Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

23/5/2017 23:55

Jelang Ramadan, Penghuni Panti Sosial Membeludak

PERSOALAN terkait penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta tak kunjung usai. Terlebih menjelang datangnya bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Jumlah PMKS yang 'mengepung' Ibu Kota melonjak tajam dari biasanya.

Pemerintah melalui suku dinas sosial pun gencar melakukan razia dan mengirim mereka ke panti sosial untuk dibina. Imbasnya, jumlah PMKS yang menjadi warga binaan panti sosial melebihi daya tampung. Ini dialami Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) Kedoya 1, Jakarta Barat.

"Daya tampung di panti ini hanya 260 jiwa. Namun sore ini saja sudah mencapai 437 warga binaan dan kemungkinan akan terus bertambah ketika malam tiba, mengingat panti ini terbuka 24 jam," ujar Masyudi, Kepala PSBI BD Kedoya 1, Selasa (23/5).

Dari pengalaman tahun lalu, tambah Masyudi, jumlah PMKS yang keluar masuk di panti ini setiap harinya selama Ramadan hingga Lebaran mencapi 600 jiwa. Kondisi overkapasitas itu diperaparah dengan kondisi sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Bagi warga binaan pria, mereka terpaksa tidur berhimpitan hanya beralaskan tikar ataupun karpet ketika penghuni melonjak. Adapun warga binaan perempuan dan anak tetap diberikan fasilitas tempat tidur.

"Kita tetap harus siap menerima dan melayani warga binaan dalam kondisi over kapasitas sekalipun," tegas pria yang akrab disapa Yudi ini.

Yudi mengakui kondisi over kapasitas seperti ini juga kerap terjadi di luar bulan ramadhan. "Dari data kami, kurang lebih 320 jiwa berada di panti ini setiap harinya."

PSBI BD merupakan pintu utama masuknya PMKS yang terjaring razia, sebelum di assesment untuk dirujuk ke panti lain seperti panti khusus remaja.

Setiap hari PSBI BD menerima, menampung serta melayani PMKS tidak hanya hasil razia petugas dinas sosial dari wilayahnya di Jakarta Barat, namun juga dari Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Sering kali panti ini juga mendapat 'kiriman' PMKS hasil razia gabungan dari wilayah se-Jakarta.

Pria yang sudah mengepalai PSBI BD selama lebih dari satu tahun ini juga mengeluhkan tentang kondisi warga binaanya yang sakit. "Saat ini ada 50 warga binaan yang sedang sakit, karena tidak ada fasilitas kesehatan disini, mereka terpaksa hanya ditempatkan di ruangan terpisah dengan perawatan seadanya."

PSBI BD adalah panti umum bukan panti khusus sifatnya hanya menampung sementara. "Jadi tidak ada fasilitas kesehatan yang memadai disini, apalagi dokter," tegasnya.

Tetapi, Masyudi tetap mengusahakan yang terbaik bagi mereka yang sakit dengan dibuatkan kartu BPJS Kesehatan yang menginduk kepada NIK panti. Sehingga mereka yang membutuhkan perawatan intensif dapat segera dirujuk ke rumah sakit.

Baca Juga

Video Lainnya