Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Misteri Longsor Bulan Terungkap: Puing Kawah Tycho Picu Light Mantle

Sekar Arum Pramudita
24/8/2025 09:59
Misteri Longsor Bulan Terungkap: Puing Kawah Tycho Picu Light Mantle
Harrison Schmitt dari Apollo 17 di Lembah Taurus-Littrow di Bulan(Wikimedia Commons)

LONGSOR Bulan yang misterius kemungkinan besar disebabkan bongkahan besar puing dari tumbukan yang membentuk kawah Tycho–kawah bulan menonjol yang terletak di dataran tinggi Bulan Selatan–yang menghantam sisi gunung Bulan.

Mantel Terang (Light Mantle), sebuah bercak terang sepanjang sekitar 5 km yang berasal dari kaki Massif Selatan setinggi 2 km di Lembah Taurus-Littrow, menjadi salah satu fokus utama misi Apollo 17 pada 1972. Bersama Harrison Schmitt, misi tersebut membawa pulang 110,5 kg sampel batuan Bulan, termasuk dua tabung inti dari Light Mantle. Beberapa sampel dijauhkan, disimpan, dan disegel dan sampai para ilmuwan memiliki teknologi analisis lebih maju untuk mempelajari sampel tersebut.

NASA benar-benar berpikiran maju selama misi Apollo untuk menyimpan beberapa sampel,” kata ahli Geologi Giulia Magnarini dari London’s Natural History Museum.

Asal-usul Light Mantle masih menjadi misteri, sebagian karena longsor ini merupakan satu-satunya longsor di Bulan yang diketahui. Longsor ini digambarkan sebagai “long run-out” karena puing-puing menggelinding menuruni gunung dan tumpah ruah hingga jauh ke Lembah Taurus-Littrow.

Teknologi Modern Menguak Rahasia

Dengan menggunakan pemindaian mikro-CT berstandar medis, para ilmuwan meneliti fragmen batuan (clasts) yang terlepas dari Massif Selatan. Analisis menunjukkan bahwa lapisan halus pada fragmen berasal dari fragmen itu sendiri–bukan dari material sekitar–menunjukkan bahwa fragmen tersebut hancur dan membantu aliran tanah longsor bergerak seperti fluida.

Mignon Magnarini dari Natural History Museum London menduga bahwa longsor tersebut dipicu oleh puing-puing yang melesat dari tubrukan pembentukan kawah Tycho yang terjadi sekitar 108 juta tahun lalu dan kemudian menyerang lereng Massif Selatan, memicu longsor Light Mantle. Mengingat usia Tycho yang relatif muda, kondisi tersebut membuat longsor masih dapat terdeteksi hari ini karena longsor-longsor yang lebih tua mulai tererosi oleh meteoroid mikro.

Jembatan Penelitian dari Apollo ke Artemis

Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya mengungkap geologi Bulan, tetapi juga menjadi warisan berharga dari misi Apollo. Magnarini menilai penelitiannya mampu menghubungkan misi Apollo dengan program Artemis yang sedang berjalan. Hal ini juga sejalan dengan rencana NASA untuk mengirim astronot kembali ke permukaan Bulan. 

“Kami telah mempelajari banyak hal dari sampel-sampel ini tentang cara mengawetkan, menyimpan, dan membuka material Bulan tanpa merusak isinya,” ujar Magnarini.

“Ini sudah menjadi masukan bagi rencana sains Artemis dan membantu mengembangkan instrumen-instrumen baru,” lengkapnya. (Space/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya