Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TAHUN ini adalah tahun untuk memproduksi ulang film-film lawas dan bintang-bintang yang pernah jaya pada masanya. Film jadul yang melegenda pun menemui bentuk baru ditangan para cineas masa kini. Sebut saja Dilan 1990, Warkop DKI, Benyamin S, dan Suzzanna.
Kisah dari film mendiang pelawak Andreas Leo Ateng Suripto alias Ateng juga dilayarlebarkan. Film yang diproduksi oleh 13 Entertainment, Dirgahayu Productions, dan Ideosource Entertainment itu diberi judul Lagi-Lagi Ateng. Film tersebut dijadwalkan tayang pada 10 Januari 2019.
Kisah drama komedi kembar ini dibintangi oleh Augie Fantinus sebagai Ateng dan Soleh Solihun sebagai Iskak. Film ini ditambah semarak pula dengan kehadiran Julie Estelle, Surya Saputra, Unique Priscilla, Catherine Wilson, dan Rohana Srimulat.
Film itu berkisah tentang Ateng dan kembarannya Agung yang selama ini terpisah. Ateng dan Iskak untuk pertama kalinya pergi ke Jakarta. Setibanya di Jakarta, mereka menginap di sebuah hotel mewah yang modern. Tanpa disangka. Ateng bertemu dengan Agung yang memiliki paras dan bentuk tubuh yang sama dengan dirinya. Iskak dan asisten pribadi dari Agung, si Cemplon juga sama terkejut dengan mereka. Akhirnya terkuaklah kenyataan bahwa mereka adalah saudara kembar yang terpisahkan.
"Ceritanya simpel pasti, karena kita biar bagaimanapun tribute to dua legenda lawak Indonesia," terang sutradara sekaligus penulis skenario Monty Tiwa saat temu pewarta di Kemang (3/12).
Ateng dan Iskak adalah sahabat dekat dari grup lawak legendaris 70-an Kwartet Jaya bersama Eddy Sud dan Bing Slamet. Almarhum Ateng dikenal lewat sejumlah film-film komedi pada masanya. Mulai dari Ateng Minta Kawin, Ateng Kaya Mendadak, Ateng The Godfather, Ateng Bikin Pusing, Ateng Mata Keranjang, Ateng Minta Kawin, Ateng Bikin Pusing (1977), dan Ateng, Iskak, Mak Wok.
Lagi-Lagi Ateng bukan remake atau reboot dari film Ateng masa lalu. Disutradarai oleh Monty Tiwa, film tersebut dipastikan bukan film remake atau reborn dari film-film Ateng di masa lalu. Film tersebut dikemas lebih modern meski tidak menanggalkan ciri khas Ateng dalam sikap, gestur, dan gaya bahasa. "Ini bukan remake rebound, kalau itu kan film lama dibuat ulang. Kita mencoba menghadirkan ulang spirit mereka dalam kemasan baru untuk generasi yang baru," ujar Monty Tiwa. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved