Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEPTEMBER 2016 sepertinya akan menjadi bulan spesial terkait dengan prediksi perjumpaan antara asteroid dan Bumi.
Sebenarnya, setiap bulan sudah pasti terdapat prediksi perjumpaan kedua benda angkasa luar itu.
Namun, yang membuat September spesial ialah terdapat beberapa asteroid yang berpapasan dengan Bumi pada jarak yang sangat dekat.
Dalam skema prediksi NASA, pada bulan ini terdapat sekitar 40-44 asteroid yang terbang melintasi orbit Bumi dengan berbagai jarak.
Pada Agustus akhir (28/8), IAU Minor Planet Center mengatakan asteroid yang dinamakan QA2 berpapasan dengan Bumi pada jarak 80 ribu kilometer.
Pada Rabu (7/9) dini hari, terdapat sebuah asteroid yang berpapasan dengan Bumi pada jarak yang lebih dekat daripada QA2.
Keberadaan asteroid yang dinamakan RB1 sebelumnya telah ditemukan astronom yang tergabung dalam proyek pengamatan NEO Observation Program antara NASA dan University of Arizona pada Senin (5/9).
Pengamatan para astronom dengan menggunakan teleskop reflektor Cassegrain 60 Inchi dilakukan dari puncak Gunung Lemmon, Pegunungan Catalina, Arizona.
Benda angkasa luar berbentuk padat itu berpapasan dengan Bumi pada jarak sekitar 42 ribu kilometer atau sekitar 1/10 jarak Bumi dan bulan dengan kecepatan relatif lebih dari 8,13 kilometer per detik.
Meskipun berjarak sangat dekat, asteroid itu tidak mengganggu aktivitas satelit komunikasi dan penyiaran yang berada di angkasa.
Para astronom mengatakan jarak antara RB1 dan Bumi merupakan jarak paling dekat setidaknya untuk setengah abad berikutnya.
RB1 diperkirakan para peneliti berdiameter 7-16 meter.
Jika diproyeksikan ke dalam benda di Bumi, RB1 berukuran seperti bus sekolah.
Selain RB1, terdapat sebuah asteroid lain yang berpapasan dengan Bumi (dinamakan 250458) yang disorot para peneliti sehari sebelumnya. Apa yang disorot para astronom bukan kedekatan jaraknya seperti RB1, melainkan besar asteroid itu.
Asteroid yang berada pada jarak 16 juta kilometer dari permukaan Bumi itu disebut para astronom berdiameter sekitar 0,7-1,6 kilometer.
Jika asteroid sebesar itu menghantam Bumi, diprediksi, benda itu akan menghancurkan banyak kehidupan.
Begitu menurut hasil penelitian American Geophysical Union yang rilis tahun lalu.
Beberapa minggu ke depan hingga akhir September, dalam tabulasi perhitungan NASA, terdapat 14-16 asteroid lagi yang akan berpapasan dengan Bumi.
Sebuah asteroid bernama QL44 yang diperkirakan berdiameter 27-60 meter memiliki jalur lintasan yang mendekati Bumi, yakni 1,4 juta kilometer.
Tidak mengancam?
Meskipun beberapa asteroid yang baru-baru ini melintas tidak menimbulkan dampak negatif bagi Bumi, bukan berarti benda itu tidak menimbulkan bahaya yang signifikan.
Selama ini para ahli telah menegaskan keberadaan asteroid yang berbahaya.
Sebagai upaya preventif, beberapa badan antariksa di beberapa negara juga memiliki proyek yang memantau asteroid yang berdekatan dengan Bumi.
Dalam hasil pemantauan, mereka menemukan sekitar 1,5% dari 1 juta asteroid berbahaya, yaitu berukuran lebih dari 30 meter.
Lebih lanjut, hanya sekitar seperempat dari asteroid berbahaya yang berukuran lebih dari 100 meter yang ditemukan.
Ungkapan 'size doesn't matter' mungkin tepat jika diterapkan pada ancaman asteroid.
Baik para ahli antariksa maupun badan pertahanan menyatakan asteroid, dari semua ukuran, merupakan ancaman kemanusiaan jika menyentuh permukaan Bumi.
Sebuah contoh, meteor Chelyabinsk yang meledak di atmosfer pada 2013 berdiameter sekitar 20 meter.
Asteroid yang memiliki ukuran lebih kecil daripada asteroid QA2 itu sempat menimbulkan gelombang kejut (shock wave) yang kuat dan membuat lebih dari 1.200 orang di Rusia mengalami luka-luka.
Sumber: NASA/Space.com/Zic/L-1
http://www.iflscience.com/space/its-a-busy-month-for-asteroids-flying-past-earth/
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-3777694/Get-ready-close-encounter-Large-asteroid-come-TEN-times-nearer-Earth-moon-today.html
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved