Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PENYANYI R&B, Adinda Shalahita, 24, menyukai penonton yang antusias. Menurutnya, penonton yang tidak pelit untuk memberikan apresiasi kepada penampil bagaikan memberikan energi yang lebih.
"Buat saya, penonton yang antusias itu sudah merupakan apresiasi. Misalnya tepuk tangan itu bagaikan energi yang diberikan kembali kepada kita dan membuat kita ingin memberikan balik kepada mereka. Tapi kalau seperti pianis Joey Alexander yang dapatkan standing ovation itu, saya mungkin sudah pingsan," kata Adinda saat bertandang ke Media Indonesia, pekan lalu.
Hal itu diceritakannya setelah hampir 10 tahun ia berkecimpung di panggung pertunjukan musik.
Waktu selama itu membuatnya memiliki semakin banyak pengalaman.
Dia sering diundang ke berbagai acara, termasuk gathering dan acara-acara formal lainnya.
"Nah, acara yang seperti ini biasanya penonton pasif, tapi saya sudah tahu caranya, yakni mengajak mereka bernyanyi bersama," kata dia tersenyum.
Adinda mengawali kariernya di dunia musik sejak duduk di bangku SMU.
Saat itu dirinya memulainya dengan menjadi backing vocalist untuk beberapa band seperti Barry Likumahuwa Project dan pernah juga dengan MALIQ & D'Essentials.
Menjadi backing vocalist ialah salah satu hal yang diinginkannya sebagai batu loncatan.
"Saat itu saya memang belum ingin menjadi penyanyi solo karena saya masih harus banyak belajar. Dari situ saya belajar menghadapi penonton dengan berbagai karakter. Jadi, seperti bekerja sambil belajar," kata Adinda yang tengah mempersiapkan album keduanya.
Menurutnya, menjadi penyanyi solo dan melahirkan album membuat dirinya mudah untuk berbagi rasa.
Banyak hal yang dibagikan kepada pendengar bisa langsung diakomodasi.
"Apalagi kalau liriknya kita tulis sendiri, kita bisa curhat."
Namun, ada hal lain yang membuatnya tertantang, yakni modal. Bagi penyanyi independen, membuat album perlu modal besar di awal.
"Tapi penjualan sekarang lebih mudah karena terbantu dengan media sosial. Mudah juga jualannya," kata penyanyi yang terinspirasi oleh Jill Scott, Esperanza Spalding, Brandy, Alicia Keys, dan Erykah Badu itu.
Gagal jadi pilot
Sebelumnya Adinda bercita-cita menjadi pilot karena menurutnya profesi itu bisa mengakomodasi keinginannya untuk melakukan traveling.
"Ayah saya pilot dan saya juga suka traveling. Jadi, saya ingin jadi seperti ayah. Tapi kemudian setelah saya mempelajari profesi itu, sepertinya sulit," kata dia.
Dia mengubah haluan cita-citanya pada waktu SMA dengan pemikiran menjadi penyanyi toh bisa membawanya melanglang ke berbagai daerah yang diinginkannya.
Dia bahkan menyempatkan waktu untuk berlibur seusai bekerja.
"Ini kaki saya masih mengelupas karena kemarin ke Papua dan berpanas-panasan," katanya tergelak.
Untuk pertama kalinya, tahun ini Adinda tampil di perhelatan Java Jazz Festival (JJF).
Menurutnya, tampil di JJF bukanlah salah satu tolok ukur kesuksesan bagi musikus.
"Kalau tolok ukur, mungkin sudah tidak karena banyak perhelatan jazz yang digelar. Kemudian bagi penampil, mau tampil di mana pun, ya, harus tetap bisa all out," kata Adinda yang mengaku sebagai penyuka segala jenis makanan itu.
Dia tampil dua kali pada Jumat (4/3) dan kemarin pada Gospel Jazz.
"Ini seperti ibadah pelayanan bersama saat Java Jazz," tutup dia. (H-1)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved