Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Beberapa waktu lalu, kondisi udara di Jakarta menjadi sorotan warganet karena buruknya kualitas udara yang semakin menjadi-jadi. Saking viralnya, Pemerintah Provinsi (PemProv) DKI Jakarta pun melakukan sejumlah kebijakan demi menekan polusi udara, misalnya, dengan membeli alat pemantau udara terbaru hingga rencana membagikan tanaman lidah mertua.
Seiring kehebohan itu, banyak warganet yang kemudian menjadi rajin mengecek kondisi udara di lingkungan mereka dan mengunggahnya di media sosial. Berkat teknologi saat ini, memang cukup mudah bagi masyarakat awam untuk melakukan hal tersebut, mengecek kondisi udara atau mengecek paparan sinar ultra violet, misalnya. Nah, berikut sejumlah aplikasi terkait yang sudah Media Indonesia rangkum.
1. Airvisual
Aplikasi ini amat mudah digunakan. Setelah Anda unduh, tinggal memasukkan nama kota yang ingin Anda ketahui kondisi udaranya. Daftar data kotanya cukup lengkap karena aplikasi tersebut memiliki data kondisi udara lebih dari 80 negara di dunia. Bahkan, saat Media Indonesia memasukkan nama kecamatan, ternyata aplikasi tersebut mampu menyediakan data hingga tingkat kecamatan untuk sejumlah kota di Indonesia.
Tampilan aplikasi ini amat informatif. Kita bisa memasukkan sederet kota favorit yang ingin diketahui. Data setiap kota tidak hanya informasi kondisi polusi udara hari ini saja, tapi hingga tiga hari ke depan. Kondisi udara pun diperbarui setiap 3 jam sekali. Selain kondisi polusi di udara, aplikasi ini juga menampilkan tingkat kelembapan udara dan suhu udara.
Kondisi udara dibagi ke dalam enam kategori berdasarkan skor. Skor 0-50 (good), 51-100 (moderate), 101-150 (unhealthy for sensitive groups), 151-200 (unhealthy), 201-300 (very unhealthy), dan 301-500 (hazardouz). Setiap kategori dijelaskan, berikut saran hal apa yang harus Anda lakukan.
Jika kondisi udara buruk, aplikasi tersebut akan menyarankan penggunanya memakai masker, menutup jendela, menyalakan air purifier, dan tidak menganjurkan kegiatan di luar ruang. Anda juga dapat mengaktifkan fitur peringatan pada aplikasi jika kondisi udara memburuk, melacak sejauh mana kita terpapar polusi, hingga saran untuk mendapatkan kualitas udara yang lebih baik.
Airvisual menghitung kondisi udara berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah. Informasi nilai AQI yang ditampilkan pada Airvisual maupun aplikasi lainnya tergantung pada keberadaan sensor-sensor pengukur kualitas udara yang terpasang di berbagai wilayah. Jika belum ada sensor pemantau kualitas udara di suatu wilayah, aplikasi pun belum bisa memberikan informasi mengenai tingkat polusi di wilayah tersebut.
2. Air Quality by Plume Labs
Air Quality memiliki tampilan menarik dengan ilustrasi kondisi udara. Jika udara tengah polusi tinggi, tampilannya akan berwarna abu-abu. Aplikasi tersebut memperbarui kondisi setiap menit. Tidak hanya itu, ada grafik yang menarik, naik-turun megikuti kondisi polusi dari waktu ke waktu.
Di bagian bawah tampilan, ada logo-logo yang melambangkan sejumlah aktivitas luar ruang yang dapat dilakukan saat kondisi udara baik, seperti olahraga luar ruangan, bersepeda, makan di luar ruangan, hingga kondisi untuk orang-orang yang sensitif. Jika logonya berwarna merah, Anda tidak disarankan untuk melakukan hal-hal itu. Jika hijau, Anda bisa melakukannya.
Selain kondisi udara, aplikasi tersebut juga menginformasikan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan, dan kadar sinar ultraviolet. Di bagian menu juga ada fitur World Air Map yang dapat memberi informasi kualitas udara di seluruh dunia. Digambarkan dengan warna biru untuk kualitas udara baik hingga hitam untuk kualitas udara terburuk. Ada pula fitur Instaplume yang memungkinkan Anda memoto kondisi lingkungan Anda (aktifkan GPS sebelum memoto) dan kondisi udaranya pun akan ditampilkan dan bisa langsung Anda bagikan di Instagram.
3. UV Lens
Aplikasi ini memberikan kondisi mengenai tingkat paparan sinar ultraviolet (UV) di lingkungan Anda. Tampilannya sederhana, ukurannya pun hanya 4,4 MB. Pastikan Anda mengaktifkan GPS ponsel Anda sebelum membuka aplikasi ini agar data yang disajikan akurat. Saat dibuka, tampilan aplikasi ini berbentuk jam dengan gradasi warna hijau, kuning, oranye, hingga merah keunguan yang berarti paparan sinar UV amat tinggi. Kondisi paparan pun terbagi menjadi enam, yaitu no UV, low, moderate, high, very high, dan extreme.
Di bagian bawah, ada fitur My Skin. Fitur tersebut memungkinkan penggunanya mengostumisasi tampilan avatar yang sesuai dengan kondisi kulit Anda sebenarnya. Jika sudah dikostumisasi, saat membuka fitur ini, aplikasi akan menampilkan info apakah aman jika Anda terkena paparan sinar matahari sesuai dengan jenis kulit Anda. Ada pula ikon seperti botol body lotion yang mana saat diklik ada sejumlah kategori SPF yang harus Anda masukkan, kategori kegiatan yang akan dilakukan, yang mana setelah itu akan diaplikasikan ke avatar, dan akan muncul keterangan selama apa Anda seharusnya di luar ruangan sesuai dengan kondisi sinar UV yang ada serta body lotion yang dipakai.
4. UVI Mate
Secara umum, aplikasi ini fungsinya sama seperti UV Lens, menginformasikan tingkat paparan sinar UV. Secara tampilan, aplikasi ini cukup informatif dan lengkap, dengan latar hijau semua informasi terpampang dengan jelas. Saat dibuka aplikasi akan langsung mendeteksi lokasi Anda, maka jangan lupa nyalakan GPS sebelum membuka aplikasi ini.
Kondisi paparan sinar UV sendiri diberikan secara up to date, jika paparannya berada di angka 0.0, tergolong kondisi low UV. Hal unik dalam aplikasi ini ialah akan langsung terpampang saran yang harus Anda lakukan sesuai dengan kondisi sinar UV yang ada, misalnya, berapa kadar dosis vitamin D yang harus Anda konsumsi sesuai dengan kondisi paparan sinar UV, lalu apakah Anda perlu menggunakan losion sesuai dengan warna kulit Anda, hingga jam-jam yang menurut aplikasi Anda memerlukan perlindungan. Aplikasi ini juga memberi tahu kapan matahari terbit dan terbenam serta berapa lama waktu yang dibutuhkan sinar UV membakar kulit Anda sesuai dengan tinggi rendahnya angka paparan sinar UV. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved