Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
GELORA semangat juang terpancar dalam puluhan karya seni koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia yang dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Sebagian besar merupakan milik Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno.
Pameran bertajuk Indonesia Semangat Dunia itu dihelat hingga 31 Agustus 2018, dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI dan Asian Games 2018. Dari 45 karya seni lukis, patung, kriya dan kristal, ada dua karya seni yang menggambarkan orang sedang memanah. Hal itu bukan kebetulan.
"Soekarno sangat menyukai lukisan atau kriya bertema memanah. Menurutnya, memanah adalah lambang kesatriaan dan keterampilan yang mengkristal dalam budaya Jawa serta kosmologi wayang," ujar Kurator Watie Moerany.
Karya pertama adalah lukisan Memanah karya Hendrik Henk Hermanus Joel Ngantung atau yang lebih dikenal Henk Ngantung. Lukisan yang dibeli Bung Karno pada 1944 ini bisa dibilang menjadi saksi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 silam.
"Dalam dokumentasi video yang ada, lukisan Memanah terpasang di kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta Pusat," ujar Ratu Fidelis, Koordinator Pemandu Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan RI, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, lukisan ini menjadi saksi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 silam. Dalam dokumentasi video yang ada di area pameran, lukisan Memanah memang terpasang di kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta Pusat. Satu frame gambar memperlihatkan Bung Karno yang sedang duduk dengan latar lukisan tersebut.
Ratu mengungkapkan, dalam lukisan itu, Soekarno mengkritik Henk Ngantung karena pose memanah yang salah. Soekarno lalu berinisiatif menjadi model untuk memeragakan pose memanah yang benar.
Selain lukisan, tema memanah juga ditampilkan dalam patung perunggu setinggi 225 cm yang dibuat oleh pematung Hongaria, Zsigmond Kisfaludi Strobel pada 1919. Patung ini diambil langsung dari halaman Istana Negara, yang biasanya menghadap ke Jalan Veteran, Jakpus. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved