Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

21/9/2018 08:35

Melakoni dan Melestarikan Sejarah dengan Reka Ulang

Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itulah judul pidato terakhir Presiden Soekarno ketika Hari Kemerdekaan RI 1966.

Kalimat itulah yang kini tengah di lakoni oleh komunitas reka ulang sejarah. Para pegiat dari berbagai latar belakang profesi yang mempunyai tujuan besar melestarikan peristiwa-peristiwa bersejarah perjuangan pahlawan Indonesia.

Komunitas Indonesia Reenactor dari Jakarta serta Historie Van Bandung misalnya ketika ditemui mediaindonesia.com usai berkolaborasi merampungkan reka ulang sejarah Rapat Besar Ikada 19 September 1945 di Lapangan Monas, Jakar Pusat, Minggu (16/9).

"Buta tulis ataupun berhitung itu berbahaya, tetapi lebih berbahaya lagi jika kita lupa akan sejarah," ujar Ganda Permana K dari Historie Van Bandung, yang saat itu berperan sebagai perwira militer Jepang.

Ganda dan para reenactor (pereka ulang) sejarah berharap sejarah Indonesia tidak hanya diingat ketika upacara saja, baik itu upacara setiap hari senin atau pun ketika merayakan HUT RI. Karena banyak peristiwa bersejarah lain yang seharusnya diingat dan diperingati.

"Peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946 , Serangan Umum 1 Maret 1949, dan Hari Pahlawan 10 November misalnya," ujar Ganda.

Di hari-hari bersejarah itu Ganda dan rekan-rekannya rutin terlibat mereka ulang persitiwa tersebut. Meski harus lintas provinsi para reenactor lengkap dengan propertinya akan tetap datang melakoni peran mereka.

Menurut Ganda, komunitas reka ulang sejarah tidak hanya sekadar memperingati. "kami juga mempelajari puzle-puzle sejarah yang tidak ditemui dalam buku-buku sejarah."

Keingintahuan akan kepingan-kepingan sejarah itulah yang menyatukan mereka dalam komunitas ini.

 

 

Baca Juga

Video Lainnya