Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

06/4/2017 18:57

Jurus Simpel Setangguh Srikandi

PUKULAN para perempuan itu terlihat kaku dan kurang bertenaga. Padahal sasaran mereka hanya samsak berukuran kecil.
Perempuan-perempuan yang Rabu (29/3) itu berkumpul di Syena Martial Arts Center memang bukan penggemar bela diri bahkan tidak memiliki dasar olahraga bela diri. Mereka baru hendak diperkenalkan latihan pertahanan diri sederhana oleh instruktur Joe Uno.

Latihan itu sengaja dibuat sebagai respon kian meningkatnya tindak kejahatan. Ketika ancaman keamanan makin banyak maka perempuan, baik yang memiliki dasar beladiri maupun tidak, dituntut untuk dapat melindungi dirinya sendiri.

"Sedikit banyak kaum perempuan di Indonesia harus setidaknya mengetahui dasar dari ilmu pertahanan diri. Pasalnya, tidak ada yang tahu kapan terjadi dan kepada siapa sebuah aksi kejahatan," ujar Joe yang juga Instruktur beladiri taktis Brimob.

Sesuai dengan tujuan sekadar mempertahankan diri maka latihan yang diajarkan Joe bukan bertujuan untuk membuat perempuan menguasai mendalam ilmu beladiri. Meski begitu Joe juga mengajarkan soal mental. Justru mental bertahan (survival) ini menjadi bagian pertama pelajarannya.

Survival diawali dengan kemampuan menjauhkan diri atau melarikan diri dari bahaya. Kemampuan ini menurut Joe sangat penting karena tidak dapat dipungkiri bahwa kekuatan fisik perempuan umumnya lebih lemah dari pria.

"Pertama adalah mentalitas survival dan kedua itu yakni melakukan apa saja untuk bisa melarikan diri. Melarikan diri dalam artian disini adalah sebisa mungkin menghindari diri dari perkelahian, karena bagaimanapun juga fisik perempuan pastinya akan kalah kuat dengan laki-laki," jelas Joe.

Empat Sasaran
Namun jika kesempatan melarikan diri sudah tidak ada lagi maka mau tidak mau perempuan harus siap.menghadapi penyerang. Joe pun memberikan jurus atau gerakan dasar pertahanan diri yang efektif. Jurus itu dengan mengarahkan serangan ke empat bagian tubuh yang vital.

"Sasaran itu adalah mata, leher, tulang kering dan alat vital," sebut Joe. Dengan serangan ke empat titik itu perempuan dapat melumpuhkan lawan tanpa perlu tenaga besar dan waktu lama.

Latihan gerakan serangan ini sekaligus menjadi bagian kedua konsep survival dari Joe. Ia menyebut metode serangan ini sebagai SRICANDI yang kepanjangan dari Simple Realistic Integrated Kembatives Defense for Divas. Motode tersebut sengaja memilih penulisan "kembatives" ketimbang combatives yang berarti pertarungan.

"Kita namakan SRIKANDI ini memang karena gerakan dan latihannya yang simpel, namun cukup untuk menjaga diri dari tindak kejahatan," tambahnya.

Gerakan itu diantaranya adalah dengan membuka tangan ke arah depan untuk bersiap melakukan pertahanan dan menyerang lawan ke arah muka, mata dan leher atau tenggorokan. Gerakan ini diyakini jitu karena sekuat-kuatnya fisik seseorang tetap akan takluk jika dilukai di bagian mata. Untuk menyerang bagian alat vital, perempuan bisa menggunakan paha, lutut dan kaki.

Sementara itu, jika seorang penyerang menggunakan senjata tajam, Joe selalu menyarankan untuk lebih dulu berdiplomasi. Sebab bagaimanapun,  seorang penyerang yang menggunakan senjata tajam akan lebih berbahaya ketimbang tangan kosong, apalagi yang diserang tidak memiliki senjata sebagai penyeimbang.

Diplomasi disini berarti menuruti permintaan penyerang jika mereka menginginkan barang berharga.Namun jika penyerang tetap melakukan penyerangan, seorang perempuan dapat juga memanfaatkan benda-benda disekitar untuk menjadi pertahanan diri.

"Pertama memang selalu saya anjurkan untuk diplomasi, namun jika gagal bisa gunakan benda disekeliling untuk self defense. Contohnya bisa gunakan handphone yang digenggam dengan kencang lalu serang ke pergelangan tangan lawan. Kemudian bisa gunakan pulpen dan kunci untuk juga menyerang bagian tangan lawan yang membawa senjata tajam," papar Joe.

Penting Bagi Pekerja Luar Kantor
Rini Kustiani adalah salah satu peserta yang tampak antusias dengan konsep latihan Joe. Berprofesi sebagai wartawan, Rini menilai latihan pertahanan diri itu bermanfaat baginya.

"Iya kita tahu, pekerjaan kita itu jam kerjanya tidak jelas, kadang harus berangkat pagi-pagi sekali dan pulang larut malam. Ditambah lebih banyak diluar kantor, jadi saya pikir mengetahui sedikit banyak cara bertahan diri dari ancaman bahaya itu penting sekali," tutur perempuan 35 tahun itu.

Tidak hanya untuk bekal pertahanan diri, Rini menilai latihan tersebut dapat melatih kepekaan melihat situasi dan juga melatih kekuatan dan kebugaran tubuh.

"Kita jadi lebih peka dan sensitif serta tahu bagaimana cara bela diri ketika mendapat serangan seperti dicuri, dirampok atau bahkan tindakan yang lebih buruk lainnya," kata Rini.

Peserta lainnya, Benedikta Desi menilai latihan seperti ini sangat membantu dan menambahkan kepercayaan dirinya jika sedang terjadi sesuatu. Di sisi lain, ia juga masih belum yakin apakah dapat menerapkan latihan tersebut saat kondisi bahaya terjadi.

Meski begitu Benedikta tetap menilai penting agar latihan ini lebih banyak disosialisasikan kepada perempuan-perempuan lain yang banyak menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Terlebih tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta yang tingkat kriminalitasnya tinggi. (M-3)


Hal-hal yang perlu dilakukan dalam pertarungan (untuk perempuan):
- Hindari gerakan bergulat
- Jangan biarkan lawan mendekat
- Serang bagian mata, tenggorokan dan alat vital
- Jika lawan sudah terserang, segeralah melarikan diri

Manfaat berlatih self defense:
- Melatih kepercayaan diri
- Meningkatkan skill bela diri
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi
- Meningkatkan kebugaran tubuh
- Membentuk massa otot

 

 

Baca Juga

Video Lainnya