Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Naufal, Penemu Listrik dari Pohon Kedondong

Suryani Wandari/M-1
21/5/2017 01:08
Naufal, Penemu Listrik dari Pohon Kedondong
(Energi listrik dari pohon kedondong temuan Naufal Raziq mampu menerangi puluhan rumah di Tampur Paloh, Aceh. DOK PERTAMINA EP)

LISTRIK menjadi kebutuhan terbesar manusia di era sekarang ini. Hampir semua kegiatan kita sehari-hari berkaitan dengan listrik, misalnya, penerangan, mengisi daya gadget, atau penggunaan barang elektronik lainnya. Tak mengherankan manusia sangat bergantung pada listrik.

Namun, rupanya energi listrik terus mengalami kenaikan tarif setiap tahunnya. Listrik pun ternyata menyerap energi minyak bumi. Kedua kondisi itu membuat beberapa orang memutar otak untuk mencari energi alternatif, termasuk Naufal Raziq, siswa kelas 3 MTs Negeri 1 Langsa, Kota Langsa, Nanggroe Ace Darusalam.

Naufal menemukan energi terbarukan atau energi yang dapat diperbarui dari pohon kedondong. Ya, jika biasanya kalian mendengar energi listrik dihasilkan dari tenaga surya, tenaga angin, arus air atau panas bumi, kini bisa diperoleh dari pohon, lo! Penasaran kan? Yuk ikuti kisahnya!

Berbagai uji coba
Sebenarnya akses listrik di sekitar tempat tinggal Naufal tidak susah, tapi kesukaannya pada sains mendorongnya berinovasi. "Berawal dari buku bacaan sejak SD, saya mulai tertarik dengan sains. Dari sana saya bisa melihat buah yang mengandung asam bisa menghantarkan listrik, lalu saya coba," kata Naufal, Kamis (18/5).

Dari kentang, jeruk hingga mangga
Naufal yang bercita-cita menjadi ilmuan dan mengidolakan mantan Presiden BJ Habibie mencoba bereksperimen dengan kentang pada 2014. Meskipun berhasil, ia mengaku terus melakukan uji coba terhadap buah lain agar mendapatkan daya yang lebih maksimal, seperti jeruk, mangga, dan kedondong.

"Saya berpikir kalau buahnya saja mengandung asam, berarti pohonnya juga mengandung asam, hingga mencoba pada pohon kedongdong pagar yang kebetulan di Aceh banyak sekali," kata Naufal.

Naufal memilih pohon ini karena selain kadar asam pada getahnya mampu menghantarkan listrik lebih baik, saat dimasuki alat penghantar listrik pada batang pohonnya, kulit kedongdong akan menutup lagi, berbeda dengan pohon mangga yang malah membusuk.

Pohon kedondongnya pun dipilih yang berjenis pagar karena kedondong rujak memiliki batang yang kecil sedangkan untuk menghasilkan listrik, dibutuhkan batang berdiameter 25-30 cm.

Bisa digunakan selama pohonnya hidup
Bermodalkan pengalamannya saat membantu ayahnya merakit instalasi listrik pada barang-barang elektronik, Naufal berhasil membuat energi terbarukan yang akan terus hidup selama pohonnya hidup.

"Saya harus mengebor pohon kedondong lalu memasangkan tembaga dan logam untuk bisa menghantarkan listrik. Untuk mengambilan asam jadi listrik, dibutuhan tembaga dan logam yang masing-masing berukuran panjang 60 cm dengan lebar 2 cm yang dimasukan pada batang pohon berdiameter 25-30 cm," kata Naufal.

Kedua elemen itu kemudian dilapisi tisu dan kain puring untuk menyerap asam, lalu disatukan dan dimasukan pada batang yang sudah dibor. Tak lupa, alat ini pun ditambahkan kabel untuk menyambungkan pada lampu. Proses persiapan hingga pohon menghasilkan energi listrik, butuh 2 hari.

Menerangi sekolah dan rumah warga
Saat ini teknologi temuan Naufal ini telah bermanfaat dan digunakan PT Pertamina EP melalui Rantau Field. Hasil temuan Naufal diimplementasikan untuk membantu sekolah Anak Merdeka dan beberapa rumah dan fasilitas umum di desa terpencil, Tampor Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur. Listrik dari pohon kedondong itu digunakan sebagai penerangan di malam hari.

Selain itu, pembangkit listrik alami ini dipasang pula di lokasi Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina di Aceh Tamiang.
Temuan Naufal menghasilkan daya sebesar 0,5-1 Volt per elektroda yang dipasang pada rangkaian pohon kedondong. Ia menggunakan 10 pohon kedondong untuk menghidupkan dua bola lampu rumah. Listrik yang dihasilkan tidak akan habis selama pohon ini tumbuh lo sobat.

Agar lebih stabil
Kini Naufal tengah mencari cara agar ada akselerasi daya pemulihan energi listrik dari pohon kedondong itu. Ia sedang menguji coba proses penyimpanan energy dari pohon ke alat penyimpan daya, sejenis charger, berikutnya, dari charger ke lampu, mirip proses solar cell. Tujuannya, agar hidupnya lampu bisa lebih stabil.

Atas temuannya ini, PT Pertamina EP menghadiahkan beasiswa hingga ke perguruan tinggi serta membantu pengurusan hak paten ke Kementerian Hukum dan HAM. "Harapannya penemuan ini bisa digunakan di Indonesia layaknya lampu yang telah kita nikmati, sepeti temuan Thomas Alfa Edision. Karena selain untuk industri, bisa pula untuk penghijauan," pungkas Naufal. Yuk kita jejak Naufal!



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya