Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Eddy Brokoli Lahir di Keluarga Pendonor Mata

Mediaindonesia
06/4/2019 04:40
 Eddy Brokoli Lahir di Keluarga Pendonor Mata
SENIMAN Eddy Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Eddy Brokoli(MI/SUMARYANTO BRONTO)

SENIMAN Eddy Hidayatullah yang selama ini terkenal lewat karier bermusik dan seni perannya ternyata juga cukup terkenal di kalangan dokter mata. Ia bahkan tidak asing bagi orang-orang yang tergabung dalam komunitas calon pendonor mata di Indonesia karena sejak SMP sudah mendaftarkan diri sebagai calon pendonor mata. Meski demikian, seniman yang yang lebih dikenal sebagai Eddy Brokoli itu mengaku selama ini tidak pernah memikirkan dirinya untuk menjadi calon pendonor mata.

Eddy menjadi calon pendonor mata karena anjuran dari orangtua. Tidak hanya itu, almarhum kakek Eddy pun ialah pendonor mata, dan oleh karenanya dalam hal ini bisa dikatakan bahwa Eddy ialah seseorang yang lahir dan tumbuh dari keluarga dengan kesadaran akan pentingnya keberadaan calon pendonor mata.

Kepada pembawa acara Kick Andy, Andy F Noya, Eddy bahkan sempat menunjukkan kartu tanda anggota Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Cabang Bandung yang sudah dimilikinya sejak 1990. Lebih dari itu, Eddy mengatakan tradisi keluarga tersebut kini juga ia turunkan kepada istri dan anaknya.

Di tengah-tengah adanya ketimpangan antara calon pendonor dan penerima donor mata yang ada di Indonesia saat ini, Eddy menjelaskan bahwa pada akhir tahun lalu terdengar kabar baik dari Desa Tejowaringin. Warga desa yang berada di Tasikmalaya itu telah turut berpartisipasi dalam mengampanyekan pentingnya keberadaan calon pendonor mata, bahkan mereka telah mendeklarasikan desanya sebagai Desa Siaga Donor Mata.

"Kurang lebih ada 2.000-an warga di desa tersebut yang saat ini sudah mendaftarkan dirinya sebagai calon pendonor mata," kata Eddy.

Banyaknya warga Desa Tejowaringin yang saat ini bersedia menjadi calon pendonor mata, kata Eddy, lantaran didasari rasa ingin berbuat kebaikan kepada orang lain. Alasan demikian juga menjadi pegangan kuat Eddy yang sejak dahulu telah diajarkan di keluarga besarnya.

Eddy berharap semoga ke depannya akan lebih banyak orang yang bersedia mendaftarkan diri sebagai calon pendonor mata. Calon pendonor mata sangat berbeda dengan pendonor darah yang bisa mendonorkan darahnya kapan saja, sedangkan untuk mendonorkan mata seseorang hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup atau lebih tepatnya ketika akhir hayat.

"Hal ini yang membuat bank mata tidak punya banyak persediaan untuk didonorkan ketika ada orang yang membutuhkan," katanya. (Gas/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya