Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Harmoni Wihara dan Sunda di Bogor

Suryani Wandari
31/3/2016 06:50
Harmoni Wihara dan Sunda di Bogor
(DOK. EZY TRAVEL)

BELUM lama ini, Ezy Travel mengajak Media Indonesia jalan-jalan mengupas wajah Bogor yang belum banyak diekspos. Ini bisa jadi panduan buat menghabiskan liburan yang ringkas tapi kaya pengalaman. Wihara Dharma dan 8 Pho Sat Patung Buddha tidur menjadi salah satu ikon Thailand. Nyatanya Wihara Buddha dan 8 Pho Sat di Kampung Jati, Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pun memiliknya! Sejak berdiri pada 2005, di sana awalnya hanya ada Patung 8 Pho Sat alias tokoh yang dianggap sebagai orang telah mencapai status tertinggi dan mencapai penerangan sempurna. Namun, Adi Suwanto, ketua pembina wihara itu mendapatkan petunjuk lewat mimpi untuk mendirikan patung Buddha tidur agar wihara banyak dikunjungi. Karena itu, berdirilah patung Buddha tidur sepanjang 18 meter dan tinggi 3,75 meter. "Orang yang mendirikan patung haruslah vegetarian. Dana untuk mendirikannya tidak kecil. Dikumpulkan dana dari para donatur, uang minimal Rp1 juta rupiah akan dibelikan rupang atau patung yang didoakan," kata Adi. Saat ini wihara itu sudah memiliki sekitar 1.300 rupang. Pada patung Buddha tidur, terdapat lampu merah menyala di dahinya sebagai simbol mata batin. Juga terdapat swastika pada bagian dadanya untuk menandakan kedamaian. Tinggi patung Buddha sekitar 18 meter juga memiliki arti tersendiri, yaitu terdiri atas hitungan 1+8 yang menghasilkan 9, angka yang dianggap tertinggi dalam perhitungan kultur Buddha.

Patung Buddha tidur di Bogor itu sebenarnya bukan satu-satunya di Indonesia. Mojokerto, Jawa Timur, dan Bali juga telah memilikinya lebih dahulu, dengan panjang masing-masing 16 meter dan 15 meter. Namun, lokasi di Bogor tentu lebih memudahkan buat para pelancong dari Ibu Kota. "Pembangunan patung ini butuh biaya cukup besar, tapi banyak donatur menyumbang," ujar Adi. Patung Buddha tidur itu diresmikan pada 2012 dan dihadiri para biksu senior di Indonesia. Para pengunjung dapat mengunjungi Wihara Dharma dan 8 Pho Sat ini dengan tanpa membayar tiket mulai pukul 07.00 hingga 22.00. Kendati umat Buddha mengunjunginya untuk ibadah, para pelancong pun disambut baik di sini. Sempatkan pula datang saat Imlek. Ada perayaan Fang Shen di sini. "Fang Shen merupakan acara kaum Buddhis saat melaksanakan ajaran untuk tidak membunuh makhluk hidup. Setiap pengunjung yang datang pada acara ini diharuskan membawa hewan kemudian dilepaskan kembali setelah berdoa," ujar Adi. Kampung Adat Sindang Barang Seusai menyelami ketakziman, mari beralih ke suasana meriah dan guyub di Kampung Sindang Barang di Desa Pasir Eurih, Tamansari, Bogor. Kampung ini sengaja didirikan untuk generasi muda yang ingin belajar dan mengenal budaya Sunda lebih dalam.
Jika datang dalam rombongan dan telah melakukan konfirmasi terlebih dahulu pada pengelola, Anda akan disambut musik dan tarian Sunda. Kampung ini menjadi jejak kerajaan Sunda yang berdiri di Bogor pada abad ke-12. Di Kampung Sindang Barang, kampung tertua di Bogor, peranti pertama yang akan menyita perhatian ialah lesung, peranti penumbuk padi yang kerap diharmonikan. Saat panen, suara lesung yang diiringi angklung gubrak menjadi latar dimasukkannya padi ke leuit alias lumbung padi. Terdapat enam lumbung padi berdinding dari kayu di Sindang Barang dengan luasan dan fungsi berbeda. Tak ada biaya masuk yang dikenakan.
Namun, jika pengalaman mengeksplorasi Sunda ingin lebih maksimal, tersedia paket khusus untuk para pengunjung. Kegiatan menjelajah kampung akan dipandu pihak pengelola. Pengunjung akan diberi pemaparan sejarah, kultur, belajar menumbuk padi, dan mengeksplorasi angklung gubrak. Ada pula paket untuk menanam padi, menangkap ikan, dan belajar tari Jaipong. Tarif yang dikenakan ialah Rp100 ribu. Selain itu, tersedia paket menginap Rp300 ribu, termasuk makan dan kegiatan. Sabtu atau Minggu ini ke Sindang Barang yuk! (*/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya