Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
SEBUAH area terbuka di Jimbaran Hijau, Bali, disulap menjadi kolam-kolam penuh lumpur. Di kolam-kolam itu pula terdapat berbagai halang rintang dengan tali temali ataupun bidang-bidang yang berbeda ketinggian. Itu mirip dengan pemandangan di acara kompetisi ketangkasan maupun permainan perebutan benteng.
Memang pada Sabtu (1/10) di arena itu puluhan orang terjun dan berusaha menaklukkan berbagai rintangan. Namun, nyatanya mereka tidak bersaing, apalagi menjatuhkan lawan. Seperti yang terlihat di rangkaian kolam lumpur dengan dinding-dinding tanah di tengahnya. Tidak jarang peserta yang telah lebih dulu berhasil naik ke dinding sengaja tetap duduk puncak dan mengulurkan tangan kepada mereka yang masih di kolam.
Dengan tubuh yang sama-sama telah dipenuhi lumpur berwarna cokelat, mereka pun saling memberikan semangat. Gelak tawa tidak pernah habis terdengar di sana-sini.
Itulah ajang tough mudder. Sejak diciptakan pada 2010 di New York, ajang itu telah sukses di berbagai kota di Amerika Serikat, Australia, dan ibu kota Uni Emirat Arab.
Kepopuleran tough mudder itu pula yang membuat 1.500 orang datang ke Jimbaran Hijau. Salah satunya ialah Kevin Sujoyo. Ia sengaja mengambil cuti dan terbang dari Jakarta. "Kebetulan saya hari Sabtu masuk kantor, jadi saya bela-belain cuti dan pengajuan cuti sudah saya masukan sejak bulan lalu. Intinya saya harus ikut (tough mudder) ini," tutur Kevin.
Kevin datang bersama komunitas kebugarannya dan sudah berada di Bali sejak hari sebelumnya. Rombongan yang terdiri atas 20 orang, baik pria maupun perempuan, itu pun sudah melakukan persiapan selama satu setengah bulan. "Memang sudah niat banget. Bahkan sejak sekitar satu setengah bulan lalu, kita latihan fisik seperti lari, push up, sit up, angkat beban dan street work out supaya bisa melewati seluruh obstacles di tough mudder ini," lanjut Kevin.
Hal yang sama juga diutarakan Adam Stone asal Inggris. Bahkan bersama sang istri, ia telah datang ke Bali sejak seminggu sebelumnya. "Ini sangat luar biasa. Rintangannya sangat sulit dan cuacanya panas. Saya pikir acara ini sangat hebat," ujar Stone.
Kerja sama
Seperti terinspirasi dari ajang survival tough guy, tough mudder yang diciptakan dua pria kebangsaan Inggris, Will Dean and Guy Livingstone, memang penuh rintangan. Totalnya ada 18 rintangan di sepanjang jarak 16 kilometer.
Namun, sisi kerja sama sangat ditekankan di ajang itu. Bahkan para mudders, sebutan peserta, harus mengucapkan sumpah untuk saling menjaga. Sumpah itu diucapkan sebelum mereka memulai lomba dan harus diterapkan semua orang. Sebab itu, peserta tidak perlu khawatir kepayahan meski hanya datang seorang diri.
Kekhawatiran itu pula yang segera terhapus dari pikiran Vikar Muhammad. Sebelumnya ia sempat khawatir karena hanya datang dengan seorang teman.
Saat melintasi 18 rintangan, Vikar tidak sulit mendapat pertolongan. Bahkan tidak sedikit orang yang sengaja menunggu untuk membantunya. "Saya juga kaget, waktu di obstacles everest 2.0, saya ditunggu teman-teman lain di atas untuk menggapai tangan saya. Hebatnya, yang bantu ternyata bukan hanya orang Indonesia, tapi juga banyak orang bule," ungkap Vikar.
Tak hanya memberikan bantuan, para peserta juga saling memberi semangat. Pemandangan ini terutama terlihat di rintangan artic enema 2.0. Di sana, mudders harus meluncur ke kolam yang penuh dengan air es, lalu melewati papan di tengahnya dengan cara menyelam.
Pada rintangan itu banyak peserta yang tak kuat menahan dingin sehingga memilih melewati papan tersebut dari atas kolam, bukan menyelam. Namun, mudders lain yang sudah selesai kerap meneriaki dan memberikan semangat untuk tetap melewati papan dari dalam kolam.
"Ayo kamu bisa, jangan menghindari (rintangan) itu," teriak anggota komunitas asal Malaysia yang tampak memberikan semangat kepada teman seanggotanya.
Di rintangan piramida, mudders harus saling membantu dengan menggunakan tubuh mereka untuk memanjat. Alhasil, mereka yang berada di paling bawah pun memiliki beban paling berat karena harus menahan beban mudders lain yang berada di atasnya.
Vikar dan temannya yang memang bertubuh kecil diminta para peserta asing berbadan kekar untuk berada di atas, sedangkan para peserta asing itu rela menjadi penopang beban.
Di rintangan lainnya, sekelompok peserta yang berasal dari Australia tampak begitu gembira karena bisa bersama melewati rintangan. "Jelek? Tidak, ini justru sangat menyenangkan. Saya suka tantangan-tantangan ini karena kami bisa menyelesaikannya bersama sebagai tim," ujar George Matthew yang sudah lebih dari 10 kali mengunjungi Bali itu.
Operational Manager Tough Mudder, Nathan Bassett, mengungkapkan kekompakan peserta memang jadi gol ajang itu. "Kita tidak mau setiap mudders hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi di sini harus mau membantu orang lain. Karena pasti nanti kita sendiri juga akan membutuhkan bantuan," ujarnya.
Keindahan Bali
Pemilihan Bali sebagai tuan rumah tough mudder pertama di Benua Asia memang bukan sembarangan. Bassett menjelaskan pihaknya memilih Bali karena Pulau Dewata sudah seperti menjadi ikon pariwisata Asia, bahkan di dunia. Menggapai Bali pun terbilang cukup mudah, terlebih bagi peserta dari dua benua, yakni Asia dan Australia.
"Semua mengetahui Bali, warga Australia dan Asia sudah menjadikan Bali seperti rumah kedua mereka. Jadi saya pikir pemilihan Bali sudah tidak perlu diragukan lagi, dan itu semua sudah jelas terbukti," ungkap Bassett.
Tak hanya itu, keindahan panorama Bali menjadi salah satu alasan dipilihnya Bali menjadi tuan rumah Tough Mudder 2016.
"Pemandangan Bali juga menjadi alasan utamanya. Karena mudders bisa lari dan melewati rintangan dengan pemandangan laut yang sangat indah. Tentu hal itu bisa semakin membuat senang dan tentunya menjadi pengalaman yang tak terlupakan," sambung Bassett. (M-3)
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menegaskan komitmen terhadap pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Ikatan Keluarga Dewan (IKD) DPRD DKI Jakarta menggelar berbagai perlombaan di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, mendukung Pemprov DKI Jakarta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan tradisional
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen pembenahan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, mengapresiasi Program Pemutihan Ijazah yang tertahan atau tertunda
Komisi A DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar sebidang lahan milik PT. Billymoon tetap dimanfaatkan oleh warga RW 10 dan masyarakat Pondok Kelapa
DPRD DKI Jakarta mengapresiasi langkah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta yang siap berkolaborasi mendukung pertumbuhan ekonomi
Para anggota DPRD DKI Jakarta menjadi peserta fashion show yang diselenggarakan Sekretariat DPRD DKI Jakarta
DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI menyepakati besaran nilai Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, kembali ambil bagian dalam Turnamen Bulu Tangkis DPRD DKI Jakarta Cup yang digelar oleh Sekretariat DPRD DKI Jakarta.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Drs. H. Khoirudin memberikan pesan di HUT ke-80 RI
Chemi, seorang pria muda penuh semangat dan berjiwa sosial tinggi, tiba-tiba harus mengalami hal yang tidak diinginkan.
PFI menyelenggarakan FIFest 2025 sebagai upaya mendorong transformasi sosial berbasis budaya filantropi.
Berikut petikan wawancara jurnalis Media Indonesia, Mohamad Farhan Zhuhri, dengan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Andira Reoputra
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved