Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

23/5/2019 08:24

Tahan, Jangan Ada yang Membalas!

DAR..., tembakan gas air mata dari pasukan Brigade Mobil (Brimob) akhirnya terlontar juga, seolah menjawab provokasi yang datang bertubi dari para demonstran.

"Sabar, tahan, jangan ada yang membalas, jangan terprovokasi!" seruan dari komandan lapangan kepada aparat yang berjaga terdengar sayup-sayup, tertutupi oleh suara batu yang tertahan tameng serta tembakan petasan yang masif mengarah ke aparat.

Walaupun sebelumnya sempat melakukan buka puasa dan salat magrib bersama, setidaknya terjadi tiga kali lemparan batu dan botol minuman kemasan yang masih berisi air terlontar dari arah demonstran. Namun ratusan aparat brimob yang berjaga di barisan depan tak memberikan reaksi untuk membalas.

Situasi mulai memanas saat provokasi dari arah pendemo kembali datang. Kali ini bukan hanya hujan batu, botol, petasan dan ketapel berpeluru kelereng saja yang beterbangan ke arah petugas, namun sebuah bom molotov terlihat meluncur dari arah pendemo yang berada di sebelah kiri gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta  itu.

Bumm... terlihat api sempat menjilat sepatu aparat yang memang mulai lelah berjaga sejak beberapa hari lalu di gedung yang dikomandani Abhan tersebut.

Media dan beberapa rekan wartawan yang kebetulan terperangkap di antara kedua kubu, kocar kacir saat lebih dari satu gas air mata, jatuh tak jauh dari pos polisi kecil yang berada tepat di perempatan gedung Bawaslu, tempat berlindung dari derasnya hujan batu dan botol para demonstran.

Panik, lari berhamburan menjauh dari lokasi perseteruan sembari menahan perih di mata dan nafas yang terasa sesak. Sekaligus berharap terhindar dari lemparan batu yang ukurannya bisa melebihi kepalan tangan orang dewasa itu.

Setelah berada di tempat yang cukup aman, Media langsung memungut beberapa botol minuman kemasan yang masih berisi air di jalanan, mengguyur wajah berulang kali untuk mengurangi dampak gas air mata.

Yah, aparat juga manusia. Kalau diprovokasi terus menerus, kesabaran tentu ada batasnya juga. (zen)

Baca Juga

Video Lainnya