Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PASANGAN Ikhwanto, 30, dan Cecilia, 28 pening juga menghadapi lebaran kali ini.
Keluarga muda itu pening bukan perkara beban kantor yang menumpuk, tapi lantaran Anik pengasuh anaknya ijin pulang kampung untuk berlebaran.
Ikhwanto atau biasa disapa Anto mengaku, baru menikah dua tahun dan memiliki anak berusia satu tahun.
Tahun lalu, saat si buah hati masih bayi, Anik bisa dibujuk dan mau tidak pulang kampung.
"Tahun ini sudah dibujuk dan gajinya akan ditambah, dia tetap bersikukuh mudik ke kampungnya di Lampung.Ya, bagaimana lagi," ujarnya.
Menurut Anto, ia kawatir mengambil pembantu atau pengasuh infal saat lebaran ini.
Sebab, anaknya belum tentu cocok dengan pengasuh barunya itu.
Apalagi, anaknya sudah akrab dengan Anik karena lima hari dalam satu minggu bersamanya.
Cecilia, istrinya, ungkap Anto, bekerja juga seperti dirinya di perusahaan swasta yang berbeda.
Karena itu, waktu bersama Geihan, buah hatinya hanya pada saat libur di hari Sabtu dan Minggu.
Kadang, ia sudah lelah sehingga tidak optimal bermain bersama Geihan.
"Ya...bagaimana lagi? Kami semuanya bekerja. Kasihan juga Geihan, pusing juga ternyata ditinggal pengasuh anak," ujar Anto, kemarin.
Lebaran kali ini, menurut Anto, merupakan lebaran pertama tanpa pengasuh anaknya.
Dia mulai berpikir mencari tenaga infal untuk mengganti sementara waktu pengasuh anaknya.
"Tanya teman-teman dan cari di mbah google (googling)," ujarnya.
Mandiri
Lain halnya Lucia, 37, lebaran kali ini akan menjadi sekian kalinya ia akan mengambil alih urusan rumah tangga serta mengurus keluarga tanpa dibantu oleh pembantu rumah tangga (PRT) maupun pengasuh.
Sebab, satu orang PRT dan satu orang pengasuhnya akan mudik.
Mereka ijin selama 10 hari untuk pulang ke kampung halaman pada Lebaran tahun ini.
Ia membutuhkan pengasuh untuk mengawasi putri bungsunya yang masih berusia tiga tahun.
Juga mengurusi dua anaknya yang lain yang sudah bersekolah di SD. Sebab, ia dan suaminya bekerja.
Lucia, pekerja di sebuah media cetak ini mengungkapkan, mulai terbiasa mengurus rumah tanpa mengambil jasa PRT infal saat lebaran.
Ia memang sempat mengalami masa-masa sulit saat tidak ada PRT maupun pengasuh saat Lebaran.
Faktor usia yang semakin bertambah membuatnya cukup kewalahan mengurus tiga buah hatinya.
"Awal-awal saya memble. Tapi lama-kelamaan saya kebal, hehehe," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (29/6).
Salah satu faktor yang membuatnya cukup bisa menghadapi kewalahan saat ditinggal mudik PRT dan pengasuhnya, ialah suaminya.
Sebab suaminya mulai mau membantu mengurus anak-anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Anak-anak pun senang karena bisa lebih dekat dengan ayahnya.
Ayah mereka yang terkenal tegas, ternyata memiliki sifat-sifat yang bersahaja.
Anak-anak cukup terkejut juga awalnya.
"Suami saya cukup membantu dengan mengajak main anak-anak seperti mengajak mencuci mobil. Suami saya juga bisa memasak untuk anak-anak saat saya sedang bekerja. Karena biasanya tahunya mereka ayahnya galak," tuturnya.
Tak hanya itu, anak-anak yang sudah mulai tumbuh besar sehingga mulai bisa membantu pekerjaan rumah.
Mereka turut meringankan pekerjaan rumah tangga.
Lucia juga sudah terbiasa memasak untuk anak-anaknya tanpa bantuan PRT.
Memasak makanan bagi keluarga adalah poin penting yang hingga kini tak pernah ia serahkan pada PRT maupun pengasuhnya.
Jikapun tak bisa memasak bagi keluarga, ia lebih memilih memesan makanan dari restoran.
"Soalnya saya menjaga betul apa yang dimakan anak saya dari mulai proses membeli bahan, memasak semua saya lakukan sendiri. Demi mencegah ada bahan makanan lain dimasukkan ke dalam makanan seperti mecin (MSG)," imbuhnya.
Meskipun demikian, bukan berarti Lucia tak pernah menggunakan jasa PRT infal. Ia mengaku pernah menggunakan jasa infal beberapa tahun lalu untuk pengasuh.
Pengasuh pengganti yang ia ambil pun sudah sangat dipercaya karena pernah bekerja selama tiga tahun di keluarganya.
"Mengambil baby sitter yang dulu pernah bekerja tiga tahun," ujarnya. (Gan/Nik/J-3)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved