Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Bahas Bahasa Generasi Kiwari

Fathurrozak
27/10/2018 23:45
Bahas Bahasa Generasi Kiwari
(MI/Duta)

"Berbahasa yang baik dan benar tidak mesti kaku."

TIGA pemuda yang biasanya akrab dengan ukulele, tiba-tiba meramu irama mendayu, di balik meja pemutar lagu. Ketiganya tetap kompak dengan kemeja pantai dan kacamata hitam mereka. Musik yang mereka putar membawa kita pada suatu masa, ketika yang tengah berjoget belum dilahirkan.

Irama Pantai Selatan menjadi pembuka Dendang Arsip Nusantara pada Jumat (19/10) di Ocha&Bella, Jakarta Pusat. Acara gagasan kelompok Sastra Lintas Rupa bekerja sama dengan pemutar kaset (cassete jockey) Muhammad Fajrin Tio, atau akrab dengan nama panggung Pemuda Sinarmas. Selain itu, Agrikultur mencoba tampil dengan DJ set-nya. Sementara itu, Prabumi membuka dengan musik bernuansa lokal Bali.

Seusai memastikan tape deck-nya aman, Pemuda Sinarmas lalu menggulung pita kaset dengan bolpoin. Sebagai penampil pamungkas, ia membuka daftar putar kasetnya dengan nomor Di Tepian Sungai Babylon milik penyanyi Ari Koesmiran.

Di tengah 'jedag-jedug' irama disko 1980-an, ada nilai sentimentil yang tengah diajukan para penggagas Dendang Arsip Nusantara. Seperti namanya, arsip merupakan rekaman sejarah, dari waktu lampau yang berwujud ke berbagai medium, tulisan, lisan, dan gambar. Namun, siapa yang mau mengulik 'onggokan' usang tersebut?

Inilah yang memicu Sastra Lintas Rupa untuk mendekatkan arsip menjadi minat anak muda, sekaligus valid dan relevan di masa kini. Saat para disjoki memutar lagu, foto-foto, rekaman video, gambar diramu menjadi set artistik visual. Dendang Arsip Nusantara menjadi satu dari sekian cara Garyanes Yulius bersama ketiga temannya di Sastra Lintas Rupa mengulik arsip.

Tugas akhir

Semua bermula dari topik tugas akhir Gary di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Gary punya minat dengan PDS HB Jassin, yang dianggapnya punya banyak koleksi tulisan dan karya dari para tokoh ternama.

Awalnya ia membuat buku ekspresi visual puisi angkatan 45 yang diawali Chairil Anwar. Setelah bertemua Pemuda Sinarmas akhirnya tercetus ide pesta. "kayaknya lucu, kalau kita bikin party, tapi materi party-nya adalah arsip' akhirnya terciptalah dendang arsip Nusantara," ujarnya.

Musik yang diputar ialah arsip, materi visual seperti video mapping, poster, cendera mata, adalah arsip visual Nusantara, mulai potongan gambar dari majalah, iklan iklan jadul, sampul kaset, sampul buku, lalu desain ulang dengan teknik digital kolase.

Gary menganggap penting anak muda terlibat dalam dunia kearsipan. Pasalnya beberapa arsip yang rusak dan ada di negara lain.

Dari kegiatannya pun, ia menemukan perbedaan gaya bahasa, yang sering ia temukan dalam arsip iklan majalah, maupun poster. "Kalau zaman dulu semisal iklan di majalah, kalimat iklannya sederhana, naif enggak macam-macam. Kalau sekarang, ada embel-embel mitos anti-aging dan lainnya, seiring berjalannya teknologi. Penggunaan bahasa Indonesia juga dominan."

Ia mengakui, salah satu kekurangannya ialah belum terlalu menjamah sisi kebahasaan dari arsip yang diolah bersama sastra lintas rupa. Gary dan kawan-kawannya mengolah arsip medio tahun 1940-1980-an ini punya rencana untuk menggarap lebih jauh dalam sisi kebahasaan. Meski demikian, ia juga tak mau hilang fokus dari tujuan mula.

Dari setumpuk arsip yang tersimpan di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, anak-anak muda ini menghidupkannya di lantai dansa. Arsip bukan lagi sekadar lembaran kertas dan bilangan kata atau gambar, lebih dari itu, ia perlu dihidupi untuk memaknai lintas zaman.

Bahasa Indonesia dan Generasi Kini

Upaya yang dilakukan anak-anak muda dalam sastra lintas rupa dengan olah arsipnya di dendang arsip Nusantara bisa dikatakan menjadi langkah kreatif nan populer cara anak muda merunut rekam jejak bangsa. Terlebih, dari arsip-arsip itu mereka menemukan gaya bahasa Indonesia di era sebelumnya.

Bagaimana sih kondisi bahasa Indonesia saat ini? Mungkin belum lama ini Muda sempat mendengar istilah 'bahasa Jaksel' yakni ketika kita berbicara, mencampuradukkan antara bahasa Indonesia dan bahasa asing, umumnya bahasa Inggris. Nah, menurut wikipediawan pencinta bahasa Indonesia Ivan Lanin, ada dua tren bahasa Indonesia saat ini, yang menurutnya perlu dicermati.

"Memudarnya kebanggaan dan menurunnya keterampilan. Memudarnya kebanggaan berbahasa Indonesia antara lain terlihat pada penyisipan bahasa asing yang ada padanan bahasa Indonesianya, serta penggunaan bahasa asing untuk nama, tempat, acara, dan sebagai bahasa pengantar. Menurunnya keterampilan berbahasa Indonesia, antara lain tampak pada nilai ujian bahasa Indonesia yang lebih rendah daripada nilai ujian bahasa Inggris," katanya saat diskusi Bahasa Indonesia dan Generasi Kini di Serambi Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, (17/10).

Ivan menambahkan, mentalitas kita menyebabkan kedua tren itu karena beberapa sifat, yang ia rujuk dari paparan Koentjaraningrat dalam Rintangan-Rintangan Mental dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia, seperti meremehkan mutu, mentalitas menerabas, tuna harga diri, menjauhi disiplin, enggan bertanggung jawab, dan latah atau ikut-ikutan.

Ia pun memberi cara untuk menyikapi kedua tren berbahasa Indonesia saat ini. Tentu, dengan cara berbahasa yang baik dan benar. Namun, perlu memahami dengan yang dimaksud baik dan benar.

"Untuk dapat berbahasa dengan baik dan benar, generasi kini perlu memahami ragam bahasa, menguasai keterampilan berbahasa, dan menerapkan kesantunan berbahasa," ujarnya.

Jadi, sudahkah Muda berbahasa Indonesia dengan baik dan benar? Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu instrumen nasionalisme kita lo, yang menahan arus pasar global. Menurut Cania Citta Irlanie, yang menjadi penanggap diskusi bersama Ivan Lanin saat itu, ia menuturkan bahasa memiliki daya ikat kuat pada manusia, menyimpan pengalaman kognisi dan emosi.

Kiat

MENURUT Ivan Lanin, ada dua tren berbahasa Indonesia di generasi kini. Kita pun perlu menyikapinya dengan cara berbahasa yang baik dan benar. Eh, berbahasa yang baik dan benar enggak selamanya harus pegang konsep baku itu kaku lo! Nih, Muda berikut kiat untuk kalian agar lebih bisa berbahasa yang baik dan benar.

1. Kuasai keterampilan berbahasa

Dalam berbahasa, ada empat keterampilan yang harus dikuasai untuk bisa berbahasa dengan baik dan benar. Bukan hanya menulis, melainkan juga Muda harus terampil untuk berbicara, membaca, bahkan menyimak.

2. Baku tidak harus kaku

Bahasa yang baik dan benar tidak mesti kaku. Muda perlu menerapkan kesantunan dan keluwesan berbahasa. Fleksibilitas bisa kita capai dengan memperkaya diksi, pemanfaatan kata seru, dan pengaturan struktur kalimat. Nah, intonasi dan emotikon juga sangat membantu lo.

3. Manfaatkan triglot

Sebagian besar orang Indonesia beruntung berada pada kondisi triglot. Manfaatkan anugerah itu. Ivan Lanin berpesan, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.

Fakta bahasa Indonesia

. Pada 2 Mei 1926, menjadi hari lahir bahasa Indonesia, dicetuskan M Tabrani saat Kongres Pemuda I.

. 4 kali perubahan ejaan, van Ophuijsen (1901), Soewandi (1974), Ejaan yang Disempurnakan (1972), dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia-PUEBI (2015)

. Keunikan bahasa Indonesia, pembentukan kata sederhana, tanpa kala (tenses), dan gender.

. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau, yang diperkaya berbagai sumber.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik