Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Fasilitas terbaru dari Whatsapp Messenger itu dinilai tidak terlalu berguna dan menggangu privasi seseorang. Namun, fitur live location bisa dimanfaatkan untuk memantau anak.
APLIKASI berbasis kirim pesan, Whatsapp Messenger melucurkan fitur teranyarnya, yakni live location (LL). Fitur tersebut memungkinkan pengguna membagi posisi keberadaannya secara real time kepada teman chat yang dikehendakinya.
Ada pilihan waktu untuk mengatur berapa lama posisi kita dapat terdeteksi. Pilihannya dari 15 menit, 1 jam, hingga 8 jam.
Penggunaanya sendiri cukup mudah. Lihat Whatsapp (WA) dalam situs resminya menjelaskan, penggunaan LL cukup dengan memilih fitur location pada tombol attach pada chat pribadi maupun grup yang sedang aktif. Setelah itu akan muncul pilihan share live location dan akan muncul lokasi Anda di peta dan pilihan waktu berapa lama Anda ingin berbagi lokasi. Agar lokasinya lebih akurat, Anda harus mengaktifkan GPS pada ponsel terlebih dahulu.
WA mengklaim fitur itu bermanfaat bagi Anda yang ingin memberi tahu keadaan secara real time kepada seseorang baik secara personal maupun grup, misalnya jika sedang dalam keadaan darurat, janjian bertemu dengan teman, maupun memantau perjalanan seseorang. Selain itu, WA mengklaim fitur itu aman karena lama waktu dan keinginan berbagi lokasi, semuanya bergantung pada pengguna.
Bagi Akmal Guntara, 28, fitur tersebut tidak akan terlalu berguna saat menggunakannya. Ia tidak ingin orang lain mengetahui lokasinya.
"Walaupun, misalnya saya lagi janjian sama orang, fitur seperti itu kurang penting dan justru akan membuat peluang orang berbuat jahat pada kita. Ya serem aja gitu kalau orang lain tahu di mana saya," jelas Akmal yang sudah menggunakan WA selama tiga tahun, Rabu (25/10).
Hal senada diungkapkan pengguna WA lainnya, Wanda Nurina Sara, 26. Bagi perempuan yang sudah menggunakan WA sejak 2010 itu, fitur LL tidak berguna karena WA sudah punya fitur share location (SL).
"Fiturnya kurang penting. Lagi pula kan sudah ada SL, jadi untuk apa? Kalau masalah real time, SL pun real time," jelasnya.
Bisa memantau anak
Saat dihubungi secara terpisah, IT Research and Development dari ICT Watch Frenavit Putra menjelaskan sebetulnya para orangtua bisa menggunakan fitur LL untuk memantau anak-anak mereka karena menampilkan lokasi sesuai dengan data GPS.
Meski begitu, ia mengakui fitur itu juga berdampak negatif jika disalahgunakan.
"Bagi mereka yang menghargai privasi, mau tidak mau fitur itu juga dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk profiling seseorang. WA ini sifatnya umum," ujarnya.
Hanya dengan menyimpan nomor, lanjut Frenavit, kita sudah bisa mendapatkan kontak WA seseorang. Apalagi kalau fiturnya diaktifkan dan kita iseng chatting, lokasinya akan keluar. Jadi melanggar privasi kita.
Dampak negatif lainnya yang lebih besar, tambahnya, ialah penjualan data pengguna. "Data lokasi kita bisa saja dimanfaatkan Facebook(FB) sebagai pemilik WA untuk profiling penggunanya. Pihak pengembang akan tahu kebiasaan penggunanya, misalnya pergi ke mal, dan data kita bisa dijual ke pihak ketiga," imbuhnya.
Menurut Frenavit, trennya saat ini seperti itu. Memakai WA gratis dan pakai FB juga gratis, tapi data kita direkam mereka.
Pihak ketiga yang dimaksud Frenavit, misalnya, industri periklanan. Dengan data-data yang sudah terekam, pola kebiasaan seseorang akan diketahui sehingga nantinya iklan-iklan yang muncul di media sosial penggunanya akan sesuai dengan kepribadian penggunanya.
"Misalnya, kita sedang nongkrong di sebuah kafe atau mal dan data sudah tersinkronisasi dengan Google, mau tidak mau mereka bisa profiling. Dari sana akan terlihat kita sukanya pergi ke mana dan nanti iklan-iklan yang muncul ialah iklan-iklan yang sesuai dengan kegiatan kita karena datanya sudah terekam," pungkasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved