Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
WAKTU sarapan mungkin sudah lewat. Namun, saat untuk menikmati makan siang belum mulai. Anda mungkin bisa mencoba brunch (breakfast-lunch) di The Gallery Brasseries. Serangkaian menu olahan Kepala Chef di The Gallery Bresseries siap menjamu Anda di restoran yang terletak di Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta.
Membuka rangkaian menu brunch, ada sup dan salad. Ada dua jenis sup yang ditawarkan The Gallery, mushroom cream soup dan chicken soup. Anda bisa memilih mencicipi Thai seafood salad atau creamy chicken salad. Bila Anda belum puas, bisa menambah potongan ayam, seafood, atau jamur.
“Kita menampilkan dua jenis salad yang berbeda dan juga menghidangkan tiga jenis dressing berbeda untuk menyesuaikan pengunjung,” Kata Chef Arif kepada Media Indonesia di Jakarta, Sabtu (5/3).
Ada juga berbagai jenis norimaki atau sushi roll yang tersedia di dekat salad, seperti california roll dan avocado crab.
“Appetizer-nya di-mix antara sushi dan salad. Sushi-nya kita variasi sendiri dengan tambahan avocado dan telur ikan, jadi kita coba menyesuaikan lidah atau menu Western,” ucap Chef Arif.
Utama
Dari deretan meja buffet, ada pemandangan menarik, yakni satu ekor kambing panggang tersaji di atas meja. Bumbu pedas manis ditambah dengan jeruk lemon memberikan rasa yang unik bagi daging kambing yang lembut itu. Namun bila Anda suka dengan cara yang biasa, ada sambal kecap pedas menjadi pilihan pendampingnya.
Bila tidak suka kambing, ada roast chicken dan beef tenderloin. “Main course-nya dipilih tenderloin karena lebih lembut dan lebih mudah diolah jika dibandingkan dengan sirloin,” ujarnya.
Untuk sauce, The Gallery Basseries menggunakan brown sauce dari tulang sumsum sapi dengan waktu pengolahan 4-5 jam. Selain itu ada corn black paper saucce dan mushroom sauce agar makanan lebih terasa creamy.
Terdapat pula serangkaian pilihan jus dan kue-kue sebagai menu penutup, seperti ice cream strawberry, cheese cake, cheese pudding, dan bubur sumsum.
Meski di sela waktu makan, Chef Arief memilih menggunakan bahan baku yang segar dan pengolahan bahan makanan dilakukan sejak pukul 08.00. “Kalau di tempat lain stand by pukul 12.00. Tapi kita di sini, mencoba biar tidak putus antara breakfast dan lunch-nya, makanya kita lebih awal persiapan pukul 13.00 sudah ready semuanya,” Kata Chef Arif.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya kebosanan akan menu yang disajikan, Chef Arif berupaya mengganti menu yang ditawarkan setiap minggu. “Misalnya hari ini kita menghidangkan beef tenderloin dan beef bacon, bisa saja minggu depan kita memakai chicken turkey, sushi-nya pun digantinya presentasinya saja,” tambah Chef Arief. (*/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved