Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TAS selempang dada atau ada pula yang menyebut crossbody bag sudah tren sejak sekitar tiga tahun lalu. Gaya tas yang awalnya digunakan para pria muda ini sekarang juga banyak digunakan perempuan.
Tas ini jadi tren karena gayanya yang sporty dan dinamis, sesuai dengan karakter anak muda. Tidak hanya rumah mode dunia seperti Givenchy, label lokal pun sudah jamak mengeluarkan artikel fesyen ini.
Meski begitu, crossbody bag dengan material adati masih belum banyak ditemui. Salah satu jenama yang mengeluarkan formula ini ialah Tenoon.
Sesuai dengan namanya, material adati yang digunakan merupakan tenun beragam daerah di nusantara, di antaranya ialah tenun Toraja, tenun Bima, dan tenun Rote.
Wastra nusantara tersebut ditempatkan di bagian depan tas dan dipadukan dengan material umum yang berwarna gelap. Dengan begitu, pesona tenun-tenun berwarna cerah itu semakin mencolok.
Salah satu produknya yang mencuri perhatian ialah Sasean, tas lipat berbentuk hati yang bisa berubah fungsi menjadi ransel gendong atau berubah menjadi crossbody bag yang disimpan dalam satu bahu saja.
“Produk pertama kami itu memang dibuat untuk para traveler yang suka sekali tampil ringkas. Tas ini bisa dilipet jadi ukuran kecil dan dibuka menjadi tas punggung yang lucu,” kata Nicky Claraentia Pratiwi, Direktur Kemitraan Strategis Tenoon, yang diwawancarai pada Selasa (22/7).
Tenoon juga mengeluarkan bucket bag berbahan tenun Bima, Nusa Tenggara Barat dengan motif mbojo. Motif ini memiliki tiga jalinan warna cerah. Paduan dengan kain kanvas hitam membuat tampilannya easygoing ala traveller.
Tenoon yang didirikan Pratiwi Hamdhana juga terus mengembangkan produknya dengan mengombinasikan bahan mika yang sedang ramai digunakan dalam beberapa produk fashion belakangan ini. Bertajuk Bening, tas tote bag ini terdiri atas dua bagian yang keduanya bisa dipisahkan, kantong dalamnya dibuat dari tenun Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki warna natural atau tenun dari Lombok dengan motif geometrisnya yang berwarna cerah.
Tenoon mengeluarkan clutch bag (tas genggam) yang koleksinya dinamai Lima, yang berarti tangan. Pada jenis ini, Tenoon mengeluarkan banyak pilihan warna, di antaranya ialah hitam, merah, biru, kuning, bahkan hijau tosca sekalipun. Modelnya cukup simpel dengan ritsleting yang bisa ditekuk ke depan. Pada bagian sampingnya, terdapat tali untuk ditempatkan di pergelangan tangan. Sementara itu, di bagian tengah terdapat blok kain etnik, dari tenun Paramba, Rote, hingga Bima.
Kulit Italia
Label lainnya yang berfokus pada tas dengan sentuhan material adati ialah Kuppu batik dan tenun. Jenama ini bermain di pasar premium dengan memadukan wastra tersebut dengan material kulit Italia.
Seperti tas bertajuk Scarlet, yang menggunakan batik Solo dan material kulit. “Untuk batik, kami sengaja menggunakan batik lawas berumur puluhan tahun kaena memang memiliki motif yang indah,” kata Ira Tazor, Founder Kuppu Batik & Tenun, yang diwawancarai pada Kamis (25/7).
Meskipun menggunakan kain batik yang cukup tipis, tas ini tampak kukuh dengan garis-garis tegas karena dilapisi kain di dalamnya. Seperti yang bisa dilihat pula dari tas jinjing seri Melane yang menggunakan kain tenun ikat Pahikung (indigo) yang diwarnai alami dari Pulau Sumba, NTT, Indonesia. Tas ini tampak sederhana, tetapi tetap menonjolkan nuansa etnik yang kuat.
Ira mengemukakan jika niat memproduksi kain bermaterial adati itu berawal dari keinginan mencegah produk etnik menjadi langka di Ibu Kota. “Saya suka kupu-kupu, dia indah. Namun, jika tidak dirawat mungkin akan musnah seperti sekarang saja di Jakarta susah cari kupu-kupu, saya tak mau kain tenun dan batik juga begitu,” kata Ira.
Ia menjelaskan jika Kuppu juga mengeluarkan seri tas yang dinamai Stella dan Konot. Stella memiliki keunikan pada pegangan tangan yang dapat bisa difungsikan dua jenis, dikaitkan pada genggam maupun dikaitkan pada lengan.
Ada pula tas yang hadir tanpa ritsleting, tetapi tali di kedua sisinya bisa saling disematkan. Satu tali lebih pendek sehingga bisa dimasukkan ke lubang tali di sisi lainnya, sedangkan tali yang lebih panjang dikaitkan di pergelangan tangan. Tas ini cocok untuk kondangan ataupun pesta lainnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved