Headline
Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Serangan judi online alias judol ke negeri ini semakin masif, juga kian mengerikan. Ia mamapar semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua, tak peduli orang kaya atau masyarakat biasa. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, sekira 4 juta orang. Judol juga membuat semua profesi kecanduan. Wartawan, anggota maupun pegawai DPR dan DPRD, serta anggota TNI dan Polri pun tak luput dari serangan jurdol.
Transaksi praktik haram itu gila-gilaan. Hingga Maret 2024 saja, nilainya mencapai Rp600 triliun. Ini uang yang besar, bahkan teramat besar.
Daya rusak judol sungguh luar biasa. Tak cuma destruktif pada ekonomi, ia juga menghancurkan kehidupan sosial dan kemanusiaan. Ada anak membunuh ibu karena judol, ada istri membakar suami gegara judol, tidak sedikit yang bunuh diri lantaran judol.
Lalu, kenapa judol masih saja menggila? Ada yang menilai, karena negara tak serius memberangusnya. Pemerintah memang membentuk satgas, tak sedikit situs judol yang diblokir, tetapi hulu masalah belum disentuh. Penindakan masih cenderung menyasar ke pemain, operator judol, atau bandar kelas teri. Sedangkan bandar-bandar kakapnya masih bebas menggendalikan operasi hingga kini. Benarkah bandar-bandar besar itu kebal karena ada perlindungan aparat yang seharusnya menyikat mereka? Akankah penegak hukum benar-benar mau menindak mereka, termasuk empat bandar besar yang katanya sudah terdeteksi? Atau akankah negara hanya serius di kata-kata sementara di belakang berlaku sebaliknya? Simak pembahasannya di Ordal, Obrolan Mendalam dari Orang-orang Dalam.
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved