Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
GELIAT kuliner di Malang, Jawa Timur, tidak ada hentinya. Tidak semata yang tradisional, tapi juga kekinian. Semua tersedia di Pucuk Coolinary Festival di Malang, pada 1 dan 2 September 2018. Berikut sejumlah kuliner yang menarik perhatian.
Bos pentol
Hidangan yang terletak di zona pedas ini merupakan campuran daging sapi dan aci yang diberi bumbu dengan tingkat kepedasan yang berbeda.
Dwi Prastiyo si empunya bos pentol menceritakan, usaha yang dirintis delapan bulanan yang lalu ini sudah produksi sekitar 200 kilogram pentol per hari.
"Cikal bakal bos pentol ialah cilok. Sebelumnya, sekitar dua tahun yang lalu saya fokus pada cilok," kata dia. Ia kemudian menjual pentol karena yang dijual tidak hanya adonan aci, tetapi juga banyak kandungan dagingnya.
"Kami juga mencoba hadir dengan tampilan, penyajian, konsep, kualitas, dan kuantitas yang sangat berbeda," kata dia.
Bos pentol ada tiga varian rasa, yaitu pentol lahar (pentol kukus) dengan level pedasnya mulai level 0 hingga level 5, pentol setan (pentol goreng) yang superpedas karena sudah ada cabai dan disajikan dengan bubuk cabai, dan pentol kobong atau pentol bakar dengan rasa gurih.
Bos pentol saat ini memiliki gerai di Jl Sunan Kalijaga, Malang. Selain itu, mereka juga berjualan keliling dengan armada sepeda motor roda tiga.
Roti john legend
Kuliner satu ini tengah naik daun. Pengunjung rela menunggu satu jam untuk menikmati kuliner ini. Nando Bastomi, pemilik roti john legend, mengungkapkan usahanya baru dirintis pada Februari 2018. "Saya memulai usaha ini karena melihat di negara tetangga Malaysia sama Singapura berkembang. Saya pun coba kembangkan di sini," kata dia.
Nando mengatakan, roti john legend miliknya mempunyai rasa khas martabak panggang yang tidak ada di roti john lain. Kami memiliki variasi menu, seperi roti john daging sapi, daging ayam, keju, sosis, nori, mozarella, dan pedas.
Saat ini roti john legend ada dua gerai, yaitu di Jalan Soekarno Hatta dan Bandulan, Malang. Dengan harga yang relatif terjangkau, yakni Rp10 ribu-Rp20 ribu. Roti john legend bisa menghabiskan hingga seribu roti dalam sehari.
Bakpao sayang
Di zona manis, gerai yang menjadi favorit pengunjung ialah bakpao sayang. Bakpao ini sudah ada pada 1980-an, saat dikelola Cahyono Sutanto bersama Istri. Kini Bakpao Sayang dikelola sang anak Meiluviana Sutanto.
Dari ukuran, bakpao sayang lebih kecil daripada bakpao pada umumnya dan bentuknya lebih unik. Bakpao ini mempunyai cita rasa lezat, bagian luarnya lembut, dan isi juga lebih banyak dengan pilihan aneka rasa.
"Resep Bakpao ini dari Hong Kong," kata Mei. Kini bakpao ini memiliki 30 rasa, yaitu ayam manis, daging black pepper, sosis mayo, keju krim, cokelat, cokelat keju, kacang, kacang hijau, kiwi, mangga, blueberry, lemon, stroberi, hingga nangka.
Harga bakpao sayang sebesar Rp28 ribu untuk isi 8 bakpao dan Rp40 ribu untuk isi 12 bakpao. Bakpao ini bisa didapat di gerai Bakpao Sayang Express di Jalan Raya Langsep dan Jalan Ir Soekarno, Batu, Malang.
Pos Ketan Legenda-1967
Ketan legenda pada dasarnya kuliner tradisional yang inovasi dari salah satu kuliner turun temurun di Malang. Supriadi mengatakan, Pos Ketan Legenda ada di empat lokasi, yaitu tiga di Batu, Malang dan di Jalan Soekarno Hatta, Malang.
"Saya juga menggeluti kuliner ini untuk melestarikan jajanan masa dahulu dengan inovasi kekinian," kata dia.
Kuliner ini merupakan jajakan keluarganya di Alun-Alun Batu, Malang. Namanya ialah pos ketan yang berjualan sejak 1967.
Cita rasa kuliner dahulu yang tetap dilestarikan ialah rasa ketan yang pulen. Agar bisa diterima anak-anak masa kini, cita rasa ketan pulen tersebut dipadu-padankan dengan aneka topping.
"Dahulu yang dijajakan hanya ketan bubuk dan kelapa. Sekarang ada 15 varian rasa, dari susu, keju, hingga durian," kata dia. Setiap hari, ia mampu menghabiskan sampai 50 kilogram ketan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved