Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
AKTRIS Hollywood, Ashley Judd belum lama ini mengalami kecelakaan tragis di pedalaman hutan di Republik Demokratik Kongo. Kakinya patah di empat titik dan harus tersiksa 55 jam sebelum akhirnya bisa mendapat perawatan di ICU di rumah sakit di Afrika Selatan.
Peristiwa mengerikan itu ia ungkapkan dalam wawancara melalui Instagram Live bersama jurnalis The New York Times, Nicholas Kristof, yang dilansir People, Jumat (12/2). “Kejadiannya berawal dari rusaknya lampu kepala saya yang membuat saya susah melihat saat perjalanan di (hutan) di Kongo,” tutur Judd dari ruang perawatan ICU.
Judd yang antara lain bermain di film A Time to Kill (1996) dan Divergent (2014) memang dikenal senang bertualang. Perempuan yang juga Duta Dana Kependudukan PBB (UNFPA) itu pun sudah beberapa kali masuk pedalaman hutan Kongo untuk melihat dari dekat kehidupan primata Bonobo.
Lebih lanjut, Judd mengungkapkan dalam perjalanan itu ia tersandung batang pohon yang jatuh. Sebab berjalan cukup cepat maka ia jatuh cukup parah sehingga kakinya patah di empat titik.
Berada di pedalaman hutan, perempuan 52 tahun itu hanya bisa berbaring dengan ditemani salah satu anggota rombongan yang bertugas mencari jejak Bonobo.
“Dengan kakinya menyangga kaki saya yang sudah sangat salah posisinya, sembari saya menggigit ranting dan berteriak seperti binatang liar,” tutur Judd sembari menunjukkan ranting yang ia gigit untuk menahan sakit.
Bagaikan di kisah film tragis, pertolongan baru datang lima jam kemudian. Oleh salah seorang penolong, kaki Judd dibetulkan posisinya agar luka tidak semakin parah dan ia bisa ditandu. Proses itu membuat Judd menderita syok hingga pingsan.
Perjalanan tandu sendiri tidak singkat karena harus melewati perbukitan. Setelah 1,5 jam ditandu, Judd diangkut dengan motor selama 5 jam.
Perempuan yang ikut bersaksi melawan predator sex Harvey Weinsten itu juga harus bermalam dulu di sebuah pondok sebelum bisa diterbangkan ke Ibu Kota Kongo. Dari situ baru kemudian Judd diterbangkan ke Afrika Selatan.
Meski telah melewati kejadian tragis dan harus menempuh 55 jam untuk bisa diobati, Judd tetap bersyukur dan memandang pengalamannya dengan ketabahan.
Ia menyadari jika tindakan medis darurat untuk kecelakaan di pedalaman sangat sulit, terlebih di negara dengan fasilitas kesehatan sangat terbatas. "Saya tahu saya memiliki previlise karena bisa membayar untuk akses itu sementara banyak warga bahkan sangat susah hanya untuk mendapat obat pereda nyeri," katanya.
Judd pun berterima kasih kepada semua orang yang telah membantunya, termasuk orang-orang yang menggotongnya dengan bertelanjang kaki hingga ia dapat keluar hutan. Ia juga berterima kasih kepada semua orang yang terus mengirimkan doa dan perhatian.
“Saya merasa dicintai. Saya juga merasa banyak diberi kasih sayang dan saya sangat beryukur. Saya berterima kasih kepada semua yang memikirkan, mendoakan, dan mendukung saya,” tuturnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved