Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Bertahan bukan dengan Kekuatan

13/3/2016 01:50
Bertahan bukan dengan Kekuatan
()

JIKA kita melihat perawakan Zakaria Munisera Handuran yang tinggi besar, mudah saja untuk mengasosiasikannya dengan kekuatan. Apalagi, ketika tahu bahwa lelaki Dayak satu ini juga mempelajari berbagai ilmu dan kesaktian yang diwariskan nenek moyangnya.

Namun, Rabu (10/2) itu, suaranya bergetar ketika berbicara. Air matanya nyaris ti dak terbendung saat diminta bercerita soal almarhum Eugene Evan Handuran. Putra semata wayangnya itu telah berpulang setelah berjuang melawan retinoblastoma alias kanker mata.

Vonis datang ketika usia Evan baru 3,5 tahun. Mulanya itu ialah tumor. Pada akhirnya bola matanya harus diangkat untuk menghentikan penyebaran kanker. Sayang, operasi itu dilakukan setahun setelah diagnosis dokter. Mereka memilih mencoba berbagai pengobatan alternatif dahulu.

Ketika dioperasi, kankernya sudah menyebar jauh. Setelah Evan meninggal, Zakaria merasakan hampa di hatinya. “Biasanya saya
mendengar dia tertawa, lalu tidak ada lagi,” ujar Zakaria dengan suara bergetar.

Dia pun mencoba berbagai racun tikus dan pestisida untuk bunuh diri. Namun, kesaktiannya membuat nyawanya bertahan. Buku Anakku, Malaikatku layaknya kisah soal penyintas kanker lain yang menceritakan betapa rentannya keluarga para pasien kanker.
Uniknya, tokohnya amat kasuistik, berasal dari latar belakang kebudayaan Dayak dan menunjukkan betapa kekuatan fisik dan finansial tidaklah cukup untuk melanjutkan hidup dengan baik. Di sisi lain, ada banyak inspirasi soal kehidupan yang diajarkan
Evan dengan bijaksana, sekalipun umurnya tak panjang. (Her/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya