Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DALAM keremangan cahaya lampu LED hijau, tampak di ruangan itu tergantung beberapa samsak. Tidak berapa lama, sekitar 10 orang yang bersarung tinju memasuki ruangan.
Mereka tidak langsung menyarangkan bogem ke samsak, tetapi mendapat pengarahan dulu. Diiringi lagu yang cukup menghentak, barulah kemudian mereka berlatih menggunakan samsak.
Bukan hanya suasana latihan yang tidak biasa karena dalam keremangan, samsak yang digunakan juga terlihat sedikit berbeda ketika dipukul.
Nyatanya, samsak itu bukan berisi pasir, melainkan air.
Aqua Training Bag, begitu nama alat tersebut. Sementara itu, yang pada Selasa (30/10) digelar disebut Aqua Training Bag Boxing dan baru sejak September 2018 dibuka oleh UStudio Jakarta.
"Trennya yang pasti sekitar 2-3 tahun silam. Belum terlalu lama, tempat pertama yang menggunakan konsep ini, Rumble, di New York, aslinya dari sana, kita terinspirasi untuk buka di sini," tutur Jeremy Tanu pemilik UStudio Jakarta, kepada Media Indonesia.
Bukan tanpa alasan Aqua Training Bag dianggap menjadi elemen penting dalam latihan tinju sekarang ini. Samsak air ini mulai menggeser dominasi samsak tradisional berisi pasir karena dinilai mengurangi risiko cedera jangka panjang.
Jeremy yang sempat mendalami ilmu bidang gerontologi, ilmu tentang orang lanjut usia, termasuk faktor dan aspek yang melatarbelakangi masalah penuaan, menjelaskan jika pada penggunaan samsak pasir kerap ditemui kasus cedera yang baru dirasakan 10-20 tahun kemudian.
"Sementara dengan samsak isi air, ketika kita tonjok, itu absorb blow-nya (menyerap energi pukulan), enggak ada balik, (energi) diambil semua sama air, jadi aman. Menurut saya lebih aman yang pakai air, buat jangka panjangnya juga enggak akan muncul sakit (cedera)," papar Jeremy.
Selain itu, alat berbobot hampir 90 kilogram ini dianggap paling efektif untuk melatih teknik uppercut (pukulan pendek dari arah bawah).
"Untuk uppercut lebih enak dan lebih efektif. Kalau untuk jap, cross, dan hook hampir sama. Secara teknik boxing sama, gerakan juga sama.
Namun, dengan aqua bag bagus untuk tangan supaya tidak sakit karena ini seperti imitasi badan manusia," tambah Jeremy yang mengimpor sebanyak 15 aqua training bag.
Artistik dan fokus
Sementara itu, soal konsep ruangan yang gelap, sesungguhnya tidak berkaitan khusus terhadap keberhasilan latihan tinju. Akan tetapi, konsep itu merupakan konsep yang bisa diterapkan di semua latihan dengan anggapan untuk meningkatkan fokus peserta.
Jeremy mengaku jika konsep itu ia buat berdasarkan pengalaman di kelas-kelas kebugaran, seperti zumba, body combat, body fit, dan lainnya. Dengan pencahayaan yang terang dan jumlah peserta yang cukup banyak, dapat membuat distraksi dan menekan kepercayaan diri.
Orang dapat merasa minder ketika dirinya tampak tidak sekuat atau sebugar peserta lainnya. Maka dari itu, alih-alih fokus berlatih, orang tersebut malah bisa merasa rendah diri, kehilangan motivasi atau sebaliknya juga memforsir kemampuan demi dianggap kuat.
Akibatnya, tujuan berolahraga jadi sulit tercapai. Bukan saja menjadi tidak bugar, orang juga dapat berisiko cedera karena berbagai distraksi tadi.
"Di ruangan gelap agar bisa fokus dengan dirinya sendiri, dengan gerakan, suara instruktur, musik, juga samsaknya. Walau lihat ke teman lainnya, tapi enggak akan ketahuan salah atau tidaknya, jadi memang ditujukan supaya merasa aman, tidak terintimidasi dengan yang lainnya, dan personal," jelas Jeremy.
Meski begitu, ruangan juga tetap menggunakan beberapa lampu dengan warna terang, seperti kuning, biru muda, pink, juga hijau terang. Hal ini ditujukan untuk merangsang mood sehingga lebih bersemangat dalam berlatih. Namun, UStudio menghindari lampu warna biru tua atau merah karena dianggap bernuansa berat.
Dalam satu sesi latihan tinju aqua bag yang berdurasi 45 menit-1 jam ini, pembakaran kalori diperkirakan berkisar 500-800 kalori; atau dengan rata-rata 600-650 kalori.
Salah satu instruktur, Kenneth Clannatan, menyatakan perubahan berat badannya ketika ia berkecimpung di dunia fitness. Ia telah menekuninya sejak 2008 dan kini memutuskan bergabung dengan studio milik Jeremy, yang menyatu dengan restoran makanan sehat Bluezone.
"Tahun 2006 awal masuk kuliah berat badan gue 90 kilogram, kemudian selama 6-7 bulan berat badan gue turun 20 kilogram. Kemudian setelah berbagai perjalanan di industry ini, ketemu dengan Jeremy, ngobrolin konsepnya ya kemudian menjalani di studio ini. Gue jatuh cinta sama industry ini, seperti sudah menjadi bagian dari diri gue," akunya.
Nadine Noor, salah satu peserta yang baru menjajal konsep tinju kantung air, merasa tertantang dan tertarik untuk menjajalnya kembali. "Kalau boxing sebelumnya sudah pernah, tapi untuk konsep aqua training bag ini baru coba, dan akan balik lagi."
Anda yang tertarik menjajal sensasi meninju aqua training bag, yang juga diberi nama kelas Sculpt, kelas fitness dengan kombinasi tinju mengikuti irama musik ini, bisa menjajalnya di UStudio yang membuka jadwal setiap hari kecuali Sabtu. Satu hari, akan ada tiga kelas, pukul 07.00 WIB, 19.00 WIB, dan 20.00 WIB. Jadi, sudah siap untuk berkeringat dalam gelap?
Untuk tinju kantung air ini, Jeremy menganjurkan pesertanya berasal dari golongan usia di atas 16 tahun hingga maksimal 55 tahun. Namun, ia juga tidak menutup untuk usia 60 tahun, tergantung dari level kebugaran setiap individu. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved