Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
"HITAM kulitku bukan berarti kami dendam denganmu. Di penjuru dunia tanah kami paling kaya. Papua Papua kucinta. Tanah dan tombak bukan untuk menyerangmu. Kami ada sebelum republik ini tercipta. Papua papua kucinta."
Demikianlah sepenggal lirik dari lagu berjudul Papua Kucinta (2015) karya musikus asal Malang, Muhammad Iksan atau akrab disapa dengan Iksan Skuter itu, 35. Lagu itu kembali dirilisnya tahun ini lewat album bertajuk Lumintu.
"Saya harap lagu Papua Kucinta bisa menerangkan bahwa kita itu saudara. Karena liriknya itu soal kesetaraan. Indonesia bukan hanya Jawa, Indonesia bukan hanya Jakarta," katanya, Kamis (22/8).
Iksan Skuter memang dikenal sebagai penyanyi yang lantang menyuarakan isu-isu sosial dan politik. Hampir semua lagu yang diciptakan Iksan membahas isu politik, lingkungan, maupun alam.
Menurutnya, lagu Papua Kucinta itu dibuat hanya dalam waktu seperempat jam oleh Iksan. Iksan pun memiliki kenangan tersendiri saat menyanyikan lagu itu di sebuah acara di Jakarta.
"Saya melihat sejumlah anak Papua menangis. Saya tidak tahu kenapa. Setelah selesai manggung mereka mengucapkan terima kasih karena lagu itu sudah mewakili perasaan mereka. Mereka bilang saya lebih Papua dari mereka yang asli Papua sendiri," imbuh laki-laki kelahiran Blora, Jawa Tengah, itu. (Medcom.id/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved