Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PARA penggemar olahraga lari maupun latihan di gym mungkin telah akrab dengan pistol pijat. Sesuai namanya, alat tersebut memang berbentuk seperti pistol namun dengan ujung berbantalan dan digunakan untuk memijat otot.
Belakangan, alat tersebut populer bahkan di kalangan musisi dunia, termasuk Adam Levine. Pistol pijat kerap digunakan selepas olahraga untuk mengurangi nyeri atau mengendurkan kekakuan otot. Ada pula yang menggunakannya saat mengalami sakit leher akibat salah posisi tidur.
Namun bagaimanakah keamanan alat tersebut. Ahli fisiologi olahraga Rumah Sakit Umum Changi, dr. Raymond Teoh, mengatakan jika teknik pijat tertentu memang dapat mengurangi nyeri dan kekakuan otot pada atlet yang terlatih. Namun soal pistol pijat, ia memiliki himbauan tersendiri bagi penggunanya.
"Sejauh ini, ada sedikit penelitian tentang kemanjuran dan keamanan yang terkait dengan penggunaan senjata pijat. Dengan demikian, mereka tidak digunakan dalam praktik kami. Pistol pijat adalah perangkat yang diatur sendiri dan bertenaga tinggi. Pengguna harus berhati-hati dan memperhatikan potensi bahaya saat menggunakannya," kata dr. Teoh seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Kehati-hatian dikatakan harus lebih diperhatikan bagi mereka yang mengalami ketegangan otot atau keseleo ligamen. Teoh juga memperingatkan untuk tidak menggunakan pistol pijat jika Anda memiliki cedera terkait peradangan seperti osteoporosis, tendonitis atau radang kandung lendir, kondisi autoimun, atau kondisi yang mempengaruhi aliran darah seperti deep vein thrombosis atau artheriosclerosis.
Pistol pijat juga tidak meredam rasa sakit yang disebabkan oleh cedera akut. Sebaliknya, dia bahkan dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada area dan menghambat penyembuhan.
Fisioterapis bernama Elizabeth Boey juga mengingatkan agar tidak menggunakan pistol pijat di bagian tubuh yang dalam proses penyembuhan setelah patah tulang. "Juga hindari pemakaian di area persendian, daerah bertulang, dan daerah rentan seperti bagian depan leher, lipatan siku dan lutut, serta selangkangan," tambah Boey.
Ia juga menekankan jika senjata pijat tidak akan pernah menggantikan terapi langsung seperti pijat olahraga. "Terapis pijat yang terlatih dalam anatomi manusia dapat menemukan daerah sesak sehingga menargetkan pelepasan jaringan dalam," kata Boey. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved