Ini Aturan Baru di Ajang Piala Oscar

Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Selasa (8/9) lalu menetapkan, empat 'standar'  baru yang diharapkan dapat meningkatkan representasi dan inklusi, baik untuk setiap film yang masuk dalam nominasi Piala Oscar ke depannya.

Untuk helatan Oscar ke-96 pada 2025 nanti, pihak Academy hanya akan memasukan film yang telah memenuhi setidaknya dua standar sebagai nominasi untuk penghargaan tersebut. Termasuk menampilkan aktor dari kelompok yang kurang terwakili dalam film, setidaknya mewakili 30% dari pemeran.

Dalam pengumuman terbarunya, Selasa (8/9), pihak Academy mengatakan mereka memperkenalkan persyaratan kelayakan untuk kategori penghargaan 'the best picture', "untuk mendorong representasi yang adil dalam film dan lebih mencerminkan keragaman penonton".

Peraturan tersebut mencantumkan secara rinci kelompok-kelompok yang kurang terwakili meliputi kelompok perempuan, ras dan etnis, LGBTQ +, dan orang-orang dengan disabilitas yang wajib diakomodir dalam film.

Sebagai salah satu upaya untuk mengafirmasi keragaman dalam perhelatan Oscar tahun ini, pihak Academy setidaknya telah mengundang kurang lebih 819 anggota baru, di antaranya 45% perempuan dan 36% anggota non-kulit putih, dan berencana menggandakan jumlah anggota perempuan dan anggota dari etnis yang kurang terwakili.

"Kesempatan harus diperluas untuk mencerminkan populasi global kita yang beragam baik dalam pembuatan film dan penonton yang terhubung dengan mereka," ungkap Presiden Academy, David Rubin dan CEO Dawn Hudson dalam sebuah pernyataan bersama (8/9), seperti dilansir bbc.com, Rabu (9/9).

Awal tahun ini Oscar telah membuat sejarah ketika menetapkan film "Parasite" sebagai film terbaik non-bahasa Inggris pertama. (M-4)