Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

17/3/2019 05:30

Budaya Mencong yang Mengabadikan Kenangan

Zen

ANDREAS, 31, masih tersadar dengan sekeliling. Posisi kepala lebih atas membuatnya gampang melihat sekujur tubuhnya. Ia masih bisa menggamati Jamaludin, 28, yang membungkuk menghadap betisnya dengan mesin tato.

Di tangan Jamaludin, coil tato bergerak lincah di betis Andreas. Beberapa kali Jamaludin mengoleskan pelumas ke kulit Andreas. Setelah kulit melunak barulah tinta dimasukkan kulit dengan jarum tato atas dorongan mesin.

“Ini mau bikin realis fantasi, motifnya. Style-nya black and gray,” terang artis tato Jamaludin yang telah menato sejak 2013. Sebelumnya Jamal sudah membuat gambar terlebih dahulu di permukaan kulit yang akan ditato. Proses itu dinamakan tracing. Setelah itu barulah proses pengerjaan tato dimulai. Penyembuhan usai ditato kuranglebih membutuhkan waktu 3 minggu.

Tidak hanya hanya tato, Indonesia Subculture juga memayungi seni tindik. Pendiriannya bermula ketika 10-12 ahli tato berbincang tentang kekhawatiran dan kecemasan masyarakat tentang keamanan dan penyebaran penyakit yang bisa diakibatkan tato. Berangkat dari diskusi tersebut, akhirnya Indonesian Subculture berdiri pada Juli 2004.

“Jadi kita berusaha untuk kumpulin temanteman untuk berbagi edukasi. Sehingga kita membuat klub Indonesian Subculture,” terang pendiri Indonesian Subculture, Kurdian Baginda Pangaribuan, 41.

Mereka sering mengadakan kegiatan untuk berbagi informasi dan edukasi tentang standar prosedur bagi para pekerja seni tato dan tindik mengenai hal pengendalian, pencegahan,hingga terjadinya peningkatan penyebaran penyakit. Kegiatan serupa juga mereka lakukan di sekolah dan universitas.

Baca Juga

Video Lainnya