Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

19/7/2019 01:27

Tidak Mau dipisahkan

“DIA, Mahmud Sopamena (87 tahun) enggak mau kasih  kita (mendorong) Mak Cum, 75 tahun (istrinya). Makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan Kakek Mahmud. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus, pahanya, kakinya, itu pun baru dorong (kursi roda) sedikit-sedikit enggak bisa jauh karena (mereka) pegangan tangan. Pokoknya dia enggak mau jauh dari istrinya,” cerita mengharukan itu disampaikan Ketua Kloter Ujung PandangJusman Rivay Rumra di Madinah, Rabu (17/7), seusai mengantar kedua lansia yang berasal dari Ambon itu, menuju ruang tunggu setibanya di  Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah.

Mahmud Sopamena, 87 tahun, Jemaah haji yang berasal dari kloter 13 embarkasi  Ujung Pandang (UPG) itu tidak mau sedikitpun melepaskan tangan isterinya. Bahkan, saat petugas  mendorong mereka berdua dengan kursi roda yang berbeda, Mahmud bersikeras tidak mau melepaskan tangan isterinya sedikitpun.

Menurut Jusman Rivay, Mahmud sejak dari rumahnya sudah tidak mau berpisah dengan sang istri yang turut berhaji bersamanya.

“Pak Mahmud kami bantu naik ke ambulans sejak dari rumah, ketika naik ambulans sampai di Bandara Hasanuddin tidak mau turun dari ambulans dan harus ditemani istrinya,” kata Rivay.

Di pesawat duduk bersebelahan, saat di hotelpun Mahmud 87 dan Mak Cum 75 harus ditaruh di satu kamar, dan satu tempat tidur.

Baca Juga

Video Lainnya