuhnya.
Teori yang diungkapkan Vinceti ini sebetulnya sejalan dengan temuan peneliti asal Prancis, Pascal Cotte. Setelah meneliti lukisan paling terkenal itu selama 10 tahun, Cotte mengaku mendapat temuan sangat mengejutkan. Dia menyebut ada gambar lain di belakang (di dalam) lukisan Mona Lisa. Namun, sayangnya Cotte tak berhasil mengungkap siapa sosok yang lainnya itu. Temuannya juga tak terlalu ditanggapi oleh peneliti seni. Lantas, bagaimana dengan temuan Vinceti? Sejauh ini belum ada pihak yang menanggapi ataupun menyanggahnya. (I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved