Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEBUAH konser bertema dukungan pada pasangan calon digelar. Konser serupa pernah digelarnya tiga tahun lalu saat Joko Widodo-Jusuf Kalla maju pada pemilihan capres dan cawapres. Kali ini Jay Subiakto membuat konser serupa bertemakan #KonserGue2 yang ditujukan untuk mendukung cagub dan cawagub DKI Jakarta Basuki-Djarot. Berikut petikan obrolan dengan sutradara ini, di kediamannya, Jumat 10 Februari 2017.
Apa alasan Jay untuk menggelar konser serupa?
Saya dari dulu enggak pernak ikut pemilu karena menurut saya dulu belum ada calon yang pantas memimpin Indonesia maupun Kota Jakarta. Waktu pilpres, ketika calonnya tinggal dua, saya melihat yang punya rekam jejak baik itu Pak Jokowi. Karena sudah terbukti di Solo, beliau juga terbukti antikorupsi, jujur. Waktu itu saya berpikir, kalau kali ini saya harus ikut di pilpres, karena ada orang baik yang harus kita dukung supaya negara kita menuju ke arah yang baik.
Begitu juga ketika pilgub ini yang punya pengalaman dan rekam jejak yang baik adalah Pak Ahok. Hal itu sudah terbukti di Belitung maupun setelah dia menjadi wakil gubernur dan menggantikan pak Jokowi. Contohnya itu kali dibersihkan, ada pasukan oranye, dan kalau saya ada masalah tinggal saya foto dan kirim dan esoknya akan ada orang yang membetulkan dan sebelumnya hal-hal itu tidak ada dan kita hanya bisa mengeluh. Kemudian dia (Ahok) antikorupsi dan dulu yang buat saya salut itu waktu dia tidak mau terikat suatu partai apa pun. Lewat satu juta KTP tetapi upaya itu malah dibuat susah justru oleh DPR dengan mengeluarkan peraturan yang menganulir keputusan itu. Padahal dia berhasil dan rakyat akan tahu partai tidak ada yang benar di Indonesia dan seharusnya kita memilih orang yang profesional, yang jujur, dan memilih orang yang punya bukti kerja dan bukan hanya program proposal yang hanya akan dan akan.
Lalu jika dibandingkan dengan kemasifan para pendukung yang datang antara konser untuk pak Jokowi dan pak Ahok, apakah sesuai dengan ekspektasi?
Iya, kalau saya bilang sesuai. Waktu pilpres lingkupnya lebih besar yaitu Indonesia karena memilih presiden, kemudian kendalanya waktu itu bulan puasa dan kita tidak ada pengerahan massa, semuanya natural dan orang datang untuk dia (Jokowi). Waktu konser kemarin, karena ada kasus yang mendera pak Ahok itu kemudian menjadi rancu. Kita juga enggak tahu orang akan mau datang atau tidak, tapi ternyata banyak sekali bahkan mereka membuat acara sendiri di area sekitar sehingga menurut saya mereka punya spontanitas bawa mobil dengan tata suara sendiri, kemudian mereka buat acara di Parkir Timur jadi kalau saya bilang seperti sebuah festival penduduk Jakarta sadar dan banyak yang tadinya bilang tidak akan datang karena takut dengan isu-isu SARA, tapi ternyata buat saya kemarin itu suatu kejutan. Mereka juga berkumpul di mal-mal.
Sebelum konser, Jay juga terlibat dalam pengumpulan sejuta KTP untuk Ahok. Sebenarnya sejauh mana keterlibatan mas dalam pilgub DKI ini? dan alasannya menjadi bagian dari kampanye pak Ahok?
Alasan saya sebagai warga Jakarta yang setiap hari baca koran, setiap hari saya lihat kota saya, dan saya kira perlu untuk ikut. Apalagi sistem pemerintahan kita sebenarnya yang tidak benar ialah partai, kemudian para anggota DPR yang selalu hanya mementingkan kekuasaan dan partainya, dan ketika ada pengumpulan KTP untuk menghindari keterlibatan partai, saya kira itu sangat bagus untuk demokrasi Indonesia. Kalau sekarang suara kita terwakili anggota DPR yang sebenarnya kita juga enggak pilih, dan yang terlibat korupsi itu kebanyakan orang-orang di pemerintahan, di DPR dan ini yang sebenarnya yang menyadarkan saya kalau satu juta KTP bisa terwujud bagus sekali, bahwa kita nantinya memilih benar-benar orang yang profesional yang mau melayani masyarakat dan benar-benar mau berbuat sesuatu yang baik tanpa korupsi.
Bisa dibilang dukungan Jay ke Pak Ahok sudah maksimal. Bagaimana kalau Ahok divonis bersalah oleh pengadilan?
Kalau saya bilang kita kan negara hukum, biarkan hukum tetap berjalan. Kalau pun nantinya divonis itu pasti harus ada pertimbangannya, kita tunggu saja. Hukum ini harus berjalan dan jangan dihindari.
Pilkada sudah dilakukan, apa pandangan Anda terhadap quick count Pilkada DKI 2017?
Ya saya sih sebenarnya biasa saja. Hanya memang ada terjadi kecurangan-kecurangan di beberapa tempat karena alasan kehabisan surat suara. Jadi saya kira itu dulu harus dibereskan dan memang harus sejelas-jelasnya kepada masyarakat yang real count-nya berapa. Jadi nanti saat masuk putaran kedua, kita sebagai masyarakat bisa lebih mengerti. Kemudian seharusnya KPUD lebih mengawasi lagi untuk putaran kedua tanggal 19 April 2017 sehingga ada pengawasan yang jelas. Kemudian diperiksa surat pilihnya supaya semua bisa berjalan dengan baik.
Siapkah di putaran kedua kembali membantu pasangan Ahok-Djarot?
Jadi, saya baca ternyata ada peraturannya kalau melakukan blusukan, mengadakan rapat umum, bahkan konser pun sebenarnya enggak boleh. Jadi, yang diperbolehkan hanya debat antarpaslon. Namun, buat saya itu merupakan hal yang bagus. Dengan adanya debat tersebut masyarakat jadi benar-benar tahu dua pasangan ini punya program seperti apa melalui debat. Saya kira itu lebih efektif. Terkait konser, itu sudah kami lakukan dan rasanya nggak akan diulangi lagi. Mungkin nanti ada cara lain dan kami tetap mematuhi peraturan KPU supaya enggak salah.
Dukungan seperti apa yang akan diberikan kepada Ahok-Djarot?
Saya sudah mengobrol sama anak-anak Slank apakah kami bikin viral atau apa pun yang istilahnya lebih soft campaign. Jadi kami bikin nyanyi-nyanyi saja viral di Youtube atau streaming. Sesuatu yang lebih menyukseskan bukan 'ayo kita pilih yang ini', melainkan lebih kepada merayakan demokrasi. Kemarin kan sudah kita lewati dengan baik dan ternyata memang rakyat juga enggak perlu sampai diajarin karena pilihannya udah benar dan mereka tahu sih mana yang berkualitas dan mana yang enggak.
Jay pernah bilang kalau musisi itu jangan jadi politisi. Apa sebenarnya maksud dari ucapan itu?
Jadi maksudnya jangan masuk ke partai, jangan masuk ke kekuasaan, jangan jadi anggota DPR/MPR. Karena kita berkesenian, kita wajib punya pilihan. Jadi, kita jangan golput dan pilih yang benar dan punya bukti. Karena kita tinggal di Indonesia, harus memiliki tanggung jawab mengenai hal-hal yang terjadi di negeri ini. Jangan jadi bagian dari kekuasaan. Kalau mau jadi relawan harus benar-benar rela jangan mau masuk ke pemerintahan. Kita jadi masyarakat lagi yang berprofesi mengawasi janji-janji tadi. Kalau kita masuk kekuasaan kita akan bela dia terus, kalau dia punya kesalahan.
Apakah menurut Jay, seniman bisa memiliki peran mengedukasi politik?
Kalau saya bilang, profesi seniman sama dengan profesi lainnya. Selain menghibur, kita memberikan visi misinya. Kesenian ialah kebudayaan dan budaya itu akal budi. Orang suka salah menempatkan budaya kayanya semua yang ada di panggung, padahal budaya itu kan akal budi, jati diri bangsa. Kalau bangsa kita tidak punya jati diri dalam berkesenian, seperti sekarang banyak pengaruh dari Arab, Barat sehingga kita tidak menjadi siapa-siapa.
Menurut saya seniman itu profesi yang paling tinggi karena mengirimkan kultur atau budaya yang menunjukkan jati diri kita. Jati diri bangsa itu kan dari pakaian, bahasa, teknologi, dari hubungan kita ke Tuhan maupun orang lain. Jadi seni itu bagian terkecil dari kebudayaan. Kalau saya bilang profesi ini tidak hanya menghibur, tapi memberi tahu bahwa kita ini siapa, dan membedakan dari bangsa lain.
Berarti bisa dibilang bahwa industri musik ini tidak bisa terlepas dari perkembangan politik?
Pasti, coba misalnya kesenian dan musik diharamkan. Akan jadi apa bangsa itu kalau kesenian dilarang, film tidak boleh, musik tidak boleh, melukis tidak boleh, patung tidak boleh, itu kalau saya bilang suatu kemunduran dan itu bukan Indonesia karena Indonesia itu dibangun justru dari kebudayaan dan keseniannya sehingga bisa jadi negara yang Bhinneka Tunggal Ika.
Lalu bagaimana menurut mas Jay untuk menyatukan kembali masyarakat yang sudah terlanjur terkotak-kotak karena perbedaan pilihan?
Saya kira itu seperti pilpres ya, karena dulu yang menjadi pendukung lain akhirnya jadi haters, itu loyalitas orang-orang. Kalau untuk menyatukan, saya kira cukup sulit karena sudah ada hasil nyata saja, orang masih tidak (percaya). Kalau buat saya itu bukan sesuatu yang gampang, tapi sebenarnya menyatukan Indonesia itu mudahnya harus dibikin ada musuhnya. Kalau sekarang kita ini tidak ada musuhnya, akhirnya kita ribut sesama orang-orang Indonesia sendiri. Namun, kalau waktu zaman Soekarno-Hatta kita jelas punya musuh, akhirnya kita lupa. Jadi harusnya kita punya musuh dan punya tujuan, misalnya, kita harus lebih bagus daripada negara-negara Asia Tenggara dalam hal yang positif, misalnya, bebas korupsi. Harus ada tujuan itu, kenapa kita kalau ke luar negeri kita selalu kagum sama luar negerinya, karena kita enggak hidup di negara yang baik, kenapa bukan itu yang kita ubah.
Apa harapan Mas Jay untuk industri kreatif yang sekarang ditekuni kepada pemimpin Jakarta nanti yang terpilih?
Jadi harusnya kesenian dan kebudayaan itu mendapat tempat. Sekarang kita lihat itu enggak ada infrastruktur yang menyalurkan kesenian dan kebudayaan dengan tepat. Selalu dikaitkan dengan ekonomi. Yang namanya industri kreatif itu hanya dilihat ekonominya yaitu apa yang bisa dijual. Padahal bukan itu.
Kesenian itu investasi jangka panjang yang bisa membentuk karakter bangsanya ini bukan ekonominya. Ekonominya nanti akan ikut, kalau kita selalu orisinal, selalu punya terobosan baru yang tidak pernah dilakukan orang lain, itu pasti akan berhasil. Kalau sekarang industri kreatif ini justru menyontek apa yang dilakukan negara lain. Kalau kita malah mengekor, padahal seharusnya kita sudah punya sumber yang begitu kaya kebudayaan kita, tinggal bagaimana mengemas kebudayaan kita dengan sesuatu yang kekinian, jadi masuk ke generasi muda kita dulu. (M-4)
Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Media Indonesia menggelar Pelatihan Penulisan Berita dan Artikel yang diikuti perwakilan Humas Polda seluruh Indonesia.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Digagas oleh CPI Indonesia, buku ini memperkaya pemikiran-pemikiran penting seputar transisi energi di Tanah Air.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Giat tersebut merupakan salah satu program khusus yang menjadi komitmen untuk mempermudah dan memfasilitasi pelayanan kepemilikan paspor bagi keluarga besar Media Group.
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Yuk, intip isi Museum Seni Rupa dan Keramik hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Buku ini membahas populisme Islam yang sering dijadikan komoditas politik untuk kepentingan individu, kelompok atau golongan hingga kekuasaan.
Sutradara Rudi Soejarwo yang telah melanglang buana selama 25 tahun dalam industri perfilman mengaku kini membuat karya film sebagai sebuah perjalanan spiritual.
Pelatihan yang diikutinya mencakup teknik menulis berita dan siaran pers, dibarengi dengan simulasi penulisan serta materi search engine optimization (SEO).
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved