Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Cinta dan ikhlas menjadi kunci bagi Ependi, 45, mampu menjalani profesi sebagai sopir jenazah sejak 1984 lalu di DInas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Ketika remaja sebayanya menghindari, dirinya justru melakoni profesi yang setiap harinya harus menghadapi berbagai kondisi jenazah yang diantarnya.
Ditambah lagi, puluhan tahun lalu dirinya tidak digaji karena tidak ada status jelas. Hanya mengandalkan bayaran seikhlasnya dari rekan kerja yang mengajaknya menjemput jenazah. Terkadang, petugas polisi yang berbaik hati memberikannya uang untuk sekedar membeli makan
"Kalau kita ikut (menjemput jenazah) ya dibayar, kalo tidak ikut ya tidak dibayar. Kadang-kadang ada polisi yang memberikan uang lima puluh ribu buat beli makan atau rokok kita-kita yang datang (menjemput jenazah)," ujar Ependi.
Namun kini, status kepegawain di instansinya sudah jelas. "Sekarang sudah honorer, kemarin tes pns tetapi belum lulus," selorohnya.
Awalnya Ependi sudah mencoba menjadi sopir kendaraan lain tetapi tidak cocok. "Memang bidang ini yang cocok, sebelumnya sudah coba jadi sopir kagha cocok juga," kata pria yang kerap disapa Endon oleh rekan kerjanya.
"Enaklah, bisa jalan-jalan, kagha ada diamnya, bantu sana bantu sini," ujarnya ketika ditanya hal apa yang disukainya dari profesi sopir jenazah ini.
Ependi mengakui sejak kecil dirinya sudah terbiasa bermain di 'kober' (tempat pemakaman umum) yang mengapit tempat tinggalnya di Gang Albarokah, Jalan Petamburan V, Jakarta Pusat. Hal itulah yang memudahkan dirinya menjalani profesi ini. Selain itu, keluarga juga sudah terbiasa sehingga tetap mendukungnya menekuni profesi sopir jenazah hingga saat ini.
Di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, setiap kali bertugas menjemput jenazah Ependi ditemani tiga rekannya. Dalam sehari mereka mampu mengantarkan empat hingga lima jenazah.
Sering kali jenazah yang diantarnya sudah tidak dalam kondisi normal. Awalnya memang sedikit takut, namun seterusnya sudah terbiasa. "Perasaan agak ngeri-ngeri juga. Yang kedua kalinya ya sudah biasa," ujarnya.
Belum lagi kondisi jenazah yang sudah membusuk, "Ya namanya udah terbiasa, seminggu bisa dua kali menemui jenazah seperti itu. kasih kopi aja biar kaga mual," jelas Ependi.
Profesi sopir jenazah identik dengan cerita hantu, namun bagi Ependi sejak puluhan tahun lalu hingga kini dirinya tidak pernah mengalami peristiwa dihantui seperti itu. Sudah lebih dari seribu jenazah yang telah diantarnya, hingga saat ini Ependi merasa baik-baik saja. "Engga pernah yang aneh-aneh. Biarin aja, namanya kita tolong masa iya hantunya mau gangguin kita." (Ricky Julian)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved