Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DI hadapan layar komputer yang menyala, beberapa orang tampak sibuk mengetik dan menekan kursor di papan tik. Headset menutupi telinga mereka. Kesibukan itu pun menjadi hening, hanya menyisakan suara papan tik yang ditekan sesekali. Sepintas tidak ada yang luar biasa. Namun, mereka ialah para penyandang tunanetra yang mengikuti pelatihan komputer bicara di Rumah Internet Atmanto (Riat), Jakarta, beberapa waktu lalu. Salah satu pesertanya ialah Astri, 26, mahasiswi jurusan kesejahteraan sosial di Universitas Muhammadiyah. "Awalnya saya pikir siapa ya yang mau menerima, saya kan tunanetra. Namun, di pelatihan seperti ini bertemu teman-teman yang bernasib sama yang membuktikan kalau ada kemauan pasti bisa maju," ujar Astri. Media Indonesia sempat menjajal perangkat lunak pembaca layar (screen reader) yang terpasang di semua komputer.
Nyatanya, itu tidaklah sederhana. Bayangkan, setiap kata dan tanda baca hingga titik juga koma akan dibacakan perangkat lunak itu. Semuanya dibacakan komputer dalam bahasa Inggris yang cepat sehingga ketelitian dan kemampuan menyimak yang baik sangat dibutuhkan. Kami makin terkesima ketika mengetahui sebagian penyandang tunanetra pun bisa belajar coding dan programming komputer, dengan memanfaatkan pembaca layar. "Saya belajar semua dari Google, coding juga sama," aku Dimas Muharam, 28, yang kini menjadi CEO of PT Kartunet Media Karya. Sama seperti orang-orang dengan penglihatan normal, penyandang tunanetra dan low vision bisa mempelajari banyak hal secara autodidak dengan memanfaatkan pengetahuan yang dibagikan di internet.
Tentu saja dibutuhkan bantuan pembaca layar agar informasi di dalamnya bisa dibacakan untuk mereka. Perangkat lunak itu sudah lama tersedia dan bisa diunduh secara gratis karena dibuat open source. "Di Kartunet, kami mengajarkan penggunaan komputer khususnya untuk tunanetra, termasuk coding, ujar Dimas. Dia sendiri tidak tunanetra sejak lahir, tapi sejak lulus sekolah dasar. Membayangkan masa depan memang sempat menyulitkan baginya. Namun, beruntung dia dikenalkan keluarga kepada komunitas dan yayasan tunanetra yang mengedepankan pemberdayaan kaum disabilitas. Dengan kemahiran menggunakan komputer dan internet, banyak di antara mereka yang menjalankan usaha rintisan berbasis daring.
Riko salah satunya, selain bekerja di bagian telemarketing Permata Bank, dia juga menjalankan usaha toko daring yang menjual berbagai produk herbal dan kecantikan. Jika Anda pernah dihubungi bagian telemarketing perusahaan, bisa jadi Anda sedang ditelepon seorang penyandang tunanetra. Toh tidak akan kentara bedanya. Terkait dengan pelatihan komputer bicara kali itu, Amy Atmanto, pendiri Rumah Internet Atmanto, menjelaskan, "Ini sejalan dengan diberlakukannya undang-undang tentang penyandang disabilitas. Visi kami memberdayakan saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan visual agar dapat mandiri dan mengurangi ketergantungan ekonomi pada orang lain."
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah penyandang disabilitas di dunia diperkirakan 15% dari total penduduk dunia atau sebanyak 1 miliar orang. Dari jumlah itu, 785 orang di antara mereka termasuk dalam usia kerja. Di Indonesia, Survei Sosial Ekonomi Nasional dari Biro Pusat Statistik 2012 menyatakan jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai 6.008.661 orang.
Pencarian kerja
Sekali pun memiliki keahlian khusus, penyandang disabilitas kerap menghadapi kendala lowongan kerja. Persoalan ini ditangkap Rubby Emir, pendiri Kerjabilitas, jaringan sosial karier yang menghubungkan penyandang disabilitas dengan penyedia kerja di Indonesia. "Orang disabilitas umumnya susah masuk dunia kerja karena tidak ada yang menghubungkan," ujar Rubby yang ditemui di Yogyakarta, Sabtu (13/8). Lewat jaringan itu, pelamar kerja cukup melakukan registrasi, melengkapi profil, mengunggah CV, dan foto.
Setelah itu, mereka bisa aktif mencari lowongan yang sesuai dan melamar secara daring. Saat ini Kerjabilitas sudah bekerja sama dengan ratusan perusahaan yang secara berkala memberitahukan info lowongan kerja untuk kaum disabilitas di perusahaannya.
Keuntungan dari mendaftar di Kerjabilitas.com ini ialah pelamar akan mendapatkan notifikasi setiap ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kriterianya. Ada pula berbagai pustaka digital yang bisa diakses untuk menambah pengetahuan dan kemampuan orang-orang disabilitas. Selain melalui situs www.kerjabilitas.com, kini layanan mereka sudah tersedia dalam bentuk aplikasi berbasis Android. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved