Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
RAMADAN yang sebentar lagi tiba akan menjadi momen yang spesial bagi Ronal Surapradja sebab hari ulang tahunnya ke-42, pada 26 Mei mendatang, tercakup di bulan suci itu. Ia menganggap momen 'kebetulan' tersebut sebagai sebuah peringatan.
"Jadi di Ramadan kali ini, saya mendapatkan semacam teguran, semacam hidayah. Saya ingin lebih khusyuk beribadah, menebus hal-hal tidak benar yang pernah saya lakukan selama ini. Saya ingin jadi orang yang lebih baik dengan memanfaatkan sisa waktu usia saya," tuturnya saat ditemui di sela-sela rutinitasnya sebagai penyiar radio di kawasan Setiabudi, Jakarta, Kamis (2/5).
Seniman berdarah Sunda itu menyatakan, ia merasa sudah 'gila-gilaan' dalam 40 tahun terakhir. Akan tetapi, setahun belakangan, ia merasakan adanya peningkatan gairah spiritual. Menjelang Ramadan ini, tekadnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik terus menguat. Ia mengaku malu dengan uban yang mulai tumbuh di rambut, kumis, dan jenggotnya. Oleh karena itu, sekarang ini ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku agama dan mendengarkan ceramah keagamaan.
"Saya akan manfaatkan sisa usia demi menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dengan cara menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya," tegas aktor yang juga komedian itu.
Terkait persiapan memasuki Ramadan, Ronal mengatakan tidak ada hal khusus. Rutinitasnya bakal berjalan seperti hari biasa. Karena menurutnya, puasa dalam artian menahan lapar dan haus itu sangatlah gampang. "Yang susah itu kan menahan hawa nafsu, pandangan, pendengaran, dan perkataan dari hal-hal tercela," cetusnya.
Kolom Celoteh
Pada Ramadan kali ini Ronal juga bakal lebih banyak menghabiskan waktu untuk menulis. Terlebih, dia kembali dipercaya Media Indonesia untuk mengisi kolom Celoteh di rubrik Ramadan yang terbit setiap hari selama bulan puasa. Tahun ini merupakan yang keempat kalinya ia mengisi kolom refleksi bergaya bahasa santai itu.
"Dulu ketika ditawari menulis pertama kali, saya berpikir, masak saya tidak bisa menerima tantangan ini? Eh ternyata lanjut sampai tahun keempat, dan yang membuat saya terharu adalah kolom saya berdampingan dengan kolom Tafsir Almishbah-nya Bapak Quraish Shihab. Beliau pintar sekali, sementara saya ini siapa? Tapi ternyata banyak juga yang nanyain kapan nulis lagi di kolom Celoteh Media Indonesia?" tuturnya.
Ronal mengatakan, tulisannya di kolom Celoteh kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Ia akan menulis apa yang ia rasakan, lihat, dengar, baca, dan tonton. Semua itu ia tuangkan sebagai bahan refleksi dari sudut pandang 'manusia biasa'.
"Manusia yang ilmunya tidak terlalu banyak, yang pengetahuan agamanya juga dangkal-dangkal saja, tapi tidak bodoh-bodoh amat," selorohnya.
Tulisan pertamanya ia beri judul The Lapar Is Coming. Lapar yang dimaksud Ronal bukan semata terkait makan atau minum. Lapar yang dimaksud ialah 'lapar' akan ibadah yang lebih khusyuk, sedekah lebih banyak, dan bertobat.
"Semoga, nanti di hari kemenangan 1 Syawal, kita semua menjadi manusia yang layak mendapat ganjaran terbaik dari Sang Mahapemberi Ganjaran. Jangan lupa baca kolom Celoteh di Media Indonesia ya," pesannya. (Galih Agus Saputra/H-2)
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Ia menggabungkan referensi dari berbagai genre film, seperti fiksi ilmiah dalam menciptakan makhluk yang tidak biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved