Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

25/8/2019 19:27

Beralih demi Bertahan

Deretan kios-kios itu dulunya menjual beraneka busana trendi dan pernak-pernik fesyen yang relatif berharga miring. Tidak mengherankan mereka menjadi magnet bagi segala kalangan bertandang.

Kini, pemandangan itu berubah. Tidak ada lagi maneken dengan kepala plontos berbaju warna-warni. Tidak ada lagi riuh pengunjung yang tengah tawar-menawar.  Sepanjang mata memandang hanya ada puluhan meja biliar. Ya, tidak salah, kawasan ini beralih dari penjualan produk fesyen menjadi arena bermain.

Lobi salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Utara tersebut sekarang ini beralih fungsi menjadi tempat bermain biliar dengan biaya Rp1.000 per koin. "Sejak beberapa tahun terakhir tempat ini sepi, banyak pemilih toko memilih tidak berjualan lagi, omzetnya tak memenuhi untuk biaya operasional, AC, dan lain sebagainya," ucap Anita, penjaga salah satu tempat penyewaan biliar sekaligus pedagang makanan kecil.

Toko-toko yang ada di pusat perbelanjaan ini kebanyakan milik pribadi. Banyak yang hengkang karena omzet tidak tercapai, bahkan toko dijual pun tidak ada yang mau beli, sedangkan tetek bengek biaya operasional tetap harus dibayar. Selain tempat biliar, pusat perbelanjaan ini juga digunakan untuk menjual satwa, sekaligus tempat berkumpul sejumlah komunitas.

Ada pula pemilik toko yang berganti ke bisnis rental Play Statation, padahal dulunya merupakan toko busana yang laku pembeli.

Nasib serupa dialami banyak pusat perbelanjaan menengah dan bawah di Ibu Kota dalam beberapa tahun terakhir. Pusat perbelanjaan  legendaris yang pernah jadi tempat favorit warga Jakarta, seperti Mal  Blok M pun tidak luput dari perubahan.
Toko-toko di lantai dasar terminal Blok M satu per satu mulai tutup  karena sepi pengunjung, berganti showroom mobil bekas sekaligus  bengkel modifikasi di area parkir kendaraan.

Tidak bisa dimungkiri, ada disrupsi lantaran perkembangan teknologi digital telah memungkinkan bisnis e-commerce tumbuh  pesat. Orang-orang tak perlu lagi datang ke mal untuk membeli baju. Cukup dengan beberapa kali klik di aplikasi gawai, baju idaman tiba di rumah dalam hitungan hari.

Alhasil, mereka harus beralih demi bertahan. (Ramdani)

 

Baca Juga

Video Lainnya