English Club di Pelosok Anambas

Zuq/M-2
03/8/2019 01:20
English Club di Pelosok Anambas
Siswa belajar bahasa Inggris melalui aplikasi edutech Cakap.(MI/Abdillah Marzuqi)

SEMBILAN anak begitu serius menghadap komputer tablet di hadapan mereka. Tidak seperti kebanyakan anak yang serius dengan gawai ketika bermain gim, sembilan anak itu justru sedang belajar. Mereka sedang belajar membuat kalimat sederhana dalam bahasa Inggris.

Layar besar dengan tembakan proyektor menjadi sentral arah pandang mereka. Dari sanalah mereka mendapat materi bahasa Inggris. Guru yang sedang mengajar memang berada bermil-mil jauhnya dari tempat mereka di Pulau Kiabu, Kepulauan Anambas.

Lewat aplikasi Cakap, mereka belajar untuk berbahasa Inggris. Sebuah pembelajaran yang dulu hampir mustahil mereka dapatkan di pulau terpencil.

Aplikasi edutech Cakap ialah platform pembelajaran dua arah secara daring yang mempertemukan pengajar profesional dengan murid secara real time. "Kami mulai dari 2014. Cakap adalah platform pembelajaran bahasa asing, kami menghubungkan pengajar dan juga student (siswa) di Indonesia untuk bertemu di platform kami menggunakan video call dan text conversation," terang CEO Cakap, Tomy Yunus, di Kiabu, Juni silam.

Di Pulau Kiabu, Cakap bekerja sama dengan Bawah Anambas Foundation (BAF) menjalankan program A Glimmer of Hope for Anambas sejak 2018. Program itu bertujuan memberikan anak-anak pulau hingga daerah terpencil yang memiliki akses internet sebuah kesempatan untuk mempelajari bahasa Inggris.

"Sejak tahun lalu ikut digital english club," ujar salah satu peserta Abelia yang duduk di kelas 8 SMPN 1 Kiabu.

Mereka memang terbiasa menyebut program itu dengan sebutan digital english club, untuk membedakannya dengan program offline english club.

Metode yang diterapkan dalam aplikasi tersebut ialah dengan mempertemukan guru dan siswa dalam aplikasi. Pembelajaran itu dianggap lebih efektif dalam melatih kemampuan bahasa Inggris.

Alat pembelajaran pun cukup ringkas, yakni laptop atau ponsel pintar. Perlu juga alat bantu audio untuk berkomunikasi dengan guru.

Untuk bergabung dalam kelas yang berdurasi 25 menit ini, siswa yang menggunakan peramban versi komputer bisa mengawali dengan masuk halaman my class. Lalu, tekan enter class yang aktif 3 menit sebelum kelasmu dimulai.

Guru akan memberi materi dan tugas berdasarkan modul yang tersedia. Siswa bisa mengeklik ikon settings. Di dalamnya ada menu report untuk menyampaikan kendala ketika kelas berlangsung. Ketika kelas berakhir, siswa bisa memberi rating dan komentar mengenai kelas yang baru diikuti.

Para siswa mengaku senang dengan program tersebut. Mereka bisa menambah pengetahuan sekaligus menimba ilmu dari para profesional. Bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk memperoleh pendidikan bahasa Inggris di wilayah pelosok. "Jadi banyak pengetahuan," ujar siswa kelas 8 SMPN 1 Kiabu Afri Lasmi. (Zuq/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya