Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
IA lahir dan besar dari pasangan yang menekuni bisnis tas dan dompet. Saat kuliah pun ia memutuskan mengambil jurusan arsitektur interior. Kedua bekal itu ia gabungkan menjadi inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan.
Perempuan muda itu bernama Deasy Esterina, sosok di balik tas jenama tas lokal, Kreskros. Material daur ulang plastik menjadi ciri dan karakter utama Kreskros. Kini, ia bersama para ibu di tanah kelahirannya, Ambarawa, Jawa Tengah, menjadi bagian dari gerakan perubahan lingkungan. Dari langkah kecil yang dimulai Deasy, kini semakin nyata dampaknya, baik untuk lingkungan maupun pengaruhnya terhadap kehidupan para pekerjanya.
Muda mewawancarai Deasy, pendiri, CEO, dan desainer Kreskros melalui surel pekan ini. Simak wawancaranya.
Bagaimana posisi Kreskros sebagai produk berbasis daur ulang plastik?
Kreskros merupakan merek yang memproduksi tas. Posisinya sengaja kami samakan dengan brand-brand tas lainnya yang bersaing dalam desain dan kualitas. Material daur ulang menjadi nilai tambah dan salah satu pertanggungjawaban kami untuk lebih berdamai dengan bumi karena sudah terlalu banyaknya sampah yang menumpuk, terutama plastik.
Kreskros mulai dikenal di kalangan milenial, terutama mereka yang melek terhadap produk-produk Indonesia yang berkualitas. Masyarakat mengenal Kreskros sebagai pembuat tas dengan kualitas premium berbahan dasar plastik yang didaur ulang manual bersama ibu-ibu perajut di sekitar Ambarawa.
Kenapa sempat vakum, lalu memulai kembali?
Awal 2014, sudah memakai nama Kreskros. Namun, saat itu masih hobi. Saya mengumpulkan plastik tak terpakai seadanya, beli bahan, potong, dan jahit sendiri. Penghitungan keuntungan pun hanya kira-kira. Selama 1,5 tahun menjalani hobi tanpa meraup keuntungan, hanya kesenangan. Mendapat respons positif dari teman dan pembeli-pembeli pertama, saya memutuskan membuat Kreskros menjadi usaha utama.
Selama 1,5 tahun kemudian (sambil bekerja di usaha ayah saya untuk mengumpulkan modal) saya mulai merancang business plan, logo, berkonsep, menentukan visi-misi, dan target pasarnya. Saya pernah mendapatkan dasar-dasar bisnis dari kuliah, lalu saya mulai mencoba menerapkannya.
Pada Oktober 2016, saya melahirkan kembali Kreskros sebagai sociobusiness yang lebih matang. Perbedaannya di dalam perencanaan bisnis, target pasar, manajemen, dan urutan pengerjaan yang lebih rapi.
Sebelumnya masih ngantor?
Saat itu, saya memulai Kreskros dengan santai, bekerja kantoran di salah satu website kuliner di Surabaya, dan sesekali membantu pekerjaan ayah. Ayah saya memiliki usaha keluarga membuat tas-dompet promosi untuk toko, pernikahan, dan instansi, dengan pelanggan yang tersebar di Jawa dan Bali.
Usahanya dimulai hampir 40 tahun yang lalu. Tentu saja sejak lahir saya sudah melihat kedua orangtua berkecimpung di bidang tas-dompet. Ditambah pengalaman kuliah di arsitektur interior yang banyak memberi pengalaman mendesain. Saya padukan saja yang saya dapat dan dituangkan ke Kreskros.
Visi kamu ‘do something’ dengan sampah plastik, kenapa?
Ya! Saat ini saya ingin bisa melakukan sesuatu dengan limbah plastik yang ada, dengan hasil semaksimal mungkin. Alasannya, sebagai insan di dunia kita harus menyadari kapasitas dan peran masing-masing.
Saya sebagai small medium enterprise, mengambil limbah yang ada dan mengubahnya menjadi produk yang berumur lebih panjang, kalau bisa selama-lamanya jangan menjadi sampah lagi.
Di luar sana, ada ‘tim’ lain yang sama-sama bergerak pada isu kepedulian lingkungan ini. Ada pemerintah, campaigners yang mengedukasi, ibu-ibu PKK, dan pemuda karang taruna yang turut membantu mengumpulkan sampah, bahkan individu-individu yang berperan melakukan zero waste.
Dari mana asal limbahnya?
Limbah plastik ini berasal dari limbah pabrik di sekitar Ambarawa. Ada banyak pabrik konveksi yang wadah materialnya plastik. Ketika material-material ini diproses, wadahnya mereka buang. Wadah plastik ini dikumpulkan pengepul untuk dibersihkan dan disalurkan kepada kami.
Karena berasal dari pabrik, kualitas limbah plastik yang kami dapatkan cenderung stabil dan baik. Bisa dikatakan baru satu dua kali daur ulang, bahkan baru dari biji plastik. Kami tidak menggunakan plastik yang sudah terlalu banyak didaur ulang, dicampur kapur, atau plastik biodegradable kerena lebih mudah lapuk.
Bagaimana pelatihan para ibu pekerja?
Sederhana, cukup menyediakan ruangan lokakarya dan suasana kerja yang menyenangkan, tidak terlalu mengekang, meski tetap bertanggung jawab. Tidak semua sudah bisa merajut saat awal. Mereka yang berkemauan, sehari pelatihan mereka sudah bisa, sisanya sekitar satu minggu mulai membiasakan diri. “Tidak ada yang sulit kalau pekerjaan kelihatan,” kata salah satu pekerja di Kreskros.
Bagaimana edukasi lingkungan terhadap pekerja?
Tentu, di internal kami juga melakukan pemilahan sampah kami sendiri di workshop. Sampah plastik botol, plastik HD, stirofoam, kardus/kertas, logam, elektronik, kaca, kain, bahan imitasi, kulit, dan sampah organik. Dari hal kecil itu, sedikit demi sedikit akan diarahkan agar kami pun melakukannya di rumah masing-masing.
Bagaimana awal pintu masuk ke pasar internasional?
Memulai pasar internasional dari bazar nasional, nekat ikut bazar di Singapura, dan mendapat jaringan dari teman SME (small and medium enterprises). Saling merekomendasikan. Permintaan rutin dari Singapura dan Australia, perkiraan permintaan 2 lusin per bulan.
Bagaimana target pasar dalam negeri?
Target market kami, Jakarta. Mengingat waktu dan tingkat kesulitan yang kami kerjakan untuk membuat sebuah produk, mau tak mau harga pokoknya sudah tinggi jika dibandingkan produk tas yang lain. Itu alasan kami sengaja memadukan dengan desain dan kualitas produk yang premium, tentu market yang kami tembak menengah ke atas.
Kami tidak menemukan market, tapi memilih lalu menembaknya. Setelah terkunci, lakukan tes pasar dengan mengalir (sambil berjualan) sehingga semakin mengenal dengan mereka. Jika masih ada ketidakcocokan, ya tinggal dibenahi sedikit. Sedikit demi sedikit desain Kreskros dan pasarnya akan saling menemukan.
Berapa omzet Kreskros?
Omzet Kreskros, terutama setelah meluncurkan koleksi baru ini cenderung meningkat. Antusiasme dari tampilan dan desain produk Kreskros yang lebih modern, fresh, dan urban. Selama 2018, kami juga sempat melakukan beberapa program sehingga omzet dapat terus masuk.
Apa rencana Kreskros tahun ini?
Pada 2019, Kreskros akan fokus ke branding, marketing, selling, dan penyejahteraan pihak internal dulu. Sebelum next year we’ll do more for others. Namun sekarang, kaki sendiri harus kuat dulu. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved