Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pandemi Turut Mengganggu Siklus Menstruasi

Fetry Wuryasti
26/8/2020 15:05
Pandemi Turut Mengganggu Siklus Menstruasi
Ahli kandungan di Amerika Serikat mengungkapkan jika banyak perempuan mengalami gangguan menstruasi selama pandemi.(Unsplash/ Yuris Alhumaydy)

JIKA anda termasuk perempuan yang mengalami gangguan menstruasi secara tiba-tiba beberapa bulan ini maka bisa jadi hal itu adalah efek pandemi. Gangguan menstruasi bisa jadi penanda jika anda mengalami stress. 

Ahli kandungan dan reproduksi Thomas Jefferson University Hospital, Amerika Serikat (AS), dr. Beth Schwartz, mengungkapkan jika banyak perempuan mengalami gangguan menstruasi enam bulan ini. "Saya yakin covid-19 berperan dalam hal itu," kata Schwartz dikutip Washington Post.

Hal serupa juga dikatakan Mary Jane Minkin, ginekolog di Yale School of Medicine di New Haven, AS. "Kebanyakan orang mengira kontrol siklus menstruasi ada di dalam rahim, tetapi sebenarnya tidak, itu ada di otak Anda," tambahnya.

Secara khusus, siklus menstruasi berada di hipotalamus, yang mengelola kelenjar pituitari dan mengontrol pelepasan berbagai hormon. Beberapa di antaranya memicu ovarium untuk membuat estrogen dan progesteron.

Kedua hormon ini mempertebal lapisan rahim untuk mempersiapkan tubuh menghadapi kehamilan. Jika Anda tidak hamil selama satu siklus, kadar hormon turun dan lapisan rahim lepas. Ini adalah pendarahan yang kita kenal sebagai menstruasi.

Hipotalamus kecil memiliki kepentingan besar. Selain menstruasi, dia juga membantu mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan seberapa banyak kita makan, minum, dan tidur, termasuk menanggapi stres.

"Ada banyak hal yang dapat mengganggu kontrol ovulasi secara teratur. Pemicu stres apa pun dapat menghancurkan semuanya. Bahkan sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya, seperti mengonsumsi vitamin baru, suplemen herbal, atau obat-obatan, dapat memengaruhi siklus mens," kata Minkin.

Elizabeth Ward, ahli diet yang berbasis di Boston dan salah satu penulis "The Menopause Diet Plan", mencatat bahwa perubahan berat badan yang tiba-tiba juga dapat memengaruhi menstruasi. Beberapa wanita mengalami kenaikan atau penurunan berat badan karena stres akibat pandemi. Kedua ekstrem tersebut dapat memengaruhi hormon wanita dan siklus menstruasi.

Nutrisi yang baik dapat melawan beberapa efek negatif dari stres, kata Ward, yang menyarankan makan makanan nabati anti-inflamasi.

"Tidak harus sepenuhnya bebas hewani. Isi sebagian besar piring Anda dengan makanan nabati, setengah piring dengan sayuran dan buah, seperempat piring dengan biji-bijian dan seperempat dengan sumber protein yang baik, seperti seafood, telur, dan tahu,: kata Ward.

Olahraga juga merupakan cara yang bagus untuk mengurangi stres, tetapi Ward memperingatkan agar tidak melakukannya secara berlebihan. "Menukar satu bentuk stres dengan penyebab stres lainnya - seperti terlalu banyak olahraga, bukanlah hal yang baik. Jika lemak tubuh Anda terlalu rendah, Anda akan terlewat menstruasinya," jelasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik