Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SUARA riuh terdengar dari sebuah tempat di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Minggu (7/5) pagi yang umumnya kampus sepi dari kegiatan, nyatanya ada sekitar 100 orang berkumpul di sana.
Awalnya mereka melakukan pemanasan layaknya sebelum berolahraga. Peregangan dilakukan perlahan pada leher, tangan, badan, hingga kaki. Namun, kemudian bukannya melakukan gerakan senam, aerobik, atau sejenisnya, mereka malah mulai tertawa. "Ha ha ha... ho ho ho," begitu suara mereka sambil melakukan berbagai aksi imajinatif layaknya anak kecil. Ada yang sambil bertepuk tangan dan ada pula yang seolah-olah menginjak balon di kaki temannya.
Kegiatan tertawa yang awalnya terlihat aneh karena dilakukan dalam ritme tertentu dan dengan bantuan imajinasi itu rupanya bertajuk yoga ketawa (laughter yoga). Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Emmy Liana Dewi, laughter yoga ambassador sekaligus guru laughter yoga tesertifikasi pertama di Indonesia.
Yoga ketawa disebut juga hasyayoga. Jenis yoga ini sudah banyak dilakukan di taman-taman terbuka sejak 90-an. Popularitas yoga ini sebagai olahraga rutin digencarkan dokter asal India Madan Kataria.
Emmy menyebut yoga ketawa mengembalikan kita ke dunia anak-anak dengan tertawa, menari, dan bergembira. Menurut dia, dengan mengajak orang tertawa, kita dapat menularkan fibrasi positif kepada lingkungan.
"Tertawa jangan menunggu gembira dan bahagia. Kita harus berpikir, dengan tertawa, kita bisa gembira dan bahagia," kata dia kepada Media Indonesia dalam kegiatan yang sekaligus merayakan Hari Tertawa Sedunia yang jatuh awal Mei. Lebih lanjut Emmy menjelaskan perbedaan yoga ketawa dengan yoga klasik ialah pada gerakannya. Yoga ketawa menggunakan gerakan layaknya anak-anak bermain. Sebab itu gerakan yoga ketawa dinilai bisa dilakukan semua orang, dari anak-anak kecil, orang berkebutuhan khusus, sampai lanjut usia.
"Kita menggunakan gerakan-gerakan seperti anak-anak yang sedang bermain. Olah napasnya dengan olah tawa dan seperti (olah napas) yang dilakukan pada yoga-yoga pada umumnya," kata dia.
Sebelum kegiatan berlangsung, Emmy membuat aturan untuk semua peserta mematikan gawai masing-masing. Emmy menjelaskan aturan tetap itu dibuat karena ia yakin gawai telah membuat manusia lebih sedikit tertawa dan sulit tidur.
Pada sesi terakhir, semua peserta diajak bermeditasi bersama (relaxation). Pada bagian ini, suasana terasa tenang dan damai. Sambil bermeditasi, tersungging senyum di wajah para peserta.
Menurut Emmy, gerakan-gerakan pada yoga ketawa dapat memerpanjang pembuangan napas sehingga racun-racun dalam tubuh yang terbuang juga bisa lebih banyak. Selain itu, yoga ketawa bagus buat perkembangan otak dan memprogram tubuh agar gembira.
"Gerakan yoga dapat membentuk emosi. Yoga ketawa dapat melatih mengatur pernapasan dan membuat kita lebih rileks ditambah tertawa membuat bahagia," tambahnya. Walau gerakan-gerakan yang dilakukan terlihat sederhana seperti bermain-main, tampaknya cukup banyak kalori yang terbakar. Tubuh peserta terlihat cukup banjir peluh.
Bahagia dan perbaikan diri
Menurut Annisa Poedji Pratiwi, manfaat yang dirasakannya seusai mengikuti yoga ketawa ialah dapat meningkatkan kesehatan. "Dengan tertawa, hormon endorfin yang diproduksi bisa lebih banyak sehingga meningkatkan kesehatan menjadi lebih baik," kata alumnus Fakultas Psikologi UGM yang sekaligus penanggung jawab kegiatan itu.
Selain itu, kata psikolog di Kharisma Consulting tersebut, dengan tertawa, kita bisa memunculkan energi positif sehingga memunculkan perasaaan bahagia. "Ketika bahagia, kita akan lebih mudah melakukan perbaikan diri, baik bagi diri sendiri maupun orang lain," lanjut dia.
Menurut Koordinator Bidang Psikologis Klinis Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi UGM Idei Khurnia Swasti, kegiatan yoga ketawa bisa menjadi salah satu kegiatan promosi kesehatan mental. Ia menjelaskan metode kesehatan mental yang biasa dilakukan ialah pendekatan kelompok dan individu. Contoh pendekatan kelompok, misalnya, dengan yoga ketawa, sedangkan pendekatan individu, misalnya, dengan konseling atau terapi.
Secara praktis, kata Idei, Yoga Ketawa sangat bermanfaat. Peserta bisa merasakan yoga ketawa dapat membangun atmosfer kebahagiaan dalam diri. Manfaatnya, ekspresi-ekspresi kebahagiaan muncul sehingga peserta menjadi lebih lepas dan rileks.
Idei berpendapat, dari sisi akademisi, ada baiknya kegiatan-kegiatan yoga ketawa dapat ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian. Dengan cara itu, manfaat dari yoga ketawa bisa lebih terukur dengan baik. (Ardi teristi Hardi/M-3)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved