Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Nukilan Bogor dalam Lembaran Kaus

Despian Nurhidayat
28/10/2018 00:15
Nukilan Bogor dalam Lembaran Kaus
(MI/DESPIAN NURHIDAYAT)

BOGOR yang dikenal sebagai kota hujan dan aneka ragam penganan telah menjadi destinasi yang disambangi turis dari dalam maupun luar negeri. Salah satu oleh-oleh khas yang sayang jika dilewatkan ialah kaus Unchal, yang punya desain unik dan lucu khas Bogor.

Unchal lahir pada 2010, dari tangan dingin Luthfi Hadi yang sampai saat ini merupakan pemilik sekaligus desainer kaus Unchal. Awalnya, Luthfi yang merupakan warga asli Bogor mempertanyakan mengapa di Bogor belum ada kaus oleh-oleh khas kotanya, layaknya Dagadu di Yogyakarta atau Joger di Bali. Dari pemikiran itulah ia kemudian membuat merek kaus yang dimaksudkan identik dengan Bogor.

Awalnya, Luthfi menjalankan Unchal bersama eks teman sekolahnya dulu. Namun, kerja sama itu kurang berjalan mulus. "Karena Luthfi kerjanya kan mendesain, sedangkan temannya juga kerja kantoran, jadi enggak begitu jalan," ungkap Raden Dodi Suryanto, Operasional Manager Unchal, saat berbincang dengan Media Indonesia, di tokonya di Bogor, akhir bulan lalu.

Dodi melanjutkan, pada 2012, ia menawarkan diri untuk bergabung dengan Unchal setelah menyimak produk-produknya. Namun, baru setahun setelahnya Luthfi memberi lampu hijau. "Saya lihat Unchal ini, dan saya pikir kalau dijalankan, bisa seperti Dagadu nih. Unik gitu, kan," kata dia.

Dodi kemudian keluar dari kantornya di salah satu perusahaan swasta di Bogor untuk fokus mengelola Unchal. Ia kemudian berbagi peran dengan Luthfi. Luthfi fokus pada bagian desain, suatu kegiatan yang memang telah menjadi hobinya sejak SMA. Sementara itu, Dodi fokus pada bagian pemasaran, promosi, dan segala hal yang berhubungan dengan penjualan.

Saat pertama kali mengurusi bisnisnya, Lutfhi merogoh kocek Rp500 ribu sebagai modal awal. Pemasarannya masih sebatas pada kawan-kawan dekatnya.

Setelah bermitra dengan Dodi, keduanya kemudian menyewa ruko kecil di Gang Kelor, Bogor. Melihat animo masyarakat yang semakin tinggi dan produksi kaus yang mencapai 1.000 pieces, akhirnya pada 2015, mereka memutuskan pindah ke tempat yang saat ini menjadi Kandang Unchal, di Jalan Ciremai Ujung, Sempur, Bogor. Tempat untuk Kandang Unchal ini pun merupakan garasi dari Luthfi yang tidak terpakai.

"Kita berkembang dari pameran ke pameran. Di GOR, di mal, di mana saja. Akhirnya kita diajak pameran di mal Botani Square. Orang Botani lalu melihat keunikan Unchal, dan bisa menjadi ciri khas Bogor. Sekarang, kami sudah ada tujuh outlet di beberapa mal Bogor," terang Dodi.

Konsisten

Unchal, menurutnya, memang sengaja eksis di Bogor saja untuk menjaga eksklusivitas. "Bukannya sombong, tapi kita ingin seperti Joger yang menjadi khasnya Bali," imbuh Dodi.

Ia mengamini, usaha semacam Unchal terbilang cukup banyak di Bogor. Namun, Unchal-lah yang punya konsistensi untuk terus berproduksi selama delapan tahun terakhir.

Saat ini, omzet Unchal berkisar Rp150 juta-175 juta per bulan. Harga produknya dibanderol mulai Rp75 ribu untuk kaus anak, hingga harga paling mahal Rp200 ribu untuk jaket hoodie.

Dodi mengklaim, di samping desain yang unik nan cerdas, produk kaus Unchal punya bahan yang nyaman dan tipis, sampai-sampai pemakainya serasa tidak mengenakan baju. Kemasannya pun unik, mulai dari tote bag, paper bag, kardus, dan material lain.

Saat ini, kendati gerai fisiknya sebatas di Kota Hujan, penjualan Unchal sudah merambah berbagai wilayah di Tanah Air. Mereka pun telah menerima pesanan dari mancanegara. Terakhir ini, produk mereka masuk ke Uzbekistan. "Semoga Unchal semakin maju, semakin kreatif lagi, dan bisa diterima di masyarakat. Dalam arti, saya yakin di Bogor sendiri, belum semua tahu Unchal. Jadi, kami masih ingin terus promosi, dikenal, dan bisa berkembang lagi ke depannya," pungkas Dodi. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya