Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Mengupas Isi Pikiran Habibie

Despian Nurhidayat
10/11/2018 07:45
Mengupas Isi Pikiran Habibie
(DOK MI)

BUKU berjudul BJ Habibie: The Power of Ideas ini sangat istimewa. Berisikan banyak gagasan dan pencerahan dari presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie.

Gagasan-gagasan Bacharuddin Jusuf Habibie dikatakan sangat visioner, bahkan saat dirinya menggagas Tuhan dan tentu saja tidak lepas dari bahasan teknologi, kepemimpinan, agama, sumber daya manusia, keislaman, keindonesiaan, industrialisasi, sistem pemerintahan, Pancasila, dan masih banyak lainnya.

Buku yang berisikan 7 bab dan 137 subbab ini sangat mudah dipahami dan dimengerti karena dibawakan dengan cara sederhana dan sangat populer sehingga di tiap subbab kita akan mengerti apa yang dimaksud dengan the power of ideas, seperti judul pada buku ini.

"Sebetulnya orang selalu salah tangkap bahwa beliau itu pakarnya teknologi, padahal bukan, yang beliau sasar itu adalah sumber daya manusia. Teknologi ini adalah wahana bagaimana menjadikan pintar. Jadi, bukan karena bikin kapal terbang, bikin kapal laut, itu cuma wahana bagi beliau," ungkap Makmur Makka saat ditemui pada peluncuran buku ini di Habibie Center, Jakarta, Senin (8/10).

Yang menarik ialah Habibie justru menyatakan bahwa yang paling penting dalam teknologi ialah manusia. Ia justru mengatakan bahwa pembina teknologi itu ialah manusia.

Dalam buku ini terlihat jelas, seorang BJ Habibie yang merupakan seorang genius dan menjadi ikon dalam teknologi di Indonesia justru menganggap bahwa sumber daya manusia yang paling penting dalam hidup dan pengalamannya. Ia mengungkapkan, dirinya mempunyai cita-cita untuk membina generasi muda untuk jauh lebih baik melebihinya. Ia berpikir bahwa jika sama, hal itu justru tidak berprestasi. Jika bisa melebihi prestasi dari diri sendiri, itu akan jauh lebih baik dan membuatnya senang.

Buku ini dimulai dengan sebuah bab tentang pandangan banyak orang tentang sosok BJ Habibie yang lekat dengan teknologi. Bab pertama, kita akan disuguhkan mengenai gaya hidup dan teknologi di mata seorang Habibie. Bab pertama ini berisikan 20 subbab yang merupakan bentuk yang dibuat seperti tanya jawab. Seperti pada halaman 12 terlontar sebuah subbab yang menanyakan bahwa jadi presiden atau bikin pesawat. Pertanyaan itu pun dijawab oleh sebuah kalimat yang menakjubkan.

"Jika harus memilih, saya akan pilih membuat pesawat. Karena membuat pesawat semua rasional dan tidak ada pikiran yang tidak jujur dan transparan. Jika ada manipulasi, pesawat terbang akan jatuh," halaman 12.

Dari bab awal, pembaca akan dibawa kepada dunia sederhana dari seorang Habibie, seperti bagaimana pandangan dia mengenai sambal yang menurutnya lebih enak menggunakan ulekan. Kemudian ada juga pandangannya mengenai teknologi yang tidak boleh menyusahkan masyarakat. Teknologi menurut pandangannya justru digunakan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.

Selanjutnya, dalam buku ini pun masih membicarakan mengenai kehidupan Habibie, yaitu keislaman dari diri Habibie. Ada sebuah kutipan menarik dari buku ini yang mungkin akan membekas dalam ingatan para pembaca. Kutipan ini berisikan pemikirannya mengenai agama, ia merasa ada seorang ilmuan atau scientist yang meninggalkan agama dan ada pula yang malahan mendalaminya.

Menurutnya, seorang scientist akan dikatakan menjadi seorang yang benar-benar scientist yang mendalam atas ilmunya, maka ia akan kembali ke agama. Pernyataan yang sangat menarik dan menyasari para ilmuwan yang seharusnya bisa memikirkan mengenai agama, bukan semata ilmu yang ia dapatkan saja.

Tentu saja dalam buku ini pun dibahas mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), sumber daya manusia, dan industrialisasi karena hal yang paling melekat di mata seluruh masyarakat Indonesia dari diri seorang Habibie ialah teknologi.

Habibie pun sangat erat kaitannya dengan istrinya yang telah wafat, yaitu Ainun. Dalam buku ini pun tak lepas membicarakan cinta antara dua sejoli yang sudah dikenal seluruh lapisan masyarakat, pun melalui film Habibie Ainun yang dirilis pada 2012. Dalam buku ini terdapat rahasia cinta menurut Habibie, yang jika disingkat menurutnya, cinta ialah suatu keadaan yang memungkinkan satu tambah satu tambah satu bukan tiga, tapi satu tambah satu tambah satu menjadi tiga puluh, tiga ratus, tiga ribu, tiga juta, sampai tak terbatas.

Dalam buku ini, Makmur Makka memang menempatkan dirinya menjadi seorang editor karena menurutnya buku ini merupakan hasil kutipan dari berbagai wawancara, orasi, media, dan banyak rujukan lainnya yang diperlihatkan pada halaman terakhir.

Buku ini pun menyuguhkan gagasan pencerahan dan inisiatif dari mata seorang kolega dalam kabinet, pengamat, kawan sekerja, dan bawahan, yang disajikan dalam bab terakhir buku ini. Sebuah buku yang mengupas bentuk pikiran dari presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie. (M-4)
___________________________________

Judul: BJ Habibie: The Power of Ideas
Penulis: Editor A Makmur Makka
Penerbit: Republika
Terbit: Agustus 2018
Tebal: 288 halaman

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya