Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Bukan dengan selendang atau hammock, tubuh menggantung dengan tali. Sensasi konsep yoga ini lebih menegangkan jika dibandingkan dengan biasanya.
YOGA dengan gerakan akrobatik atau menggantung di udara memang bukan baru. Di Jakarta, setidaknya sudah dua tahun ini kelas-kelas yoga antigravitasi menjadi populer.
Pemandangan serupa aerial yoga juga terlihat di sebuah kelas di Bikram Yoga@42, Plaza Senayan Arcadia, Jakarta. Minggu (19/3) pagi itu enam peserta kelas yoga dibimbing instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan sambil menggantung di udara.
Bedanya, peyangga tubuh mereka bukan selendang atau hammock kain, melainkan tali dengan lebar sekira tiga kali ikat pinggang. Jarak ujung tali dengan lantai sekitar 1 meter. Konsep yoga ini dinamakan Fly High Yoga (FHY).
Beberapa peserta pun terlihat ragu-ragu bahkan takut. Beberapa gerakan memang terlihat jadi lebih menguji nyali karena tumpuan yang tidak lebar itu.
Beberapa gerakan yang diarahkan instruktur atau yogini FHY, Marsella Margareth, hari itu di antaranya, backward facing asana. Dalam gerakan ini kepala berada di posisi bawah sementara tangan membentang.
Setelah itu, Marsella atau yang akrab disapa Sella membimbing para peserta untuk merentangkan kedua kaki (split) dengan ujung-ujung kaki digapai tangan.
Ada juga posisi up-right baddha konasana yang dilakukan dengan posisi duduk bersila di atas belt. Gerakan yang mudah dilakukan di lantai jadi berbeda saat di kelas ini. Belum lagi menegakkan punggung, beberapa peserta sudah cukup kesulitan untuk menyeimbangkan tubuh.
Setelah melakukan semua gerakan itu, Sella juga mengharuskan setiap peserta melakukan child pose atau gerakan bersujud dengan punggung lurus dan wajah mencium lantai.
"Melakukan semua gerakan yang melayang, apalagi posisi kepala ke bawah harus diakhiri posisi child pose ini karena supaya darah yang mengalir ke kepala dalam posisi terbalik itu bisa mengalir kembali ke seluruh tubuh," jelas Sella.
Sella menjelaskan FHY memang membuat adrenalin lebih terpacu jika dibandingkan dengan kelas yoga lainnya karena peserta dituntut berani dan percaya diri untuk melakukan gerakan. "Memang sensasi yang pertama itu adalah bagaimana seseorang melawan rasa takut atas ketinggian. Apalagi, seluruh beban tubuh hanya ditopang oleh sebuah belt," jelasnya.
Ia pun tidak heran ketika banyak peserta merasa minder dan takut di awal kelas. Namun, Sella selalu meyakinkan peserta akan mampu melakukan setiap gerakan jika tubuh tetap rileks, selain tentunya percaya diri.
Dari takut jadi puas
Rasa takut memang tampak tidak lama dialami para peserta. Setelah beberapa gerakan, mereka percaya diri dan menikmati kelas itu.
"Awalnya pasti takut, termasuk saya karena gerakannya cukup ekstrem, kaki di atas dan kepala di bawah ditambah harus melakukan gerakan-gerakan kelenturan tubuh lainnya," tutur Mirna Andara Octaria, salah seorang peserta.
Mirna yang juga penyuka olahraga yoga itu mengaku baru pertama kali mengikuti kelas fly high yoga seperti ini. Bersama kerabatnya yang penasaran melihat kelas ini dari media sosial, dirinya pun memberanikan diri mencoba kelas yoga terbaru ini.
Selama hampir satu jam mengikuti seluruh gerakan yang diarahkan instruktur, Mirna mengaku langsung merasakan efek pada tubuh. Perempuan berusia 31 tahun itu merasa otot perutnya menjadi lebih kencang.
"Otot perut memang yang paling terasa. Karena semua gerakan bertumpu di perut dan dalam posisi tubuh terbalik, kita tetap diharuskan melakukan inhale dan exhale dengan normal," terang Mirna.
Rhea Audrey, perempuan 17 tahun yang juga penyuka olahraga yoga ini mengaku justru tertantang mendengar kata fly high dalam latihan itu. Pengalaman pertama Rhea dilakukan di Bali dengan kelas berada di ruang terbuka dengan pemandangan yang asri. Karena itu, ia merasa rileks ketimbang takut. Setelah beberapa kali mengikuti FHY, Rhea menilai latihan ini sangat cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan perasaan rileks sekaligus fun dalam berolahraga. (M-3)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved