Bayar Buku Pakai QR Code

08/4/2017 04:30
Bayar Buku Pakai QR Code
(DOK. PAYTREN)

DI Jepang dan Korea Selatan, di area stasiun serta ruang-ruang publik lainnya, telah ada toko tanpa barang, pun tanpa kasir.

Hanya ada gambar produk dengan QR Code (quick response) di depannya serta orang-orang yang sibuk men-scan.

Tiba di rumah atau apartemennya, barang segera diantar, rekeningnya didebit.

Transaksinya ringkas juga cepat.

Di Indonesia, sistem pembayaran futuristik itu dirintis Paytren, perusahaan teknologi finansial (fintech), berkolaborasi dengan PT Dimo Pay Indonesia, spesialis tekhnologi pembayaran melalui fitur QR Code.

Tekhnologi bertitel PayByQR itu diluncurkan di Gramedia Matraman Jakarta, Rabu (5/4).

Belanja pakai ponsel

Pemilik Paytren membawa buku ke kasir, men-scan Qr Code-nya hingga saldonya terdebit, dan buku pun bisa dibawa pulang.

Paytren, beranggotakan sedikitnya 1.200.000 orang dengan nilai deposit Rp7 miliar setiap hari, memungkinkan anggotanya melakukan aneka transaksi mulai pembelian pulsa, token listrik, iuran BPJS Kesehatan, cicilan kendaraan, hingga belanja di minimarket.

Pembayaran dengan QR Code ini menjadi salah stau inovasinya yang paling kekinian.

Perusahaan yang dinaungi PT Veritra Sentosa Internasional ini berfokus pada teknologi digital dan jaringan komunitas.

Bermodal Rp350 ribu, anggota dapat mengakses sistem pembayaran yang diklaim istimewa karena menghasilkan cash back.

Pengoperasiannya sepenuhnya menggunakan ponsel Andorid dan Ios.

Wirausaha

Selain buat kepentingan transaksi untuk berbagai kebutuhan harian, Paytren juga diproyeksikan bisa digunakan sebagai modal buat berwirausaha.

Anggota membuka bisnis jaringan sekaligus menjadi penyedia jasa pembayaran buat orang-orang di sekelilingnya.

Sementara, Dimo yang berspesialisasi dalam sistem pembayaran menggunakan QR Code menjadi mediator yang menghubungkan Paytren dengan Gramedia.

"Lebih praktis, terintegrasi, itulah kelebihan yang dihasilkan kerja sama ini. Gramedia ini menjadi salah satu dari 3.000 merchant kami. Sederhananya, QR Code ini menggantikan yuang tunai, kartu kredit, atau kartu debit sebagai alat pembayaran," kata Thoriq Husein, Public Relation and Digital Manager Dimo.

Konsumen diuntungkan dengan transaksi yang ringkas, juga aneka tawaran, termasuk cash back, perusahaan-perusahaan di balik praktik ini pun dapat keuntungan.

Toko yang menjadi merchant, Dimo dan Paytren selaku Paytrensource of fund, memiliki komitmen berbagi keuntungan, yang tentunya sangat mengandalkan volume.

Tunai makin tergeser, digantikan teknologi ponsel, QR Code, bahkan ke depan, mungkin saja retina mata yang jadi alat pembayaran. (Zat/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya