"Yang menjadi dasar semangat saya memainkan organ pipa adalah tidak boleh ada organ pipa yg hancur. Dengan kemampuan saya yang terbatas, saya harus memberikan waktu dan tenaga saya untuk merawat organ pipa ini," aku Nico.
Pria berusia 21 tahun itu kemudian mengisahkan awal dirinya bermain organ pipa. Hal itu berawal ketika dia dibiayai oleh gerejanya untuk belajar alat musik.
"Saya, waktu itu, harus memilih antara piano, organ pipa, atau organ elektrik. Setelah dipikir-pikir, saya merasa harus memanfaatkan peluang ini untuk belajar sesuatu yang unik, sesuatu yang berbeda. Saya melihat itu ada pada organ pipa," cerita Nico.
Dia merasa suara yang dihasilkan organ pipa adalah sesuatu yang unik.