Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

04/5/2019 06:00

Ramadan Jadi Teguran

RAMADAN yang sebentar lagi tiba akan menjadi momen yang spesial bagi Ronal Surapradja sebab hari ulang tahunnya ke-42, pada 26 Mei mendatang, tercakup di bulan suci itu. Ia menganggap momen 'kebetulan' tersebut sebagai sebuah peringatan.

"Jadi di Ramadan kali ini, saya mendapatkan semacam teguran, semacam hidayah. Saya ingin lebih khusyuk beribadah, menebus hal-hal tidak benar yang pernah saya lakukan selama ini. Saya ingin jadi orang yang lebih baik dengan memanfaatkan sisa waktu usia saya," tuturnya saat ditemui di sela-sela rutinitasnya sebagai penyiar radio di kawasan Setiabudi, Jakarta, Kamis (2/5).

Seniman berdarah Sunda itu menyatakan, ia merasa sudah 'gila-gilaan' dalam 40 tahun terakhir. Akan tetapi, setahun belakangan, ia merasakan adanya peningkatan gairah spiritual. Menjelang Ramadan ini, tekadnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik terus menguat. Ia mengaku malu dengan uban yang mulai tumbuh di rambut, kumis, dan jenggotnya. Oleh karena itu, sekarang ini ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku agama dan mendengarkan ceramah keagamaan.

"Saya akan manfaatkan sisa usia demi menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dengan cara menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya," tegas aktor yang juga komedian itu.

Terkait persiapan memasuki Ramadan, Ronal mengatakan tidak ada hal khusus. Rutinitasnya bakal berjalan seperti hari biasa. Karena menurutnya, puasa dalam artian menahan lapar dan haus itu sangatlah gampang. "Yang susah itu kan menahan hawa nafsu, pandangan, pendengaran, dan perkataan dari hal-hal tercela," cetusnya.

Kolom Celoteh
Pada Ramadan kali ini Ronal juga bakal lebih banyak menghabiskan waktu untuk menulis. Terlebih, dia kembali dipercaya Media Indonesia untuk mengisi kolom Celoteh di rubrik Ramadan yang terbit setiap hari selama bulan puasa. Tahun ini merupakan yang keempat kalinya ia mengisi kolom refleksi bergaya bahasa santai itu.

"Dulu ketika ditawari menulis pertama kali, saya berpikir, masak saya tidak bisa menerima tantangan ini? Eh ternyata lanjut sampai tahun keempat, dan yang membuat saya terharu adalah kolom saya berdampingan dengan kolom Tafsir Almishbah-nya Bapak Quraish Shihab. Beliau pintar sekali, sementara saya ini siapa? Tapi ternyata banyak juga yang nanyain kapan nulis lagi di kolom Celoteh Media Indonesia?" tuturnya.

Ronal mengatakan, tulisannya di kolom Celoteh kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Ia akan menulis apa yang ia rasakan,  lihat, dengar, baca, dan tonton. Semua itu ia tuangkan sebagai bahan refleksi dari sudut pandang 'manusia biasa'.

"Manusia yang ilmunya tidak terlalu banyak, yang pengetahuan agamanya juga dangkal-dangkal saja, tapi tidak bodoh-bodoh amat," selorohnya.

Tulisan pertamanya ia beri judul The Lapar Is Coming. Lapar yang dimaksud Ronal bukan semata terkait makan atau minum. Lapar yang dimaksud ialah 'lapar' akan ibadah yang lebih khusyuk, sedekah lebih banyak, dan bertobat.

"Semoga, nanti di hari kemenangan 1 Syawal, kita semua menjadi manusia yang layak mendapat ganjaran terbaik dari Sang Mahapemberi Ganjaran. Jangan lupa baca kolom Celoteh di Media Indonesia ya," pesannya. (Galih Agus Saputra/H-2)

Baca Juga

Video Lainnya