Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

08/10/2018 19:30

Atlet Blind Judo Indonesia Didiskualifikasi

Miftahul Jannah,atlet Asian Para Games cabang olahraga blind judo kelas 52 kg putri. Harus menghentikan asanya untuk membanggakan Indonesia ketika Didiskualifikasi karena menolak melepas jilbabnya, dalam pertandingan yang digelar di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10).

Karena alasan keselamatan aturan International Judo Federation dan International Blind Sport Federation mewajibkan atlet bertanding tanpa penutup kepala. Jilbab berpotensi dimanfaatkan lawan untuk mencekik leher dan berakibat fatal bagi atletnya.

Komite Paralimpiade Nasional dan tim Komandan Kontingen Indonesia
sudah berdiskusi dengan Miftahul Jannah. Miftahul Jannah tetap pada pendiriannya mempertahankan jilbab dan memilih mundur sehingga batal bertanding melawan Oyun Gantulga, wakil dari Monggolia.


KETUA Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan pelatih judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui aturan tentang larangan penggunaan jilbab dalam pertandingan cabang judo tuna netra Asian Para Games 2018 sehingga Miftahul Jannah terdiskualifikasi.

"Pelatih judo kami tidak dapat berbahasa Inggris dan tidak tahu aturan larangan berjilbab ketika ada rapat delagasi teknis dari Komite Paralimpiade Asia. Dia juga tidak meminta tolong kepada sesama pelatih untuk menerjemahkan aturan itu. Prinsipnya dalam olahraga tidak ada diskriminasi," kata Senny dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (8/10).

Senny juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena NPC juga turut bertanggung jawab atas keteledoran tidak memastikan aturan pertandingan sebelum Miftahul Jannah turun pada pertandingan judo, Senin.

"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi pada kejuaraan-kejuaraan internasional berikutnya seperti ASEAN Para Games 2019 dan Paralimpiade Tokyo 2020. Saya akui NPC juga bersalah karena regulasi pertandingan judo itu sudah ada sejak lama dan kami tidak mengonfirmasikan itu kepada pelatih dan atlet," katanya. (ANT)

 

Baca Juga

Video Lainnya