Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Suara Kemanusiaan dalam Poster

Galih Agus Saputra
23/8/2020 00:10
Suara Kemanusiaan dalam Poster
Nila Eleora Putri Sianturi(Dok. Pribadi)

NAMA Nila Eleora Putri Sianturi belakangan banyak diberitakan media massa. Prestasinya di ajang 21st International High Schools Arts Festival (IHSAF) menjadi kado istimewa menjelang perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam ajang internasional yang digelar di Tokyo, Jepang, pada 5 dan 6 Agustus silam, Nila berhasil meraih medali emas. Karya visualnya berupa poster berjudul Jangan Biarkan Mereka Terlalu Lama Ti dur di Jalan menyisihkan para peserta lain dari 18 negara.

Bagi Nila, poster ialah medium yang cukup ampuh untuk menyua rakan pesan sosial dan ke manusiaan. Pada Kamis (20/8) lalu, alumnus SMAN 68 Jakarta yang kini tengah memulai pendidikan di ranah desain dan seni rupa itu menceritakan bagaimana prosesnya dalam berkarya dan me raih juara. Berikut hasil wawancara Muda bersama Nila melalui sambungan telepon:

Bagaimana bisa ikut 21st IHSAF?
Waktu itu saya ikut Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di tingkat nasional. Saat itu saya memperoleh medali emas dan dari situ dipilih menjadi satu dari empat karya yang diikutsertakan ke Jepang.

Bagaimana jalannya kompetisi bersama peserta dari 18 negara lainnya?
Iya, ada kategori poster dan lukisan. Setiap negara mengirimkan empat nominasi karya terbaik. Kemudian dipilih satu yang terbaik dari negara itu untuk menghadiri penganugerahan. Nanti mereka menjadi representatif dari ne gara masing-masing dan penganugerahannya disiarkan melalui Youtube.

Bagaimana proses berkaryamu saat mengikuti FLS2N?
Awalnya, ada lomba bulan ba hasa di SMA. Nah, di kelas Suara Kemanusiaan dalam Poster saya, hampir semua teman sudah mengikuti lomba. Untuk desain poster, tidak ada yang mau ikut lagi, akhirnya saya yang ikut karena saya bisa pakai Photoshop.

Tanpa diduga, saya dapat juara harapan dua. Nah, beberapa bulan setelahnya, pemenang lomba dipang gil lagi untuk ikut FLS2N. Awal nya saya takut karena saya itu model siswa yang mengejar nilai.

Saya takut tidak bisa menjalani dua-duanya, sekolah dan lomba. Namun, setelah beberapa per timbangan, saya akhirnya ikut. Lalu karena saat itu masih belum banyak tahu soal Photoshop, satu hari sebelum lomba, saya belajar lewat Youtube. Tanpa diduga, waktu di Jakarta Pusat, saya dapat juara dua, lalu lanjut ke tingkat provinsi.

Saya tidak ingin malumaluin, jadi saya berlatih, belajar, ternyata di provinsi, saya dapat juara satu. Ini benar-benar tidak terduga sa ma sekali. Saya sampai syok. Puji Tuhan saya diberi kesempatan untuk sampai di tingkat nasional.

Bisa diceritakan makna poster Jangan Biarkan Mereka Terlalu Lama Tidur di Jalan (Don’t Let Them Lay on the Streets for Too Long)?
Waktu itu saya bersama temanteman dari Jakarta keluar untuk mengambil foto. Kami berjalanjalan, lalu menemukan kolam renang.

Saya duduk di bangku kolam renang, terus di meja, saya mencoba membuat sketsa. Kira-kira idenya apa, lalu coba buat mind map, misalnya, anak jalanan, lalu dihubungkan dengan kata-kata seperti itu. Nah, akhirnya kare na sudah setengah jam, saya belum dapat ide dan tidak betah diam terus, saya pindah duduk di lantai.

Lalu saya lihat kaki saya, kok, kurus banget, ya. Terus saya juga mendengar suara seperti klakson mobil. Akhirnya saya dapat inspirasi bagaimana kalau ada kaki di atas koran terus dilindas. Dari situ lalu saya kembangkan dan mencari maknanya lagi. 

Apa dampak yang diharapkan dari poster tersebut?
Dari judul itu sebenarnya ada dua kata yang mewakili satu makna. Jadi, itu mewakili kita sebe narnya, tidak boleh antisosial, tidak boleh tidak peduli dan mengacuhkan. Harapan saya itu, saat misalnya kita melihat anak jalanan, jangan cuma dilihat saja dan melewatinya. Kita harus memberi perhatian pada mereka dengan berdoa saja sudah cukup, bantuan, dan sebagainya.

Seperti apa harapanmu atas karya tersebut, terutama berhu bungan dengan HUT ke-75 Ke merdekaan RI?
Karya itu sebenarnya, kan, menitikberatkan pada ke bersamaan, bagaimana kita membantu mereka yang membutuhkan bantuan, jadi bertepatan dengan HUT ke-75 Kemerdekaan RI ini, semoga kita sebagai warga negara Indonesia selalu bisa menjunjung tinggi kebersamaan.

Bagaimana awal mula ke tertarikanmu pada dunia seni?
Dari dulu memang saya suka seni, baik seni rupa maupun seni musik. Nah, saya juga punya abangyang jago menggambar. Karena itu, saya kadang-kadang juga suka mencoba.

Akan tetapi, dulu tidak pernah diasah, tidak pernah ikut les. Ke tika SMA, saya sering lihat Instag ram, internet, isinya ada karya seni, poster, desain, saya terkagum dan akhirnya tertarik untuk mencoba.

Saya lalu coba bikin poster, didesain-desain supaya bagus, lalu mulai belajar menggambar, pewarnaan, komposisi, hingga akhir nya saya menemukan ketertarikan di seni. Sama abang, kemarin, juga dikasih tips-tips seperti itu.

Seberapa banyak media sosial memberikan pengaruh dalam berkarya?
Untuk saya, sangat penting karena sebagai anak muda pasti selalu memegang gawai. Be berapa jam pasti dihabiskan untuk melihat media sosial. Daripada media sosial itu dipakai untuk hal negatif, mending dipakai untuk mendapatkan inspirasi, lalu berkarya.

Bagaimana pendapatmu terkait poster sebagai medium untuk menyampaikan pesan?
Poster itu sangat menarik. Dengan menggunakan beberapa elemen diam, itu bisa men ceritakan bermacam hal dan bisa menyampaikan pesan yang dalam.

Jadi, menurut saya, medium ini sangat bagus untuk menyampaikan pesan sosial dan kemanusiaan. Poster merupakan perpaduan antara seni, visual, dan nasihat. Jadi, orang itu tidak cuma mendengar, tapi juga melihat.  Ada estetisnya, ada cerita di balik itu, dan tentu
mendapatkan pesan itu sendiri. Menurut saya, ke depannya, jangan hanya dilombakan dan menang lalu hanya dipajang, tapi benar-benar digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

Ada karya yang sedang di siapkan atau dikerjakan?
Saat ini saya masih dalam masa mahasiswa baru atau maba. Saya masih banyak belajar tentang gambar, desain, pewarnaan, jadi belum mulai membuat poster lagi.

Di dunia kuliah ini, saya ingin memperdalam desain. Bagaimana cara berkomunikasi dengan orang meski sebenarnya lebih banyak ke desain.

Pesanmu untuk sobat Muda yang sedang atau hendak me mulai karyanya?
Untuk membuat karya, pertamatama pikirkanlah ide. Ide itu sangat dasar, jadi sebisa mungkin pikirkanlah ide yang unik. Kalau ide yang biasa, pasti sudah banyak digunakan, tapi ide yang unik, dapat menarik minat seseorang untuk memahami makna atau pesan dari karya. (M-2) 
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik