Belajar Kesantunan

BONEKA kain cantik, pembuatannya tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan alat sederhana, ternyata gampang membuat boneka yang enak dipeluk, diganti busananya, dan diubah tatanan rambutnya. Seperti yang dilakukan Diah Saraswati. Selain sebagai alat permainan, Diah memilih material boneka karena aman dan nyaman bagi anak-anak.

Terdapat beberapa tahap yang harus dikerjakan dalam pembuatan boneka, mulai membuat badan, rambut, wajah, pakaian, sepatu, hingga aksesori. Urutan tahapan itu mempunyai tujuan tersendiri dalam proses pembuatannya.

Setelah badan boneka siap dengan bentuk bentuk muka dan rambut, proses beriukutnya ialah membuat pakaian. Untuk membuat pakaian, Diah memulai dengan membuat pakaian dalam terlebih dahulu.

Pembuatan boneka itu nyatanya menjadi media pula untuk mengajarkan kesantunan dalam berbusana. Ini terlihat dengan dibuat pula pakaian dalam bagi boneka. Selain itu, busana yang dibuat juga sesuai adat ketimuran.

"Saya biasanya memulai dari pakaian dalam dahulu. Supaya anak-anak juga tahu bahwa kita mulai ajarin sopan santun," terang Diah.

Ketika anak-anak bermain boneka, secara tidak langsung mereka juga diajarkan untuk sopan dalam sikap. Boneka dengan pakaian dalam akan menjauhkan dari kesan tabu.

"Jadi, anak-anak sering menyibakkan roknya (boneka), rambutnya. Jadi, saya memang berusaha se-perfect mungkin saya bikin boneka. Jangan nanti ada kesan porno," imbuhnya.

Diah juga menyarankan agar saat membuat boneka dilakukan dengan penuh cinta dan bahagia agar boneka-boneka yang tercipta mencerminkan kebahagiaan dan cinta kasih. Jadi, Hal itu bisa dirasakan oleh sang penerima.

Selain itu, dalam pembuatan boneka juga mesti mempertimbangkan bentuk asli agar boneka persis dan tidak melenceng dari bentuk. Pola yang telah dibuat Diah juga menerapkan prinsip itu.

"Jadi, kalau membuat boneka dibuatlah senatural mungkin. Artinya, kita berusaha mengkuti aslinya," pungkasnya.