LIPI Temukan 4 Begonia Jenis Baru dari Sumatra dan Sulawesi

PENELITI Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI menemukan empat begonia jenis baru dari Sumatra dan Sulawesi.

Wisnu Handoyo Ardi, penemu jenis baru tersebut, mengungkapkan Begonia curvifolia Ardi dan Begonia ocellata Ardi merupakan jenis endemis Sumatra Barat. Kedua jenis tersebut dideskripsi berdasarkan material hasil donasi dari pencinta dan kolektor Alfaret Dongoran.

Secara morfologi Begonia curvifolia memiliki kemiripan dengan Begonia verecunda yang berasal dari Aceh, tapi dapat dibedakan dengan ciri spesifik pada bentuk daun dan pertulangannya yang berbentuk kurva. Sementara itu, Begonia ocellata memiliki bentuk daun bundar dan terdapat rambut-rambut kaku di antara pertulangan daun pada permukaan atas daun. Jenis ini memiliki variasi warna pada permukaan atas daunnya, ada yang hijau polos dan ada yang hijau dengan bintik-bintik berwarna merah muda.

"Karakter bentuk daun yang membundar dan berbintik-bintik ini menyerupai ikan pari air tawar motoro (Ocellate stingray) yang berasal dari Amazon sehingga jenis ini diberi nama Begonia ocellata," ujarnya. Penemuan itu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Internasional Edinburgh Journal of Botany pada Juli 2018.

Dua jenis begonia yang ditemukan di Sulawesi ialah Begonia balgooyi dan Begonia matarombeonsis. Kedua jenis ini dikoleksi pada penelitian dan eksplorasi di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017.

Wisnu Ardi menambahkan, nama Begonia balgooyi diberikan sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap kontribusi Dr Max van Balgooy, botanist Belanda kelahiran Purwokerto, atas kontribusinya dalam ilmu botani secara umum.

Begonia balgooyi dan Begonia matarombeonsis merupakan jenis endemis Sulawesi, sedangkan Begonia matarombeonsis, sesuai dengan namanya, berasal dari pegunungan Matarombeo di Sulawesi Tenggara.

"Sesuai observasi di lapangan, status konservasi kedua jenis ini termasuk dalam kategori terancam punah atau endangered menurut daftar merah IUCN," tambahnya.

Sampai saat ini begonia banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Namun, di beberapa lokasi di Indonesia sebagian masyarakat lokal memanfaatkannya untuk bumbu masak.