Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Sobat Medi, setelah melakukan pelatihan, 50 Repcil dari DKI Jakarta kali ini berkunjung ke tempat bekerja Pak Djarot Saiful Hidayat, Gubernur DKI Jakarta untuk mewawancarainya. Hasil wawancara ini akan dijadikan sebuah buku bertajuk Dari Daerah untuk Indonesia. Tentu sobat Medi penasaran kan apa saja yang kami tanyakan kepada Pak Djarot? Ikuti perjalanan kami ya...
Masa kecil Pak Djarot
Di kesempatan bertemu dan mewawancarai Pak Djarot di jam istirahat pada sela-sela kesibukannya, para Repcil yang berasal dari beberapa sekolah di DKI Jakarta ini mengaku bangga dan senang.
"Ternyata aslinya ramah dan enak diajak ngobrol. Saya puas dengan jawaban-jawaban beliau," kata Yenny Septi, kelas 6, SDN Duri Kepa 05. Apalagi, sebelum melakukan sesi wawancara, Repcil ini makan bersama ditemani Pak Djarot lo.
Dicecar beberapa pertanyaan, orang nomor 1 di DKI Jakarta saat ini pun bercerita tentang kehidupannya sejak kecil.
"Saat masih kecil bapak pernah berjualan es mambo di sekolahan loh, tapi bapak selalu belajar dengan rajin hingga sering ikutan lomba cerdas cermat. Bapak juga enggak pernah nyontek saat di sekolah," kata Pak Djarot.
Hayo siapa yang suka nyontek? Malu dong sama pak Djarot hihi...
Meski begitu, Pak Djarot pun mengaku bangga dengan anak-anak Indonesia di era sekarang, seperti para Repcil ini, misalnya, sejak dini sudah berminat serta berlatih untuk mahir mewawancarai dan menulis layaknya jurnalis kawakan.
Percepatan pembangunan
Sobat, tentu kalian tahu dong apa yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta era Ahok-Djarot untuk mempercantik provinsi. Ya, percepatan pembangunan. Dalam empat tahun mendampingi pak Ahok sebagai wakil gubernur, banyak sekali infrastruktur yang dibangun seperti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrom, moda raya terpadu(MRT), perbaikan Trans-Jakarta, hingga Simpang Susun Semanggi. Mengapa ya pemerintah melakukan itu?
Ya benar, mengurangi kemacetan. Tentu Sobat Medi pun selalu merasa resah ketika di perjalanan mengalami kemacetan. Pak Djarot pun merasa demikian loh. "Ini salah satu cara mengatasi kemacetan. Dengan pembangunan untuk transportasi umum ini, diharapkan orang-orang akan beralih menaiki transportasi yang tersedia," ungkap Pak Djarot.
Pak Djarot pun mengungkapkan jumlah kendaraan roda empat di Jakarta mencapai 4 juta dan sepeda motor diperkirakan ada 15 juta. Banyak kan sobat? Padahal penduduk Jakarta hanya 10, 1 juta orang lo. Ya, banyak kendaraan daripada orangnya kan sobat? Hal itu menandakan setiap rumah memiliki lebih dari satu kendaraan.
Jadi gubernur itu tidak sulit
Ditanyai mengenai pekerjaannya menjadi gubernur oleh Fayza Nursyakina, Pak Djarot menjawabnya dengan yakin menjadi gubernur itu tidak sulit baginya. "Selama kita belajar pasti pekerjaan apa pun tidak akan sulit. Bapak malah senang karena bisa membantu dan menyenangkan banyak orang," kata Pak Djarot.
Bapak senang apabila lihat orang lain senang, bapak bahagia bila melihat orang lain juga bahagia, bapak sedih bila melihat orang menderita. Itu juga yang diungkapkan Pak Djarot yang bermimpi menjadi pemimpin yang ramah dan dekat dengan rakyatnya.
Kunci sukses ala Pak Djarot
Bercerita mengenai pengalamannya memimpin Jakarta, Pak Djarot rupanya punya rahasia untuk dapat menyelesaikan semua target yang diembannya. Ia pun membagikannya kepada para Repcil.
"Semua itu perlu kerja keras, jujur dan berani. Kita tak perlu takut kalau kita benar," kata Pak Djarot. Hal penting itu pun menjadi pesan tersendiri bagi Repcil untuk mencapai cita-cita. "Kunci sukses yang diberikan Pak Djarot jadi motivasi banget bagi kami. Aku akan belajar dengan keras untuk menjadi seorang penulis," kata Auryna, SD Islam Attaqwa. (Suryani Wandari/M-1)
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Ia menggabungkan referensi dari berbagai genre film, seperti fiksi ilmiah dalam menciptakan makhluk yang tidak biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved